lain, ASE menjelaskan kepercayaan akan kemampuan untuk menuntaskan proses dalam bersekolah dengan sukses.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ASE adalah tingkat kepercayaan idividu dalam mencapai kesuksesan dalam
bidang akademik. Kepercayaan tersebut memutuskan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akademik.
2. Komponen Academic Self-Efficacy ASE
Bandura dalam Golightly, 2007 menerangkan harapan terhadap efficacy “berasal dari empat prinsip sumber informasi: past
sucsses, modeling, verbal persuasion dan emotional arousal. Bandura menyarankan pengukuran terhadap kontribusi dari ke empat
komponen tersebut akan membantu menjelaskan self-efficacy secara global dan harapan terhadap hasil terapi.
Past sucsses adalah pengalaman individu terhadap kesuksesan mereka akan melakukan suatu tugas di masa lampau, mereka akan
mempercayai keputusan mereka berbuah sukses untuk kasus yang serupa.
Modeling adalah pengalaman individu terhadap individiu lain yang serupa dengan mereka yang berhasil dalam suatu bidang, akan
menimbulkan keyakinan bahwa mereka juga mampu dalam bidang tersebut.
Verbal persuasion, adalah komponen yang membangun self- efficacy individu saat mereka mendapatkan pengukuran persuasif dari
orang-orang terdekat mereka yang meyakinkan dirinya akan kemampuan mereka menyelesaikan suatu tugas dalam bidang
tertentu. Orang-orang terdekat ini dapat merupakan orang tua,
21
anggota keluarga lain atau orang lain yang dekat dengan individu dan memiliki pengaruh terhadap individu
Emotional arousal didefinisikan sebagai tingkat
pembangkitan emosi individu ketika mengalami berbagai tingkatan kecemasan. Kesuksesan pemenuhan tugas seringkali tidak terjadi saat
individu berada pada level kecemasan tinggi. Berdasarkan dari teori diatas maka peneliti menyimpulkan
empat komponen ASE merupakan hal yang penting dan pasti dimiliki oleh mereka yang mengenyam pendidikan. Kemudian hal ini
tergantung dari bagaimana individu menyikapinya. Self-efficacy secara parsimoni dapat didefinisikan sebagai
kemampuan sesorang untuk dapat berhasil dalam menuntaskan tugas. Bandura dalam Golightly, 2007 pertama kali menyatakan self
efficacy sebagai konstruk, yang membantu memahami perilaku dan motivasi. Definisi menurut Bandura adalah “Penilaian individu
terhadap kemampuan mereka untuk mengorganisasikan dan memutuskan courses aksi yang dibutuhkan untuk mencapai jenis
performa yang diinginkan mereka”. Ia menggaris bawahi pentingnya konstruk ini sebagai berikut “pengharapan efficacy menentukan
berapa banyak usaha yang akan dilakukan individu dan berapa lama mereka akan ulet menghadapai rintangan pengalaman aversif”
Bandura dalam Golightly, 2007 juga mengatakan bahwa self-efficacy berlaku secara umum untuk setiap tindakan dan perilaku
manusia di semua bidang di mana. Berbagai studi menunjukkan individu dengan self-efficacy yang kuat pada area tertentu akan
memiliki performa yang baik pada bidang tersebut, contohnya adalah career self efficacy Betz; Betz, Borgen Harmon dalam Golightly,
2007 dan academic self efficacy DeWitz Walsh dalam Golightly, 22
2007, academic self efficacy dan study skills acquisition Zytowski Luzzo dalam Golightly, 2007, math dan science self efficacy
Lapan, Boggs, Morril dalam Golightly, 2007, job seeking self efficacy Barlow et al. dalam Golightly, 2007. Bandura sendiri
menguji efek dari isi secara spesifik keberfungsian akademik dan self-efficacy kepercayaan diri seseorang akan kapabilitas mereka
untuk sukses dan menyelesaikan tugas-tugas akademik. Penulis memakai referensi ini dalam membangun konstruk mengenai self-
efficacy akademik.
C. Hubungan Academic self-efficay Terhadap Intensi Wirausaha Pada Mahasiswa