Berdasarkan berbagai faktor dan alasan yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini difokuskan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang telah
dipaparkan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Akrostik pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 5
Banguntapan Bantul ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut.
1. Hambatan yang dihadapi guru SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul dalam
pembelajaran keterampilan menulis puisi 2.
Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul masih rendah
3. Faktor-faktor penyebab kemampuan menulis siswa SMP Negeri 5
Banguntapan Bantul dalam kategori kurang 4.
Belum ditemukan teknik pembelajaran yang pas dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi
C. Pembatasan Masalah
Mengingat permasalahan yang muncul begitu luas, penelitian ini akan dibatasi pada masalah penggunaan teknik akrostik dalam rangka meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul khususnya kelas VII D.
D. Rumusan Masalah
Sesuai pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimanakah peningkatan kemampuan
menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik pada siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul dengan
menggunakan teknik akrostik.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian untuk skripsi ini yaitu manfaat teoretis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hal ini berkaitan dengan pengembangan teori bahasa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi . Manfaat
teoretis penelitian ini antara lain sebagai berikut. a.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan pengembangan pembelajaran menulis sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bagi
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul.
b. Memberikan teori dan pemahaman baru mengenai teknik menulis akrostik
sehingga dapat diterapkan oleh guru dalam menulis puisi pada siswa kelas siswa kelas VII SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini antara lain sabagai berikut. a.
Bagi siswa, dapat dijadikan acuan menulis puisi dengan cara menuliskan sebuah kata secara vertikal untuk dikembangkan ke dalam bentuk puisi
dengan menggunakan teknik akrostik. b.
Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran menulis puisi agar siswa menjadi semakin tertarik dalam
mengikuti pembelajaran menulis puisi sehingga tujuan pengajaran sastra dapat tercapai.
c. Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat lebih mengembangkan inovasi dalam
pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia.
G. Batasan Istilah
Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca tentang istilah pada judul penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan istilah.
1. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran tertentu yang berupa acuan dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan. 2. Teknik menulis akrostik adalah cara yang dilakukan guru untuk memudahkan
siswanya mengingat sebuah materi yang sedang diajarkan. Yaitu dengan cara mengambil atau menggunakan huruf awal, tengah, atau akhir dalam sebuah
kata tertentu. Misalnya untuk mengingat urutan warna-warni pelangi digunakan dengan teknik akrostik yaitu Mejikuhibiniu yang disusun dari
kosakata warna-warna pelangi = merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu. 3. Puisi adalah ungkapan perasaan atau ekspresi perasaan yang dituliskan
dengan bahasa yang indah.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori mengenai aspek-aspek yang akan diteliti berdasarkan pendapat para ahli. Sesuai dengan judul penelitian ini, aspek-
aspek yang akan dibahas antara lain pengertian menulis, puisi, unsur-unsur pembentuk puisi, pembelajaran menulis puisi, dan tinjauan teknik akrostik.
1. Menulis
a. Hakikat Menulis
Keterampilan menulis adalah segala aspek kegiatan berbahasa dengan mewujudkan buah pikiran secara tertulis dengan kaidah bahasa yang dipelajari.
Menulis merupakan suatu proses bernalar. Tarigan 1986: 21 menyatakan bahwa, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
grafik itu. Artinya, bahwa menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak hanya sekadar menggambarkan simbol-simbol grafis secara konkret, tetapi juga
menuangkan ide, gagasan, atau pokok pikiran ke dalam bahasa tulis yang berupa rangkaian kalimat yang utuh, lengkap, dan dapat dikomunikasikan kepada orang
lain. Jadi, menulis merupakan keterampilan berkomunikasi antar komunikan dalam usaha menyampaikan informasi dengan media bahasa tulis.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis adalah suatu kegiatan berpikir, yang kemudian dituangkan ke