tahap siklus II menulis puisi dengan menggunakan teknik akrostik meningkat lagi menjadi 20,50 atau dengan persentase 82. Secara keseluruhan penelitian ini
dapat dikatakan berjalan dengan baik dan lancar.
3. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti bersama guru kolaborator dan kepala sekolah, penelitan tindakan kelas tentang penggunaan teknik akrostik
dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul dihentikan pada siklus II. Penelitian ini dihentikan karena
hasil dari penelitian baik secara proses maupun produk sudah memenuhi indikator keberhasilan. Secara produk yaitu terlaksananya pembelajaran yang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Nilai rata-rata yang telah dicapai sebesar 20,50 atau dengan persentase 82. Selain itu, penelitian ini dihentikan karena
keterbatasan waktu, agar tidak mengganggu materi pembelajaran yang lain. Oleh karena itu, penelitian ini dihentikan pada siklus II agar siswa dan guru dapat
melanjutkan ke materi lain yang belum diajarkan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi dapat
meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan skor rata-rata siswa
dalam pratindakan, siklus I ,dan siklus II. Skor rata-rata pada pratindakan adalah 13,75 atau dengan persentase 55. Pada pelaksanaan tindakan siklus I skor rata-
rata siswa meningkat menjadi 18,96 atau dengan persentase 75, 8. Skor rata-rata siswa pada pelaksaan tindakan siklus II juga menunjukkan peningkatan yang baik
yaitu menjadi 20,50 atau dengan persentase 82. Terjadi peningkatan skor rata- rata puisi siswa dari pratindakan sampai dengan siklus II sebesar 6,75 atau dengan
persentase 27. Peningkatan skor ini menunjukkan implementasi tindakan dalam siklus I dan siklus II mampu meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa.
Sebelum diterapkannya teknik akrostik dalam pembelajaran menulis puisi, minat siswa kelas VII D SMP Negeri 5 Banguntapan Bantul dalampembelajaran
bahasa Indonesia khususnya menulis puisi dapat dikatakan kurang. Hal ini dikarenakan tidak adanya teknik yang mampu menarik minat siswa dalam menulis
puisi. Setelah diterapkannya teknik akrostik, teknik tersebut mampu memberikan motivasi dan kesenangan dalam proses menulis puisi pada siswa kelas VII D SMP
Negeri 5 Banguntapan Bantul. Siswa terlihat aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran menulis puisi. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan