Contoh Pasar Monopoli Berbagai Contoh Bentuk-Bentuk Pasar

122 E k o n o m i SMA - Kelas X Informasi Ekonomi Bentuk monopoli lain yaitu hak paten yang merupakan bentuk khusus dan monopoli undang-undang untuk memasuki suatu industri. Hak paten ini diberikan kepada seorang penemu berupa hak ekslusif monopoli. Hak paten ini diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk merangsang adanya penemuan-penemuan baru terutama bagi perusahaan kecil dan individu. Contoh lain, misalnya perusahaan marmer dari Tulungagung atau intan dari Martapura juga dapat dikatakan sebagai monopoli tetapi monopoli pada kasus ini terjadi secara alamiah dikarenakan penguasaan bahan baku. Bahan baku yang khas yang tidak bisa digantikan dengan bahan baku dari daerah lain menjadikan suatu produk menjadi suatu monopoli dari daerah tertentu.

3. Contoh Pasar Oligopoli

Sebagaimana kita ketahui oligopoli dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dan produk yang dijual bisa sama persis atau bisa dibedakan menurut ciri khasnya. Sedangkan contoh pasar oligopoli dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat dalam masyarakat Indonesia. Beberapa contoh perusahaanprodusen yang berada pada pasar oligopoli antara lain pada produkbarang seperti pada industri semen, misalnya pemainnya ada Semen Gresik, Semen Holcim, Semen Indocement dan ada Semen Cibinong. Pada industri sepeda motor, misalnya ada Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Vespa, Sanex, Tossa dan lainnya. Pada produk elektronik kita melihat ada Sony, Toshiba, National, Samsung dan lain-lain. Sedangkan pada produk jasa misalnya pada industri jasa penerbangan di Indonesia, ada Garuda, Merpati, Pelita, Bouroq, Mandala, Lion, Adam Air dan lainnya. Pada industri jasa penerbangan yang terjadi saat ini para oligopolis cenderung bersaing dalam hal harga price competition, kalian dapat melihat bagaimana ramainya perang tarif antar maskapai penerbangan. Untuk membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain, sering para oligopolis menerapkan strategi dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual strategi diferensiasi produk. Model dan terutama merek ini biasanya dibuat agar berkesan di sanubari konsumen, agar konsumen menjadi loyal. Konsumen yang sudah terikat pada produk merek tertentu loyal akan sulit berpindah ke produk yang lain. Kekuatan Nyata Monopoli dan Oligopoli Perbincangan peta kekuatan monopoli dan oligopoli di pasar Indonesia, yang sering menjadi contoh adalah Indofood dan Industri semen dengan kartel tak resmi melalui Asosiasi Semen Indonesia. Dalam kedua bentuk pasar ini, kekuatan mengontrol harga menjadi sorotan. Mengapa? Beban ekonomi diberikan kepada konsumen, dan produsen menikmati keuntungan lewat harga yang dibayar konsumen. Indofood mendominasi rangkaian produksi dari mi instan. Melalui Bogasari yang menguasai 89 tepung terigu, Indofood merajai bagian hilir. 123

Bab 4 - Pasar, Pasar Barang dan Pasar Input

Indofood telah mengakuisisi perkebunan CPO dari Grup Salim pada 1997. Di hulu, dengan kapasitas produksi sekitar 110 miliar bungkus per tahun, ia menguasai pangsa pasar sekitar 90. Kondisi ini Indofood praktis merajai hilir dan hulu industri mi instan. Dengan sendirinya, ia akan memiliki kekuatan monopoli untuk mendikte harga di pasar. Oligopoli di pasar semen nasional Di pasar semen nasional ini terjadi oligopoli kolusif. Produsen bersepakat menentukan harga jual. Semen Gresik bersama Indocement bisa dikatakan sebagai market leader, sementara Semen Cibinong berposisi sebagai market follower. Bentuk pasar oligopoli pada industri semen mempunyai entry barriers yang lebih natural, bukan semata karena adanya regulasi pemerintah. Dengan nilai investasi yang cukup besar, investasi pada pabrik semen dengan kapasitas 2,3 juta ton kira-kira US 500 juta dan pabrik efisien kalau kapasitas 9 - 10 juta ton pada satu kompleks lokasi.Jalan keluar untuk mengatasinya tak ada jalan lain kecuali lewat persaingan, terutama apabila para produsen itu harus berhadapan dengan persaingan internasional.. Maka, sangat diperlukan undang- undang anti-trust, agar produsen tak tak seenaknya merajai industri dari hulu sampai hilir, dan mampu bersaing secara bebas di pasar. Sumber: Chandra Pasaribu, Refleksi, Edisi 8III1998 Tanggal 16 Nopember 1998

4. Contoh Pasar Persaingan Monopolistis

Pernahkah kalian minum air minum dalam kemasan AMDK atau air mineral? Merk apa yang kalian minum? Aqua, Zam, Aquaria, Vit, Ades, atau merk yang lain lagi atau bahkan air mineral “isi ulang”? Sebagaimana kita ketahui produsen air minum dalam kemasan atau produsen air minum isi ulang sekarang ini boleh dikatakan jumlahnya banyak, dimasing-masing daerah ada produk AMDK baik menggunakan merk-merk lokal ataupun yang menggunakan merk- merk berskala lebih luas ataupun depot-depot pengisian ulang. Siapa konsumen air minum dalam kemasan? Kita ketahui bahwa sekarang sangat banyak orang masyarakat yang mengkonsumsi air minum dalam kemasanair mineral, tidak saja ketika dalam perjalanan, bahkan dirumahpun untuk minum sehari-hari orang sudah menggunakan AMDK yang tersedia dalam galon besar. Dari berbagai produk di atas, samakah harganya atau kualitasnya? Kalau kalian amati mungkin kalian akan menemukan ada yang berharga sangat murah seperti air mineral isi ulang, tetapi ada yang berharga sangat mahal seperti Aqua. Kalau kita amati sebenarnya produk air mineral AMDK boleh dikatakan relatif homogen, tetapi karena adanya berbagai merk dan cara promosi yang berbeda-beda maka dalam versi konsumen produk air mineral menjadi dapat dibedakan dalam hal merk, imej ataupun kualitas. Akibatnya walaupun produsen air mineral atau air minum dalam kemasan jumlahnya cukup banyak, berarti mengandung unsur persaingan, tetapi karena produknya bisa dibedakan mengandung unsur monopoli, maka ada diantara produsen yang bisa mempengaruhi harga. Jadi produsen air minum dalam kemasan AMDK dapat dikatakan sebagai contoh pasar persaingan monopolistik.