Inflasi dan Indeks Harga

171

Bab 6 - Pendapatan Nasional

bagi mereka yang berpenghasilan tetap. Misalkan sebelum terjadi inflasi uang Rp.100.000, bisa digunakan selama 2 minggu, tetapi setelah terjadi inflasi nilai uang sebesar itu hanya cukup untuk pemenuhan kebutuhan selama 1 minggu dengan kualitas yang sama seperti sebelum terjadi inflasi. Jadi , dengan jumlah uang yang sama diperoleh jumlah barang yang lebih sedikit dibanding sebelum inflasi. Sebagai sebuah fenomena ekonomi yang pengaruhnya cukup besar terhadap kehidupan masyarakat, maka inflasi banyak mendapat perhatian istimewa oleh para ekonom, pemerintah maupun masyarakat umum. Untuk lebih jelasnya bisa kita amati baganillustrasi berikut ini. Jumlah uang beredar merupakan faktor penentu kenaikan indeks harga. Inflasi yang sangat tinggi akan berdampak pada tingkat pengangguran dan kesempatan kerja serta pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja merupakan ciri dari kemakmuran masyarakat, sehingga inflasi harus dikendalikan dan diatasi

1. Definisi Inflasi

Secara umum dapat diambil pengertian bahwa inflasi merupakan suatu peningkatan harga secara umum dalam perekonomian yang terjadi secara terus menerus. Peningkatan di sini bisa berarti peningkatan yang kecil creeping inflation atau peningkatan tinggi dan cepat Hyper inflation. Pada dasarnya keberadaan inflasi sangat erat kaitannya dengan masalah nilai uang. Uang sebagai alat tukar nilainya dapat ditentukan oleh kemampuannya terhadap barang atau jasa yang disimbolkan dengan harga. Bila harga-harga dalam kegiatan perekonomian naik, maka jumlah barang dan jasa yang dapat ditukarkan dengan uang menjadi sedikit. Dengan kata lain adanya peningkatan harga-harga barang dan jasa menyebabkan kemampuan atau nilai dari uang mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui fenomena inflasi maka akan kita runtut keberadaanya secara lebih mendetail. Adanya kenaikan atau ketidakstabilan harga inflasi sebenarnya bersumber dari ketidakseimbangan Inflasi Indeks Harga Konsumen Jumlah Uang Beredar Pertumbuhan Ekonomi Kemakmuran Pengangguran 172 E k o n o m i SMA - Kelas X arus uang dengan arus barang dalam perekonomian. Secara sederhana dapat kita gambarkan sebagai berikut : Arus barang mengalir dari hasil produksi Rumah Tangga Perusahaan ke pasar barang dan bertemu dengan arus uang yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga Konsumen, di sinilah harga akan tercipta. Jika terjadi keseimbangan arus uang dan barang maka harga-harga akan stabil atau antara permintaan dan penawaran seimbang. Apabila terjadi ketidakseimbangan arus uang dan arus barang maka harga-harga akan mengalami kenaikan. Hal demikian itulah yang disebut dengan inflasi. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang keberadaan inflasi dengan jenis- jenisnya, sebenarnya komponen harga yang dimaksud dalam inflasi adalah harga yang bagaimana? Harga yang dimaksud di sini adalah tingkat harga Umum, yaitu rata-rata tertimbang dari harga barang dan jasa dalam perekonomian yang diperlihatkan dalam sebuah angka Indeks Harga Konsumen

2. Jenis jenis Inflasi

Keberadaan inflasi bisa ditinjau dari beberapa sisi, bisa dari sisi parah atau tidaknya, dari sisi penyebabnya yang sangat berkaitan erat dengan arus uang dan barang atau bisa juga dilihat dari sisi asalnya.

a. Inflasi dilihat dari Tingkat Keparahannya

Berdasarkan tingkatan ini inflasi dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu: 1 Inflasi Ringan di bawah 10 per tahun 2 Inflasi sedang antara 10 sd 30 per tahun 3 Inflasi berat antara 30 sd 100 per tahun 4 Inflasi sangat berat atau hiperinflasi di atas 100 per tahun

b. Inflasi di lihat dari Penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya inflasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1 Demand Pull Inflation Jenis inflasi ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah permintaan efektif baik dari masyarakat maupun pemerintah. Misalkan, dari sisi masyarakat karena permintaan akan barangjasa yang terlalu besar tidak bisa diikuti oleh kapasitas produksi sehingga keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan terganggu yang berakibat harga-harga akan naik. Dan dilihat dari sisi pemerintah yang juga sebagai pelaku ekonomi bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru atau bertambahnya investasi swasta karena memperoleh kredit murah dari bank. Hal ini juga akan menyebabkan peningkatan permintaan tanpa diimbangi dengan peningkatan penawaran sehingga mendorong