Pengertian Produksi dan Produsen

38 E k o n o m i SMA - Kelas X a. Input berupa faktor produksisumber daya. b. Proses berupa proses “Transformasi” bisa melalui Alter Perubahan strukturbentuk; Transport Perubahan tempat; Store Perubahan perbedaan waktu; dan Inspect perbedaan kepemilikanguna milik. c. Output berupa baranggoods and jasaservices. Proses Produksi harus berjalan secara efisien; yaitu proses produksi yang mampu menghasilkan output tertentu dengan input minimum atau menghasilkan output maksimum dengan input tertentu.

2. Faktor-faktor Produksi

Jika seseorang ingin membuat layang-layang maka ia perlu bambu untuk membuat kerangkanya, kertas, tali, tenaga, dan keterampilan untuk membuat layang-layang tersebut. Barang-barang yang digunakan untuk membuat layang- layang tersebut dapat pula disebut dengan faktor produksi atau sumber daya ekonomi. Jadi, layang-layang tersebut akan jadi jika barang-barang yang dibutuhkan untuk membuat layang-layang itu tersedia. Begitu juga sebuah perusahaan garmen yang memproduksi pakaian. Agar proses produksi tersebut dapat berjalan dengan lancar maka perusahaan tersebut memerlukan hal-hal berikut ini: a. Tanah sebagai tempat berdirinya perusahaan b. Mesin jahit, mesin obras, kain, benang, gedung dan sebagainya yang digunakan untuk membuat pakaian c. Karyawan yang melaksanakan proses pembuatan pakaian d. Orang yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses produksi atau biasa disebut dengan pengusaha, pemimpin, atau manajer. Semua yang disebutkan di atas merupakan faktor-faktor produksi atau sumber daya ekonomi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan garmen. Tanpa adanya faktor produksi tersebut maka proses pembuatan pakaian tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Faktor produksi atau sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang Pada umumnya faktor-faktor produksi seperti yang telah dicontohkan di atas dapat digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:

a. Faktor Produksi Alam

natural resources Dalam contoh di atas disebutkan bahwa perusahaan garmen memerlukan tanah sebagai tempat berdirinya perusahaan. Tanah tersebut merupakan contoh faktor produksi alam. Jadi, faktor produksi alam adalah segala sesuatu di alam semesta ini baik yang ada di darat, laut, maupun udara yang digunakan dalam proses produksi. Tanah yang terhampar luas, baik yang ada di atasnya seperti air, udara, tumbuhan, binatang, dan sebagainya, maupun yang ada di dalamnya seperti bebatuan, emas, tembaga, batu bara, timah, dan sebagainya merupakan contoh faktor produksi alam. Balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi alam berupa sewa, seperti sewa tanah. 39

Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi

b. Faktor produksi tenaga kerja

human resources Perusahaan garmen dalam memproduksi pakaian memerlukan karyawan. Karyawan tersebut merupakan contoh faktor produksi tenaga kerja. Jadi, faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan jasmani atau rohani manusia yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Contoh lain faktor produksi tenaga kerja adalah buruh, mandor, tenaga harian, satpam, kepala bagian, dan sebagainya. Balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi tenaga kerja adalah upah atau gaji, seperti gaji pegawai, upah buruh, dan sebagainya. Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dapat digunakan dalam kegiatan proses produksi Secara garis besar faktor produksi tenaga kerja dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: 1 Tenaga kerja rohaniah, yaitu tenaga kerja yang kegiatannya lebih banyak menggunakan pikiran daripada kekuatan fisik. Tenaga kerja jenis ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: a Managerial skill keterampilan mengelola, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan mengelola segala sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya manajer perusahaan, kepala bagian, dan sebagainya. b Technological skill keterampilan teknologi, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan menggunakan dan menerapkan teknologi dalam proses produksi, misalnya teknisi komputer, teknisi mesin, programmer, dan sebagainya. c Organizational skill keterampilan organisasi, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan proses produksi, misalnya mandor, pengawas, direktur perusahaan, dan sebagainya. 2 Tenaga kerja jasmaniah, yaitu tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik dalam melakukan kegiatan proses produksi. Tenaga kerja jenis ini dibedakan ke dalam tiga bagian, yakni: a Tenaga kerja terdidik skilled labour, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sesuai dengan bidangnya terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan proses produksi, misalnya dokter, perawat, insinyur, tenaga pembukuan, dan sebagainya. b Tenaga kerja terlatih trained labour, yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan proses produksi, misalnya juru ketik, montir, sopir, pemahat, tukang ojek, dan sebagainya.