Faktor-faktor Produksi Perilaku Produsen

39

Bab 2 - Perilaku Konsumen dan Produsen

Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi

b. Faktor produksi tenaga kerja

human resources Perusahaan garmen dalam memproduksi pakaian memerlukan karyawan. Karyawan tersebut merupakan contoh faktor produksi tenaga kerja. Jadi, faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan jasmani atau rohani manusia yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Contoh lain faktor produksi tenaga kerja adalah buruh, mandor, tenaga harian, satpam, kepala bagian, dan sebagainya. Balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi tenaga kerja adalah upah atau gaji, seperti gaji pegawai, upah buruh, dan sebagainya. Faktor produksi tenaga kerja adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dapat digunakan dalam kegiatan proses produksi Secara garis besar faktor produksi tenaga kerja dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: 1 Tenaga kerja rohaniah, yaitu tenaga kerja yang kegiatannya lebih banyak menggunakan pikiran daripada kekuatan fisik. Tenaga kerja jenis ini dikelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu: a Managerial skill keterampilan mengelola, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan mengelola segala sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya manajer perusahaan, kepala bagian, dan sebagainya. b Technological skill keterampilan teknologi, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan menggunakan dan menerapkan teknologi dalam proses produksi, misalnya teknisi komputer, teknisi mesin, programmer, dan sebagainya. c Organizational skill keterampilan organisasi, yaitu tenaga kerja yang memiliki kemampuan melakukan pembagian tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan proses produksi, misalnya mandor, pengawas, direktur perusahaan, dan sebagainya. 2 Tenaga kerja jasmaniah, yaitu tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik dalam melakukan kegiatan proses produksi. Tenaga kerja jenis ini dibedakan ke dalam tiga bagian, yakni: a Tenaga kerja terdidik skilled labour, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sesuai dengan bidangnya terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan proses produksi, misalnya dokter, perawat, insinyur, tenaga pembukuan, dan sebagainya. b Tenaga kerja terlatih trained labour, yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan proses produksi, misalnya juru ketik, montir, sopir, pemahat, tukang ojek, dan sebagainya. 40 E k o n o m i SMA - Kelas X 3 Tenaga kerja tidak terdidik unskilled labour, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan atau latihan dalam melakukan kegiatan proses produksi, misalnya tukang sapu, buruh bangunan, pemulung, penjaga malam, dan sebagainya.

c. Faktor produksi modal

capital resources Dalam contoh di atas juga disebutkan bahwa perusahaan garmen dalam proses produksi memerlukan mesin jahit, mesin obras, dan sebagainya dalam proses produksi. Mesin tersebut termasuk dalam faktor produksi modal. Modal yang dimaksudkan di sini tidak hanya terbatas pada uang saja melainkan dapat pula berujud barang-barang yang digunakan dalam proses produksi. Jadi, faktor produksi modal dapat berupa benda atau alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk. Balas jasa atau imbalan yang diterima oleh pemilik faktor produksi modal adalah berupa bunga atau sewa, seperti bunga pinjaman, bunga modal, sewa kendaraan, sewa gedung, dan sebagainya Faktor produksi modal adalah semua alat atau benda yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk Mesin jahit seperti dicontohkan di atas jika berada di perusahaan yang memang memproduksi mesin jahit, maka ia merupakan barang hasil produksi bukan sebagai faktor produksi modal. Akan tetapi jika mesin jahit tersebut dipakai di perusahaan garmen maka ia merupakan faktor produksi modal yang berguna untuk menghasilkan pakaian. Contoh lain faktor produksi modal bagi sebuah perusahaan roti adalah uang tunai, persediaan tepung, mesin pembuat roti, gedung, tanah, kendaraan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya lihatlah pembagian modal berikut ini: