4 K.H.Ahmad Dahlan tentang Pendidikan Islam di tanah air Indonesia Memberikan
perspektif baru tentang filsafat pendidikan Islam
B. KAJIAN TEORI
Berbicara tentang Pendidikan Islam sangat erat kaitannya dengan pemikiran K.H.Ahmad Dahlan yang mengenal pendidikan di Barat dan Timur. Dari latar
belakang permasalah di atas, maka penulis mencoba memberikan gambaran pendidikan Islam menurut K.H.Ahmad Dahlan ditinjau dari aspek filsafat.
Aspek filsafat berusaha mengkaji beberapa teori guna membantu adanya tema Telaah Terhadap Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam menurut KH.Ahmad Dahlan,
Keterkaitannya dengan Pemecahan Problema Pendidikan Bangsa. Maka idzinkan penulis memberikan keterangan yang sederhana ini. Dalam karya-karya intelektual
Muslim yang berhubungan dengan filsafat pendidikan Islam, diantaranya;
Dalam karya Yunus Salam, Riwayat Hidup K.H Ahmad Dahlan, Amal dan perjuangannya, Dalam buku ini bahan-bahan terpencar yang berisi nasehat-nasehat
Dahlan kepada murid-muridnya, ada dua buku tapi yang umumnya dirujuk sebagai sumber utama mengenai kehidupan KH.Ahmad Dahlan. Yang pertama ditulis oleh
R.H.Hadjid, kawan dekat dan pengikut Dahlan, berjudul KH.Ahmad Dahlan dengan 17 kelompok ayat-ayat al-Qur’an, pengajarannya kepada santri-santrinya di
Yogyakarta dan yang kedua adalah karangan H.M.Sjoedja, berjudul Riwayat Hidup KH.Ahmad Dahlan, Pembina Muhammadiyah Indonesia, menceriterakan kehidupan
KH.Ahmad Dahlan sejak kecil sampai dewasa..
Dalam karya Samsul Nizar, di dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Dalam hal ini menjelaskan teori dan
praktek kependidikan Islam yang didasarkan pada konsepsi dasar filosofi penciptaan manusia tanpa kejelasan tentang konsep ini. Pendidikan akan meraba-raba dan
kehilangan arah. Bahkan pendidikan Islam tidak akan dapat difahami secara jelas tanpa memahami penafsiran pengembangan individu dan manusia seutuhnya. Untuk
keberhasilan pendidikan umat, dalam prosesnya, konsep penciptaan manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta harus sepenuhnya diakomodasikan dalam
5 rumusan teori-teori pendidikan Islam melalui pendekatan kewahyuan, empirik
keilmuan dan rasional filosofis. Pendekatan keilmuan dan filosofis hanya merupakan media untuk menalar pesan-pesan Tuhan yang absolut, baik melalui ayat-ayatnya
yang bersifat tekstual Qur’aniyah, maupun bersifat kontekstual Kauniyah yang telah dijabarkannya melalui Sunnatullah.
Dalam karya Yusuf A.Puar “Kenangan Hari Wafat Kiai Hadji Ahmad Dahlan dan Pembaharuan Pembangunan Islam”, majalah Panji Masyarakat, juga Yusron
Asrafie, Kiai Ahmad Dahlan: Pemikiran dan Kepemimpinannya, Yogyakarta Offset, 1983. dalam buku ini dijelaskan tentang jasa-jasa Kiai dalam pembaharuan
pendidikan Islam di Indonesia dan sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah. Juga karya Puar yang berjudul : Perjuangan Muhammadiyah.
Dalam karya Munir Mulkhan, di dalam bukunya yang berjudul Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan; dalam Hikmah Muhammadiyah. Dalam buku ini
menjelaskan mengenai pesan dan kisah K.H. Ahmad Dahlan. Dalam kajian buku ini pula menjelaskan bagaimana cita-cita beliau mendirikan organisasi ini yakni
menciptakan para pendidik Islam di nusantara ini menjadi seseorang yang memiliki daya intelektual yang tinggi. Agar menjadi contoh bagi masyarakat lainnya. Dalam
untaian hikmah Muhammadiyah, merupakan nisbat pandangan keagamaan dan penyebaran
nilai-nilai kehidupan
daripada pemimpin
para tokoh-tokoh
Muhammadiyah. Demikian pula pola kehidupan pendiri gerakan ini, K.H. Ahmad Dahlan, yang hingga kini beberapa nasehatnya masih terus hidup dalam sanubari
aktivis Muhammadiyah di pusat kota atau yang berada jauh di daerah terpencil.
Dalam karya Munir Mulkhan, di dalam bukunya yang berjudul Warisan Intelektual K.H. Ahmad Dahlan dan Amal Muhamammadiyah. Dalam buku ini
menjelaskan kritik yang cukup tajam terhadap Muhammadiyah. Kritik ini berkaitan dengan keberadaan Muhammadiyah, baik sebagai gerakan Islam dan tajdid, maupun
sebagai gerakan dakwah yang diartikan sebagai gerakan non-politik praktis. Model pemahaman Muhammadiyah tentang Islam menyebabkan Muhammadiyah dinyatakan
sebagai Pembaharu pemikiran Islam. Suatu konsep metodologis yang secara tehnis disebut dengan tajdid melalui ijtihad. Konsep tersebut kemudian melembaga dalam
sebuah majlis yaitu majlis tarjih dengan lajnah tarjihnya.
6 Dalam buku Muhammadiyah; Sejarah, Pemikiran dan Amal Usaha. Yang
dihimpun oleh Tim Pembina Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Malang Indonesia. Di sini menjelaskan sejarah dan berdirinya
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam di Indonesia. Dengan adanya pemikiran K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri dan ketua muhammadiyah yang pertama pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H bertepatan tanggal 18 November 1912 M.
2
di sini menjelaskan pula sejarah dan latar belakang Muhammadiyah sampai kependidikan
hingga keperguruan tinggi. Banyak sekali yang ditulis oleh kalangan Intelektual Muslim mengenai Muhammadiyah baik ditinjau dari agama, misi, organisasi hingga
pendidikan. Tema umum yang mencuat dalam buku ini ialah bagaimana realitas Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang
mengalami perkembangan dahsyat sejak akhir dasa warsa 1970-an sampai akhir dekade berikutnya menurut persepsi masing-masing penulis. Sebagai suatu kumpulan
karangan kekuatan buku ini terletak pada kemampuan abstraksi dalam melihat pergumulan Muhammadiyah dengan lingkungan. Kenyataan ini menimbulkan obsesi
berupa harapan tentang bagaimana mengaktualisasikan Muhammadiyah di masa depan.
Mencoba mengungkapkan karya Imam Prakoso Ciptohadiwardoyo, “Al-Islam dan Al-Qur’an, dalam Fajar, II,no.8, 1960, sebuah terjemahan dari bahasa Jawa yang
awalnya ditulis oleh KH Ahmad Dahlan sendiri. Edisi asli bahasa Jawa artikel ini ditemukan dalam perpustakaan Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah, pada
tahun 1926. Dan dalam karya Abdullah Idi dan Toto Suharto, di dalam bukunya Revitalisasi Pendidikan Islam. Melalui pendekatan historis dan filosofis, kajian buku
ini menapaki ikhtiar perkembangan lembaga pendidikan Islam dan metode-metode pengajaran yang mengiringnya.
Seperti halnya Mohammad Abid Al-Jabiri melalui kitabnya Al-Turas Wa Al- Hadasah. Ia menggagas reformasi pemikiran pemikiran Islam dengan prespektif
dekonstruksi untuk mendamaikan pertarungan antara tradisi dan modernitas. Dengan buku ini diharapkan mampu menjembatani antara tuntutan masyarakat di satu sisi, dan
2
Tim Pembina Al-Islam dan Ke-Muhammadiyahan, Muhammadiyah Sejarah, Pemikiran dan Amal Usaha, [Malang,Pus.Dok.Publ, UMM, tt], hal.39
7 kesiapan konsep pemikiran dari para perancang system pendidikan di sisi lain, dalam
menyusun cetak biru bagi reformulasi dan reorientasi sistim pendidikan Islam di Indonesia.
Dalam karya Amelz, HOS Cokroaminoto Hidup dan Perjuangannya, Jakarta: Bulan Bintang, 1952. Banyak gagasan-gagasan tentang filsafat pendidikan Islam, lihat
pula karya dari Acery T.Willis, Jr.,Indonesia Revival: Why Two Million Came to Christ, William Carey Library, Colifornia,t.t..
Al-Attas, Naquib, Syekh Muhammadiyah, The Mysticism of Hamzah Fansuri, Kuala Lumpur, Universitas of Malaya, 1970. Karya tokoh Muhammadiyah
Hadikusumo, Djarnawi, Matahari-Matahari Muhammadiyah: Dari KHA Dahlan sampai dengan KH.Mas Mansyur, Yogyakarta: Persatuan, tt. . Membantu penjelasan
lihat pula Lewis.B, The Encyclopaedia of Islam, III
Karya sebuah desertasi dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Suminto, Aqib, H, memaparkan tentang upaya Kristenisasi di Jawa oleh Pemerintah kolonial
Belanda dalam disertasi Politik Islam Hindia Belanda, Jakarta: LP3ES, 1985.Lihat pula buku karya Mahmud Yunus yang terkenal dengan judul bukunya, Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1985. Pembahasan tentang pondok pesantren dosen Paramadina yang pernah mengecam pendidikan di
Pondok Pesantren Gontor Ponorogo ialah Nurholis Majid, Tradisi Pesantren, Jakarta: Paramadina, 2003. Membantu penjelasan pendidikan seorang tokoh Islam
Dawam,Raharjo dengan judul bukunya : Intelektual Intelegensia dan Prilaku Politik Bangsa, Bandung: Mizan, 1993.
Karya tokoh pergerakan pada masa 45 Muhammad Roem, dalam tulisannya yang termasyhur, Jong Islamieten Bond Yang Saya Alami. Panji Masyarakat,
th.XXIII, no.348, Januari, 1982. Membantu penjelsan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, edisi kedua,1998. Tim
Penyusun Ensiklopedi Muhammadiyah, Pengarah Prof.Dr.H.Amien Rais, dkk Ensiklopedia Muhammadiyah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, tahun 2005. Lihat
pula Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedia Islam Indonesia, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1992.
8
C. METODE PENELITIAN