PEMIKIRAN FILSAFAT DALAM ILMU ILMU ISLAM (1)

PEMIKIRAN FILSAFAT DALAM ILMU-ILMU ISLAM
Makalah Dibuat sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd

Oleh
Novita Fapriyani

1401413522

Rombel 11

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

Abstrak
Dalam makalah ini akan membahas mengenai filsafat dalam ilmu-ilmu Islam. Filsafat
dan agama merupakan dua hal berbeda, kebenaran dalam agama berasal dari Tuhan dan
bersifat mutlak, sedangkan kebenaran dalam filsafat sifatnya relatif. Filsafat Islam merupakan
hasil pemikiran manusia mengenai alam fisika, metafisika dan manusia yang mengaji

permasalahan dalam kehidupan dengan berdasarkan pada prinsip ajaran agama Islam. Dalam
Islam berkembang ilmu-ilmu sebagai hasil dari berfilsafat seperti ilmu kalam, tasawuf, dan
ushul fiqih.
Kata Kunci: Filsafat, Filsafat Islam, Ilmu-Ilmu Islam

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan agama merupakan dua hal yang berbeda. Hal ini dikarenakan apabila
dilihat dari dasar, tujuan dan cara pencapaiannya keduanya berbeda satu sama lain. Dilihat
dari sumber, filsafat berdasarkan pada hasil pemikiran yang mendalam. Sedangkan agama
berdasarkan pada wahyu Tuhan. Ditinjau dari tujuannya, filsafat bertujuan untuk
mengetahui kebenaran secara benar, fisafat memiliki tujuan untuk memperoleh kebenaran
secara kritis. Cara pencapaian dari filsafat adalah melalui pemikiran mendalam, sedangkan
agama melalui pendekatan diri kepada Tuhan.
Salah satu cabang dalam ilmu filsafat adalah teologi yang mempelajari mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala
sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Dalam hal ini diketahui bahwa meskipun

filsafat dan agama berbeda, akan tetapi ada peluang bahwa filsafat dapat diterapkan untuk
mendalami suatu keyakinan beragama yakni melalui teologi.
Apabila pendalaman agama dapat dilakukan dengan melakukan pemikiran filosofis,
apakah memungkinkan bila pemikiran filosofis ini diterapkan dalam melahirkan ilmu-ilmu
agama. Hal inilah yang menjadi permasalahan dan perlu dikaji lebih lanjut, bagaimanakah
filsafat dalam ilmu-ilmu agama, apakah ada kaitannya ataukah tidak sama sekali.
B. Tujuan
1. Mengetahui sejarah pemikiran filsafat dalam Islam
2. Mengetahui pemikiran filosofis dalam Islam
C. Masalah
Bagaimanakah pemikiran filsafat/filosofis dalam ilmu-ilmu Islam?

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang berarti cinta pengetahuan.
Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan suka, serta kata sophia yang berarti
pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (Ali, 1986: 7). Filsafat diartikan pula sebagai

suatu pandangan kritis yang mendalam.
Jadi hakikat filsafat yaitu suatu proses pemikiran melalui perenungan untuk
mengetahui kebenaran secara kritis, sistematis, mendalam, rasional, objektif, universal,
dan dapat dipertanggung jawabkan.
B. Definisi Filsafat Islam
Dr. Muhammad al-Bahiy (dalam Basir Syam, 2012: 42) mendefinisikan filsafat
Islam ke dalam dua kelompok. Pertama, filsafat Islam didefinisikan sebagai pemikiran
filsafat Yunani yang masuk ke dalam dunia Islam melalui penerjemahan dan penukilan,
yang kemudian oleh ulama dipadukan atau dikritisi dengan prinsip-prinsip Islam apabila
terdapat pertentangan antara filsafat dan Islam. Kedua, filsafat Islam diartikan sebagai
pemikiran orang-orang Islam tentang alam fisika dan metafisika serta mengenai manusia
baik individu maupun kolektif, yang didasarkan atas prinsip-prinsip ajaran Islam.
Sedangkan

Dr.

Fuad

al-Ahwani


(dalam

buku

al-Falsafatu

I-Islamiyah)

menegemukakan bahwa filsafat Islam merupakan pembahasan mengenai problematika
alam semesta dan manusia atas dasar ajaran keagamaan yang muncul bersama lahirnya
agama Islam.
Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat Islam adalah hasil
pemikiran manusia mengenai alam fisika dan metafisika serta manusia yang didasarkan
pada prinsip agama Islam untuk memecahkan permasalahan yang ada.
C. Sejarah Pemikiran Filsafat dalam Islam
Harun Nasution (1979) menyebutkan bahwa pemikiran filosofis masuk ke dalam
Islam melalui filsafat Yunani yang ditemukan oleh para cendekia Muslim di Suria,
Mesopotamia, Persia dan Mesir. Kebudayaan dan falsafah Yunani datang ke daerahdaerah tersebut karena adanya ekspansi dari Alexander Yang Agung ke Timur di abad ke4 SM.
2


Filsafat Islam pertama kali dirumuskan secara sistematis oleh al-Kindi, namun benarbenar berkembang pada masa Al-Farabi dan Ibn Sina (980-1037). Filsafat Islam dikaji
oleh keduanya, baik permasalahan lama yang mendapatkan perkembangan baru maupun
permasalahan baru yang belum pernah secara khusus dibahas sebelumnya.
D. Pemikiran Filsafat/Filosofis dalam Ilmu-Ilmu Islam
Filsafat Islam tidak dapat terlepas dari ajaran agama, dimana wahyu Tuhan sebagai
titik tolak dari pemikirannya. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum metode yang
berlaku dalam filsafat Islam adalah metode “skolastik” yaitu jalan pemikiran yang
memadukan antara ketentuan wahyu dengan pemikiran (Basir Syam, 2012: 51). Selain
metode tersebut terdapat beberapa metode lain dalam pembahasan masalah keagamaan
dan filsafat praktis sebagai berikut,
a. Metode Tawatur
Metode ini didasarkan pada kesaksian orang banyak. Cara ini merupakan penemuan
asli pemikir-pemikir Islam dan digunakan dalam semua bidang ilmiah terutama
dalam filsafat sejarah. Ibnu Khaldun dianggap sebagai penemu metode ini karena
telah mengembangkan dengan sistematis.
b. Metode Masyhurat
Digunakan dalam pembahasan masalah etika yang berdasarkan pada prinsip
pengakuan umum manusia, misalnya kezaliman adalah hal yang buruk, keadilan itu
baik dan sebagainya.
c. Metode Akliah

Filosof Islam sepakat bahwa metode ini digunakan untuk membuktikan eksistensi
Tuhan. Mereka menyatakan bahwa akal adalah satu-satunya potensi insani yang
dapat digunakan untuk mengenal Allah.
d. Metode Intuitif
Metode ini digunakan oleh al-Gazali dalam pengenalannya terhadap Tuhan dan
permasalahan etika. Menurut al-Gazali bahwa di atas keterbatasan akal terdapat
dimensi rohani yang lebih mapan untuk memahami rahasia-rahasia ketuhanan, yaitu
perasaan batin yang disebut dengan “zaug.” Dimensi rohaniah juga sangat praktis
untuk mengukur segala tingkah laku manusia, terutama yang berkaitan dengan
masalah etika.
Adanya metode-metode dalam filsafat tersebut kemudian diterapkan untuk
melangsungkan pemikiran filosofis guna mencari jawaban dari permasalahan yang ada

3

dengan menerapkan pendekatan agama. Adapun ilmu-ilmu Islam yang tidak terlepas dari
pemikiran filsafat antara lain,
1. Ilmu Kalam
Ilmu kalam muncul sebagai jawaban atas adanya tantangan akidah (keyakinan) dari
pemeluk agama lain, sehingga para ulama merasa perlu memberikan argumentasi

yang rasional dalam menghadapinya. Keperluan ini mendorong ulama untuk
menelaah cara berpikir filosofis yang telah dipahami pemeluk agama lain. Dalam hal
ini filsafat Islam tumbuh dan berkembang karena adanya kebutuhan Islam dalam
berargumentasi keagamaan untuk mempertahankan prinsip-prinsip ajarannya.
Ilmu kalam mempelajari tentang Allah dan sifat-sifatNya serta hubungannya dengan
segala sesuatu termasuk manusia.
2. Ilmu Tasawuf
Ilmu kebatinan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurut Basir
Syam (2012: 60) aliran tasawuf dalam Islam merupakan bentuk perulangan dari
filsafat Plotinus. Plotinus menganggap segala sesuatu di alam ini adalah pancaran dari
Tuhan Yang Maha Esa. Roh manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada
Tuhan, tetapi dengan masuknya ke dalam dunia materi (dunia), ia menjadi kotor.
Untuk dapat kembali ke tempat asalnya, maka ia harus bersih (suci). Pensucian itu
hanya dapat dilakukan dengan jalan meninggalkan dunia materi sehingga seseorang
merasa telah keluar dari dirinya sendiri, dan mendekatkan diri kepada Tuhan sedekat
mungkin, kalau bisa bersatu dengan Tuhan.
3. Ushul Fiqih
Ushul fiqih ini merupakan penjabaran dari sistem ijtihad (perenungan ulama secara
mendalam) yang kemudian dikembangkan dan dibuat kaidah-kaidahnya. Berbeda
dengan ilmu-ilmu keislaman yang lain, ilmu ushul fiqih sebagai dasar penetapan

hukum dalam Islam tidak banyak terpengaruh dengan ajaran kefilsafatan dari luar
Islam seperti pada ilmu kalam dan tasawuf. Sehingga ilmu ini dianggap sebagai suatu
bentuk filsafat Islam yang paling murni.

4

BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat memiliki
keterkaitan dengan munculnya beberapa ilmu Islam seperti ilmu kalam, tasawuf, dan fiqih.
Bahkan dalam Islam berkembang pandangan filosofis yang berdasarkan pada prinsip ajaran
Islam yaitu filsafat Islam.

5

Daftar Pustaka
Bagir, haidar. Buku Saku Filsafat Islam. Mizan

Syam, M. Basir. 2012. Eksistensi Filsafat Islam. Yogyakarta: Kedai Aksara.


https://id.wikipedia.org/wiki/Teologi (diunduh 17 Mei 2016)

6