Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
11
Bab III Desain Dasar Pembelajaran
A. Kerangka Pembelajaran
Kerangka pembelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti merupakan gabungan antara sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga aspek tersebut merupakan satu
kesatuan yang terintegrasi dan tidak dapat diajarkan secara terpisah-pisah. Kompetensi inti KI pertama, menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya,
merupakan kompetensi spiritual yang berkaitan dengan keimanan. Kompetensi dasar yang terkait keimanan dikelompokkan dalam kompetensi inti pertama.
KI kedua, memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru; merupakan kompetensi yang
berkaitan dengan interaksi sosial kemasyarakatan. Kompetensi dasar yang terkait dengan kompetensi sikap sosial kemasyarakatan dikelompokkan dalam kompetensi inti kedua.
KI ketiga, memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah; merupakan kompetensi yang terkait dengan pengetahuan. Kompetensi dasar yang terkait dengan
kompetensi pengetahuan dikelompokkan dalam kompetensi inti ketiga.
Kompetensi inti keempat, menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia; merupakan kompetensi yang terkait dengan keterampilan dan kemampuan berkomunikasi. Kompetensi
dasar yang terkait dalam ranah psikomotorikketerampilan dikelompokkan dalam kompetensi inti keempat.
Meskipun keempat aspek yang tercakup dalam Kompetensi Inti merupakan satu kesatuan, namun dalam pengajarannya tidaklah mudah. Seseorang yang berperilaku menyimpang,
belum tentu merasa telah melakukan tindakan yang menyimpang. Perilaku tersebut pasti didasari oleh pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Kematangan dan kedewasaan
dalam berikir, bersikap dan berperilaku merupakan hasil yang ingin dicapai. Kompetensi pengetahuan KI atau KD ketiga dan keterampilan KI atau KD keempat
adalah kompetensi yang mudah diukur, berbeda dengan kompetensi spiritual KI atau KD kesatu dan sikap KI dan KD kedua, yang relatif lebih sulit diukur. Oleh karena itu,
walaupun pada dasarnya penguasaan kompetensi ketiga dan keempat dengan kompetensi pertama dan kedua saling mempengaruhi, pada umumnya materi pokok dalam pembelajaran
terkait dengan pengetahuan dan keterampilan.
Sebagai contoh, seseorang yang lurus menjaga kebenaran akan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dan menghindari jalan pintasmenyontek. Karena bersungguh-sungguh,
tentu penguasaan materi akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, pemahaman pengetahuan tentang pentingnya pengendalian diri akan lebih
menguatkan sikap dan perilaku. Jadi, meskipun kompetensi sikap tidak secara langsung tersirat dalam materi, namun dapat dilatih sebagai dampak pengiring dalam pembelajaran
kompetensi pengetahuan dan psikomotorik.
T ID
A K
U N
T U
K D
IG A
N D
A K
A N
Buku Guru Kelas V SD
12
Kompetensi sikap merupakan kemampuan dalam menginternalisasi nilai-nilai dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh implementasi kompetensi sikap
di antaranya adalah: 1. Kesungguhan, kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam belajar dan menyelesaikan
tugas, dengan kata lain ‘belajar tidak merasa lelah’ 2. Keterampilan memilah dan memutuskan prioritas dan menunda kesenangan
3. Kemampuan untuk saling menghormati, menghargai, toleransi, dan bekerjasama 4.
Kemampuan untuk sportifjujur, mengakui kesalahan, dan terbuka terhadap masukan, mau mengalah dan memaafkan.
5. Kemampuan berempati dan mendengarkan dalam berkomunikasi 6. Dll.
B. Kompetensi Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah