KeKePAn Pengelolaan Terpadu Teluk Balikpapan

Gambar 1. Peta Lingkup Daerah Perencanaan Kawasan Teluk Balikpapan wilayah pesisir; Terbatasnya ketersediaan sarana air bersih terutama untuk permukiman penduduk di teluk.

E. Lingkup Daerah Perencanaan dan Kerangka Waktu

Daerah perencanaan pengelolaan terpadu teluk yang dimaksud dalam renstra ini adalah daerah hulu DAS Teluk Balikpapan, sungai dan anak sungai, pesisir dan perairan teluk seluas 211.456 hektare Gambar 1. Secara administratif mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan dan Kutai Kartanegara. Kawasan Teluk Balikpapan telah disepakati sebagai kawasan perencanaan pengelolaan. Melalui Renstra Teluk Balikpapan yang direncanakan untuk jangka waktu 20 tahun ke depan diharapkan kondisi Teluk Balikpapan menjadi pulih dan semakin sehat bagi kegiatanpemanfaatan dan perlindungan Renstra ini bersifat terbuka dan perlu untuk ditinjau kembali secara periodik dan diperbaharui sesuai dengan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu, melalui pendekatan yang berulang iteratif.

F. Struktur Dokumen

Dokumen Renstra Teluk Balikpapan terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan mengulas alasan mengapa Renstra penting untuk dibuat, siapa yang terlibat dan juga tentang rentang waktu Renstra tersebut; kondisi umum teluk dilengkapi dengan peta DAS teluk; KeKePAn pengelolaan Teluk Balikpapan; pengertian PPT dan keterlibatan para pemangku kepentingan; lingkup daerah perencanaan dan kerangka waktu; struktur dokumen. Bab II Proses Penyusunan Renstra berisi uraian tentang pemilihan Teluk Balikpapan sebagai lokasi rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu di Kalimantan Timur; isu-isu pengelolaan, proses penyusunan dokumen Renstra, dan tindak lanjut untuk pelaksanaan Renstra. Bab III Rencana Strategi Pengelolaan menguraikan visi, misi serta isu-isu pengelolaan yang meliputi latar belakang, sasaran, tujuan, strategi dan tindakan. Tujuan dirumuskan secara spesifik. Strategi menjelaskan bagaimana cara mencapai tujuan. Tindakan adalah langkah yang perlu diambiluntuk mencapai tujuan.

Bab IV Kelembagaan Pengelolaan Teluk memuat uraian tentang koordinasi dan kelembagaan. Selain itu

diberikan gambaran mengenai pranata sosial dan kelembagaan yang berkaitan dengan pengelolaan teluk, organisasi pengelolaan teluk, dan perencanaan serta pelaksanaan tahunan disertai dengan siklus anggaran. Kelembagaan yang diusulkan tidak bersifat mengikat dan hanya merupakan suatu pilihan, pihak pengguna dapat mengambil pilihan yang paling pas dari serangkaian alternatif sesuai dengan kebutuhan, prioritas dan kondisi lokal. Bab V Pemantauan dan Evaluasi memuat tentang latar belakang tentang pemantauan dan evaluasi yang merupakan proses-proses penting untuk mengukur kesuksesan, mengetahui penyimpangan, efisiensi, dan efektivitas penerapan strategi dari rencana pengelolaan teluk.