Tujuan dan Manfaat Katalog: Database SIG dari Atlas Minahasa, Manado dan Bintung plus 2 CD Edisi

Informasi Geografis SIG. Sebagian data yang disusun ke dalam format SIG telah dipergunakan oleh berbagai instansi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan perencanaan dan pengelolaan Teluk Balikpapan.

D. KeKePAn Pengelolaan Terpadu Teluk Balikpapan

Secara lengkap KeKePAn Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Teluk Balikpapan dapat dilihat pada Lampiran 2. Beberap a gambaran k ek uatan dalam rangk a pengelolaan Teluk Balikpapan dapat dijelaskan sebagai berikut. Agenda 21 Konferensi Rio 1992 yang ditandatangani oleh pemerintah-pemerintah di dunia sepakat untuk mengembangkan rencana pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu paling lambat tahun 2000 Pernetta, 1994. Pada tingkat nasional telah diterbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. 10 Tahun 2002. Renstra teluk ini telah berusaha untuk memenuhi keinginan Konferensi Rio maupun Kepmen tersebut. Adanya dukungan dan keinginan dari DPRD dan Pemkot Balikpapan, DPRD dan Pemkab PasirPenajam Paser Utara, kalangan masyarakat dan pemangku k epent ingan lainny a d alam me ngup ay ak an pengelolaan Teluk Balikpapan secara terpadu merupakan kekuatan utama dalam mewujudkan visi Renstra teluk. Selain itu, kawasan ini memiliki potensi sumberdaya alam yang besar dan beragam, dan tersedianya sumber daya manusia yang c ukup merupakan kekuatan yang vital untuk menopang pembangunan yang berkelanjutan; posisi geografis yang strategis terutama sebagai pusat pengembangan ekonomi dan industri; lebih dari itu, visi dan misi Kabupaten Pasir dan komitmen Walikota Balikpapan dan Bupati PasirPenajam Paser Utara yang menunjang upaya pelestarian lingkungan Teluk Balikpapan. Namun dalam rangka meningkatkan upaya-upaya pengelolaan kawasan Teluk Balikpapan terdapat beberapa kelemahan seperti lemahnya koordinasi dan kurangnya kerjasama antar dinas instansi terkait dan para pihak lainnya dalam pengelolaan teluk. Juga, masih kuatnya keinginan sekt oral dan kurang keterbukaan dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut teluk. Masih lemahnya perangkat peraturan perundang-undangan di daerah yang selama ini lebih banyak tergantung pada peraturan-peraturan dari pusat, serta belum ada lembaga yang khusus bertanggun g jawab dalam pengelolaan teluk . Kelemahan lainnya adalah upaya memberdayakan, melibatkan dan mensejahterakan masyarakat pesisir dan teluk masih terbatas dan relatif rendah ditambah dengan minimnya pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap fungsi dan peranan penting dari Teluk Balikpapan. Di samping itu tingkat dan kualitas pendidikan masyarakat yang mendiami lingkungan teluk masih rendah. Berba gai peluan g y ang hingg a s aat ini bis a ditemukenali dalam kerangka suksesnya pengelolaan Teluk Balikpapan adalah letaknya yang strategis dan kondisi perairan Teluk Balikpapan yang cukup dalam, berpotensi dikembangkan sebagai suatu pelabuhan yang berskala internasional. Beragamnya jenis sumberdaya di bidang industri, pelayanan dan jasa. Beragam jenis-jenis hayati serta yang langka dan menarik seperti bekantan, lumba-lumba, pesut atau duyung dengan bentang alam yang spesifik juga berpotensi sebagai obyek wisata pesisir dan penelitian ilmiah. Demikian juga beragam jenis sumber daya alam mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan asli daerah maupun bagi pemasukan devisa negara. Namun demikian, sejumlah ancaman penting perlu memperoleh perhatian yang serius, di antaranya adalah terjadi degradasi lingkungan fisik akibat antara lain penebangan hutan mangrove secara ilegal dan pembukaan lahan mangrove untuk pertambakan dan kepentingan lainnya. Adanya penurunan produksi perikanan yang diperkirakan karena penangkapan yang berlebihan maupun kecenderungan adanya pencemaran perairan. Adanya potensi pencemaran limbah bahan beracun berbahaya dari industri, limbah domestik, dan proses pendangkalan mengakibatkan kerusak an lingkungan perairan dan hilangnya beberapa jenis biota air. Adanya pembukaan wilayah yang tidak proporsional dengan ketersediaan lahannya lahan darat terbatas menyebabkan kerusakan lingkungan fisik dan tekanan pada sumber daya di Peningkatan pengelolaan terpadu Teluk Balikpapan yang berkelanjutan mengupayakan peningkatan pemanfaatan dan perlindungan berdasarkan kekuatan dan peluang yang ada semaksimal mungkin dan mengurangi berbagai kelemahan dan ancaman.