Gambaran Letak Jalan Yang Dilakukan Pelebaran

F. Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pelebaran Jalan di Kabupaten Padang Lawas

1. Gambaran Letak Jalan Yang Dilakukan Pelebaran

Sebagai Kabupaten yang baru dimekarkan, sudah tentu sarana dan prasarana yang ada masih jauh ketertinggalan dari Kabupaten lainnya. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Padang Lawas telah menetapkan rencana pembangunan sarana dan prasarana terutama terhadap pelebaran jalan-jalan yang telah ada. Rencana pembangunan jangka panjang merupakan salah satu bagian dari proses untuk menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Perencanaan merupakan salah satu tahapan penting dalam proses manajemen suatu institusi atau organisasi. ”Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia ”. 86 Kebijaksanaan pengembangan dan peningkatan sistem kota dilakukan antara lain melalui penataan sistem jaringan transportasi. Pengembangan sistem jaringan transportasi harus dapat menjamin kelancaran pergerakan barang dan penumpang regional, antar kota dan internal kota yang didukung oleh struktur jaringan jalan sesuai dengan fungsi dan pelayanannya. Pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas dimaksudkan untuk dapat menunjang sarana dan prasarana perdagangan sehingga diharapkan dapat 86 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 1 angka 1. Universitas Sumatera Utara meningkatkan perekonomian masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan pemerintah Kabupaten Padang Lawas. Adapun pelebaran jalan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Lawas dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 1 Letak dan Lebar Jalan Dalam Pelebaran Jalan di Kabupaten Padang Lawas Utara No. Nama Jalan Lokasi Jalan Lebar Jalan Panjang Jalan 1. Jalan Ahmad Yani Kecamatan Barumun 10 Meter 2 Kilometer 2. Jalan Lintas Sumatera Sibuhuan - Gunung Tua Kecamatan Barumun Bervariasi antara 9 Meter sd 14 Meter. 13 Kilometer 3. Jalan Lintas Riau Kecamatan Sosa 10 meter 10 kilometer Sumber : Data sekunder yang diolah pada tahun 2011 Terhadap pelaksanaan pelebaran jalan tersebut diatas, pada saat ini sedang berlangsung proses pengerjaannya, dimana dalam pelebaran jalan tersebut membutuhkan tanah-tanah milik dari masyarakat. Untuk itu selanjutnya Pemerintah Kabupaten Padang Lawas membentuk tim kerja untuk pembebasan tanah milik masyarakat yang terkena proyek pelebaran jalan. 2. Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pelebaran Jalan Untuk Kepentingan Umum Kehadiran Kabupaten Padang Lawas sangat diharapkan oleh masyarakat dapat memberikan pelayanan pemerintah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Artinya, akses masyarakat kepada pemerintah juga akan semakin nyata, sehingga Universitas Sumatera Utara segenap kebutuhan dan kepentingan masyarakat melalui pembangunan terpenuhi dan cita-cita rakyat akan kesejahteraan secara bertahap tercapai. Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Padang Lawas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mempersiapkan infrastruktur pendukungnya, yaitu melakukan perbaikan-perbaikan jalan, pelebaran jalan maupun membuka akses jalan baru yang menghubungi antar daerah untuk memperlancar sarana transportasi dalam perdagangan. Oleh sebab itu, karena sangat pentingnya jalan sebagai salah satu instrumen penunjang kesejahteraan rakyat, maka Pemerintah Kabupaten Padang Lawas telah memprioritaskan untuk meningkat kualitas jalan yang sudah ada, salah satunya adalah dengan melakukan pelebaran jalan. Pelebaran jalan dilakukan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas direncanakan untuk beberapa ruas jalan yang sudah ada sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dilapangan, jumlah pemilik tanah yang terkena proyek pelebaran jalan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini: Tabel 2 Jumlah Pemilik Tanah Yang Tanahnya Dibebaskan Untuk Pelebaran Jalan di Kabupaten Padang Lawas No Nama Jalan Jumlah Pemilik Tanah 1 Jalan Ahmad Yani 26 orang 2 Jalan Lintas Sumatera Sibuhuan - Gunung Tua 48 orang 3 Jalan Lintas Riau 55 orang Sumber : Data sekunder yang diolah pada tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Untuk proses pengadaan tanah dalam rangka pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya Bupati Padang Lawas membentuk tim kerja dengan mengeluarkan Surat Keputusan, Nomor 050311KPTS2010 Tentang Pembentukan Tim Pemberdayaan Pembinaan Jasa Konstruksi Kabupaten Padang Lawas, tertanggal 2 September 2010, yang susunan anggotanya terdiri dari : 1. Pengarah : 1. Bupati Kabupaten Padang Lawas 2. Wakil Bupati Kabupaten Padang Lawas 2. Penanggung Jawab : Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Lawas 3. Ketua : Asissten II Bidang Ekbang 4. Sekretaris : Kepala Bagian Pembangunan 5. Anggota : 1. Staf Bagian Pembangunan 2. Staf Bagian PU 3. Staf Bagian Perekonomian 4. Staf Hukum Apabila dilihat dari pembentukan panitia pengadaan tanah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Lawas untuk pelebaran jalan, telah nyata-nyata melanggar ketentuan hukum yang berlaku, dimana tidak dibentuknya secara khusus panitia pengadaan tanah untuk pelebaran jalan, akan tetapi susunan kepanitian tersebut dibentuk untuk seluruh proyek pembangunan sarana dan prasarana lainnya di lingkungan Pemerintahan Kabupatan Padang Lawas. Adanya kewajiban untuk membentuk panitia pangadaan tanah dalam setiap kegiatan pengadaan tanah yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah adalah sebagaimana telah ditegaskan dalam ketentuan Pasal 6 ayat 1 Perpres Nomor 65 Universitas Sumatera Utara Tahun 2006, yang dinyatakan bahwa: “Pengadaan tanah untuk kepentingan umum di wilayah KabupatenKota dilakukan dengan bantuan panitia pengadaan tanah KabupatenKota yang dibentuk oleh BupatiWalikota ”. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 6 ayat 5 disebutkan bahwa: “Susunan keanggotaan panitia pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 terdiri atas unsur perangkat daerah terkait dan unsur Badan Pertanahan Nasional. ” Pada pelaksanaan proses pengadaan tanah untuk pembangunan demi kepentingan umum hal yang terpenting adalah dibentuknya Panitia Pengadaan Tanah. Ketentuan dalam Pasal 7 Perpres Nomor 65 tahun 2006 mengatur segala tindakan yang harus dilakukan oleh Panitia Pengadaan Tanah, sehingga tindakan yang dilakukan oleh panitia pengadaan tanah menjadi legal dan memiliki kekuatan hukum. Berdasarkan dari surat keputusan Bupati Padang Lawas tersebut, maka panitia yang dibentuk dalam hal pengadaan tanah untuk pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas melakukan tugasnya. Selanjutnya sebagai pelaksana pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas tersebut, yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengadaan tanah adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas. Sedangkan dalam melakukan pekerjaan pengerasan dan pengaspalan pelebaran jalan tersebut Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas melakukan tender untuk pekerjaan tersebut. Salah tugas yang menjadi tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas dalam pengadaan tanah untuk pelebaran jalan adalah melakukan penelitian dan inventarisasi tanah sangat diperlukan dalam pengadaan Universitas Sumatera Utara tanah untuk kepentingan umum untuk menetapkan batas lokasi tanah yang terkena pembangunan, mengenai bidang-bidang tanah, termasuk bangunan, tanaman dan atau benda-benda lain yang terkait dengan tanah yang bersangkutan. Pendataan terhadap tanah-tanah yang terkena pelebaran yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas ditujukan untuk mengetahui luas, status, pemegang hak dan penggunaan tanah, penyelidikan riwayat, penguasaan dan penggunaan tanah. Namun dalam melakukan penelitian dan inventarisasi tanah yang oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas tidak mengikutsertakan Kantor Badan Pertanahan setempat dan instansi Daerah tingkat II yang bertanggung jawab dibidang bangunan. Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengadaan tanah untuk pelebaran jalan, tindakan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas adalah: 1. Pemberitahuansosialisasi Pada pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas hanya memberitahukan kepada masyarakat yang sebagian tanahnya akan diambil untuk pembangunan jalan. Namun Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas tidak pernah melakukan musyawarah dengan para pemilik tanah, akan tetapi hanya dilakukan dengan pendekatan secara perseorangan. 2. Pendataan Untuk mengetahui secara jelas dan terperinci terkait dengan kepemilikan tanah, bangunan dan tanaman yang terkena pelebaran jalan, dilakukan Universitas Sumatera Utara pendataan dengan hanya melibatkan pegawai dari Kantor Desa dan Kecamatan yang melakukan pendataan terhadap tanah yang terkena pelebaranpembangunan jalan. Tidak dibentuknya panitia pengadaan tanah dalam pelaksanaan pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas dapat mengakibatkan segala perbuatan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Padang Lawas menjadi tidak memiliki kekuatan hukum. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas tidak mengikuti peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Menurut Chairul Harahap, “tidak dibentuknya panitia pengadaan tanah secara khusus dikarenakan Kabupaten Padang Lawas adalah Kabupaten pemekaran, sehingga pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan tersebut adalah pekerjaan lanjutan dari Kabupaten Tapanuli Selatan yang tertunda sebelum dilakukan pemekaran kabupaten ”. 87 Sebelum tahap pembangunan pelebaran jalan dilaksanakan pekerjaannya, seharusnya tindakan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Lawas adalah terlebih melakukan proses musyawarah kepada masyarakat yang tanahnya terkena dampak pelebaran jalan tersebut. Namun dalam pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Padang Lawas tidak pernah melakukan kegiatan penyuluhan maupun musyawarah dengan masyarakat. 87 Hasil wawancara dengan Chairul Harahap, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas, pada tanggal 20 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara Dalam pelaksanaan pelebaran jalan tersebut Pemerintah Kabupaten Padang Lawas melalui Dinas Pekerjaan Umum tidak pernah melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat, akan tetapi hanya dengan cara menjumpai secara perseorangan pemilik tanah dan selanjutnya menyampaikan maksud dan tujuan dari pelebaran jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Lawas dan sekaligus membicarakan pembebasan lahan milik masyarakat yang terkena pelebaran jalan tersebut. 88 Lebih lanjut dikatakan oleh Chairul Harahap, bahwa alasan tidak dibentuknya panitia pengadaan tanah dalam kegiatan pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas, dikarenakan pelebaran jalan yang dilakukan adalah dengan ukuran luas yang kecil. Sehingga dapat dimungkinkan untuk tidak dibentuknya panitia pengadaan tanah. 89 Ketentuan mengenai diperbolehkannya tidak membentuk panitia pengadaan tanah untuk ukuran tanah yang kecil adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Perpres Nomor 36 Tahun 2005, yang berbunyi: Pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang memerlukan tanah yang luasnya tidak lebih dari 1 satu hektar, dapat dilakukan langsung oleh instansi pemerintah yang memerlukan tanah dengan para pemegang hak atas tanah, dengan cara jual beli atau tukar menukar atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Padang Lawas dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pelebaran jalan yang dilakukannya mengacu pada Pasal 20 tersebut. Pemerintah Kabupaten Padang Lawas menafsirkan pelebaran jalan yang 88 Hasil wawancara dengan Sarif Lubis, salah seorang warga yang tanahnya diambil untuk pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas, pada tanggal 4 September 2011. 89 Hasil wawancara dengan Chairul Harahap, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas, pada tanggal 20 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara dilakukan tidak melebihi dari 1 satu hektar yang diambil dari setiap para pemilik tanah, sehingga dengan demikian dianggap telah memenuhi ketentuan dalam Pasal 20 tersebut dan berdasarkan ketentuan Pasal 20 tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Padang Lawas tidak perlu membentuk panitia pengadaan tanah untuk pelebaran jalan dilakukannya. 90 Pengaturan lebih lanjut mengenai pengadaan tanah kurang dari 1 satu hektar diatur dalam ketentuan Pasal 54 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, disebutkan bahwa: ”Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum yang luasnya tidak lebih dari 1 satu hektar, dilaksanakan secara langsung melalui jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati para pihak tanpa bantuan Panitia Pengadaan Tanah KabupatenKota atau dengan bantuan Panitia Pengadaan Tanah KabupatenKota ”. Untuk proses penyerahan hak atas tanah milik masyarakat yang terkena pelebaran jalan, selanjutnya pihak pemerintah Kabupaten Padang Lawas melakukan pengalihan tanah hanya dilakukan dihadapan Camat berdasarkan keberadaan letak 90 Hasil wawancara dengan Chairul Harahap, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas, pada tanggal 20 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara tanah tersebut berada. Terhadap perbuatan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas yang hanya melakukan pengalihan tanah dihadapan Camat telah bertentangan peraturan perundang-undangan dalam hal pengadaan tanah. Seharusnya pihak Pemerintah Kabupaten Padang Lawas dalam melakukan penyerahan tanah milik masyarakat dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum harus dibuat dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 57 ayat 2 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2007, yang berbunyi: ”Pelaksanaan penyerahan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh para pihak dihadapan Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKota ”. Namun walaupun demikian, tindakan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas yang tidak melaksanakan penyerahan tanah dihadapan Kepala Kantor Pertanahan setempat tidaklah menyebabkan perbuatan tersebut menjadi batal demi hukum, akan tetapi hanya bersifat administrasi saja, karena Camat berwenang melakukan pelepasan hak terhadap tanah-tanah yang berstatus tanah yang dikuasi negara. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum berupa jalan dapat dilakukan dengan cara pelepasan hak guna melepaskan hubungan hukum antara pemegang hak dan penguasaan hak dengan memberikan ganti rugi dengan didasarkan prinsip penghormatan terhadap hak atas tanah, sedangkan selain kepentingan umum yang dilakukan pemerintah bisa dilakukan dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati secara suka rela oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dimungkinkan dalam pengadaan tanah untuk pelebaran jalan di Kabupaten Padang Lawas, masyarakat setempat dengan sukarela memberikan tanah- tanahnya untuk pelebaran tanpa mendapat ganti rugi sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara 71

BAB III PENETAPAN GANTI RUGI DALAM PROSES PENGADAAN TANAH

BAGI PELAKSANAAN PELEBARAN JALAN DI KABUPATEN PADANG LAWAS

A. Ganti Rugi Hak Atas Tanah Untuk Kepentingan Umum

1. Pengertian Ganti Rugi