BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan bagi mahasiswa maka diadakan suatu kegiatan yang telah disusun dengan kurikulum sebagai syarat-
syarat untuk menyelesaikan suatu program pendidikan yaitu dengan mengikuti dan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. Hal ini bertujuan
untuk menjembatani antara dunia pendidikan dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
Universitas Sumatera Utara sebagai Lembaga Pendidikan formal akan melahirkan lulusan yang akan terjun langsung ke dunia nyata untuk meningkatkan
kualitas para lulusannya. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi D- III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara, mengadakan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri dimana setiap mahasiswa melakukan PKLM langsung di suatu lembaga, instansi, maupun perusahaan. Dengan adanya kurikulum PKLM
ini adalah merupakan langkah mahasiswa untuk menulis Tugas Akhir untuk menyelesaikan studinya di Program Studi D-III Administrasi Perpajakan itu
sendiri. Pajak merupakan sumber penerimaan Negara yang sangat penting bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional yang sebesar-besarnya dilakukan untuk kemakmuran rakyat seperti yang terdapat dalam pengertian pajak
dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU
Universitas Sumatera Utara
KUPUU No. 61983 s.t.d.t.d. UU No 162009. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dan kontribusi wajib tersebut dalam sistem pemungutan pajaknya memiliki 3 sistem pemungutan pajak, yaitu
Self Assessmeent System, Official assesment System, dan With Holding System. Dan mengapa negara perlu
melakukan pemungutan pajak? Dalam hal ini terdapat teori tentang hal ini, namun dalam hal pembayaran pajak pada umumnya tetap dianggap sebagai sebuah beban
daripada sebuah kewajiban dan salah satu bentuk pengabdian kepada negara. Teori yang mendukung tentang pemungutan pajak adalah teori asuransi,
teori kepentingan, teori gaya pikul, teori kewajiban pajak mutlak teori bakti, teori asas gaya beli. Dalam teori-teori yang disebutkan diatas pada intinya pajak
dipungut melihat siapa yang harus membayar pajak, apakah ia sudah memenuhi syarat objektif dan subjektif tanpa memberatkan pihak yang tidak mampu
memikul atau membayar pajak, maka dari itu terdapat penghasilan kena pajak atau keringanan-keringanan lainnya, dan juga pajak yang dipungut juga harus
menjamin pembagian beban yang jelas didasarkan kepentingan masing-masing orang dalam tugas-tugas pemerintah, termasuk terhadap jiwa orang-orang itu
beserta harta bendanya. Dan dalam hal ini pajak adalah hal yang mutlak sebagai kontribusi wajib dari rakyat ke negara, namun juga kewajiban negara harusnya
dipenuhi dengan kontraprestasi yang diberikan kepada rakyat dengan adanya
Universitas Sumatera Utara
jaminan kesehatan, pendidikan, pelayanan publlik, fasilitas umum yang memadai, dll.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penerimaan negara adalah melalui upaya pemungutan pajak dan penerapan penagihan pajak
yaitu dengan cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak. Surat Ketetapan Pajak diterbitkan setelah dilakukannya penelitian, pemeriksaan atau pemeriksaan bukti
permulaan yang berisikan apakah pajak tersebut kurang bayar, nihil, lebih bayar atau kurang bayar tambahan.
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak SKP dilakukan apabila terdapat ketidakbenaran dalam Pengisian Surat Pemberitahuan SPT atau karena
ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh WP. Dimana SKP tersebut berfungsi sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang dalam SPT, sarana
untuk mengenakan sanksi, sarana untuk menagih pajak, sarana untuk mengembalikan kelebihan pajak dalam hal lebih bayar, sarana untuk
memberitahukan pajak yang sebenarnya terutang. Dengan adanya Surat Ketetapan Pajak
¸Wajib Pajak WP atau Pengusaha Kena Pajak PKP diharapkan dalam hal menghitung, memperhitungkan,melapor
dan menyetorkan pajak sebagaimana mestinya. Apabila dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak, dalam hal ini WP tersebut tidak menyetujui jumlah yang
tercantum dalam SKP, maka WP dapat mengajukan keberatan yang ditujukan kepada fiskus. Oleh karena itu saya selaku penulis tertarik untuk mengupas
tentang tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak tersebut. Dengan tujuan bagaimana caranya mengecilkan kemungkinan sengketa pajak, maka Surat
Universitas Sumatera Utara
Ketetapan Pajak yang diterbitkan haruslah Lengkap, Jelas, dan Benar sebagaimana Wajib Pajak danatau Pengusaha Kena Pajak dituntut untuk
melaporkan Surat Pemberitahuannya serta penerbitannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Ketentuan Perpajakan maupun
peraturan-peraturan yang mendukung tentang tata cara penerbitan SKP tersebut.
B. Tujuan dan Manfaat PKLM