3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 23PMK.032008 s.t.d.t.d.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83PMK.032010 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak.
4. Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor: PER-5PJ2009 tentang
Prosedur Penerbitan Surat Ketetapan Pajak. 5.
Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor: PER-36PJ2010 tentang prosedur Penerbitan Kembali Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan danatau Surat Tagihan Pajak.
6. Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor: SE-03PJ.751994
tentang Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Sebagai Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Penagihannya.
7. Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor: 25PJ2008 tentang bentuk
dan isi Nota Perhitungan, Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak
8. Peraturan lainnya.
B. Pengertian Surat Ketetapan Pajak
Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
Surat Ketetapan Pajak Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar. Yang dimaksud dengan Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, kredit pajak, jumlah kekurangan
Universitas Sumatera Utara
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih
harus dibayar.
Berdasarkan metode Self Assesment meskipun Wajib PajakWP telah
diberikan kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, Dirjen Pajak melalui aparatnya akan
mengevaluasi perhitungan, perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak yang telah dilakukan WP dengan melakukan penelitian, pemeriksaan, pemeriksaan
ulang, danatau pemeriksaan bukti permulaan oleh unit pelaksana pemeriksaan dan penelitian.
Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kebenaran pembayaran pajak dan pengisian Surat Pemberitahuan berdasarkan data
perpajakan yang dimiliki atau diperoleh Direktur Jenderal Pajak untuk menerbitkan surat ketetapan pajak.
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, danatau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan ulang adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib
Pajak untuk jenis pajak dan MasaTahun Pajak yang telah diperiksa pada pemeriksaan sebelumnya. Sedangkan Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah
pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan. Dan Unit Pelaksana
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan adalah unit yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang berwenang melaksanakan Pemeriksaan, Pemeriksaan Ulang, atau
Pemeriksaan Bukti Permulaan. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaaan atau berdasarkan keterangan lain
didapatkan bukti bahwa jumlah pajak terutang yang dihitung dan dilaporkan dalam SPT tidak benar, misalnya pembebanan biaya ternyata melebihi yang
sebenarnya, adanya data yang seharusnya dilaporkan tetapi tidak dilaporkan dalam SPT, maka Dirjen Pajak akan menetapkan jumlah pajak terutang yang
semestinya menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Penetapan pajak itu akan dituangkan dalam Surat Ketetapan Pajak.
C. Jenis-jenis Surat Ketetapan Pajak