Anggapan Dasar Hipotesis Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbetuk perbandingan Sugiyono, 2005: 115 dalam Renny Agustiani, 2009: 46. Metode ini digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu hasil belajar siswa dengan perlakuan yang berbeda. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2012:107. Penelitian ini merupakan eksperimen di bidang pendidikan sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh suatu penelitian tindakan terhadap tingkah laku siswa dalam menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan tersebut dibandingkan dengan tindakan lain. Jadi dapat disimpulkan penelitian eksperimen berguna untuk membandingkan pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental semu quasi eksperimental design. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Sugiyono 2012:114, dalam penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Jadi penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai adanya kelompok kontrol atau pembanding yang tidak diberi perlakuan yang sama dengan kelompok eksperimen tetapi tetap mendapat pengamatan. Kelompok sampel ditentukan secara random. Kelas 8-1 melaksanakan model pembelajaran mind mapping sebagai kelas eksperimen dan kelas 8-4 melaksanakan model pembelajaran group investigation sebagai kelas kontrol. Dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat siswa yang sikap positif dan sikap negatif. Desain penelitian digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.Desain Penelitian Model pembelajaran Sikap Mind mapping Group Investigation Positif Hasil belajar IPS Terpadu Hasil belajar IPS Terpadu Negatif Hasil belajar IPS Terpadu Hasil belajar IPS Terpadu Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut adalah sebagai berikut. a. Pra penelitian Kegiatan yang dilakukan pada pra pnelitian adalah. 1. Membuat izin penelitian ke sekolah. 2. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. 3. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas pembanding. 4. Membuat media pembelajaran mengenai materi yang akan diajarkan. 5. Membuat perangkat pembelajaran terdiri dari Lembar Kerja Siswa LKS danRencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 6. Membuat instrument evaluasi yaitu soal posttes. b. Pelaksanaan Penelitian Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran group investigation untuk kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak 6 kali pertemuan. Langkah- langkah pembelajarannya sebagai berikut.

1. Kelas Eksperimen

A. Pendahuluan a. Guru membacakan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan indikator pembelajaran. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa. c. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan. B. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. b. Guru membagikan Lembar Kegiatan Siswa LKS dan membimbing siswa menyusun mind mapping peta konsep. c. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan. d. Guru memberikan kesempatan siswa maju dan menyusun peta konsep mengenai materi yang diberikan. e. Guru membahas dan memeriksa peta konsep yang telah disusun oleh siswa dan membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas. C. Penutup Guru mengadakan tes akhir post-test mengenai materi yang telah dipelajari.

2. Kelas Kontrol

A. Pendahuluan a. Guru membacakan Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan indikator pembelajaran. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa. c. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan mengajukan pertanyaan. B. Kegiatan inti a. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan sebagai tes awal siswa untuk mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen. c. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. d. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas dari materi pelajaran. e. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan. f. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok. C. Penutup a. Guru memberikan penjelasan singkat dan kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari. b. Guru mengadakan tes akhir post-test mengenai materi yang telah dipelajari untuk mengetahui tingkat kondisi siswa berkenaan dengan variabel dependen B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari enam kelas sebanyak 172 siswa.

b. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tekhnik cluster random sampling. Cluster random sampling yaitu sampel dalam bentuk

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN REACT DAN QUANTUM TEACHING DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

0 4 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUTA BARO

0 7 1

STUDI PERBANDINGAN MORALITAS ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHU

1 44 120

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT ) DAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE MIND MAPPING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MA TA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi P ada S iswa K elas VIII SMP N eg

0 19 113

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING DAN MODEL GROUP INVESTIGATION DENGAN MEMPERHITUNGKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Studi Pada Kelas VIII SMP Satya Dharma Sudjana PT Gunung Madu Plantat

0 9 96

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 23 171

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN THINK PAIR SHARE DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIII SMP MIFTAHUL ULUM PAMPANGAN TAHUN PELAJARAN 20

0 9 19

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN TALKING STICK DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN

0 6 85

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DAN PROJECT-BASED LEARNING

0 12 82

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 20

0 5 97