Perseroan Terbatas sebagai Badan Hukum

16 BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERSEROAN TERBATAS DAN PENERAPAN ASAS PIERCING THE CORPORATE VEIL ATAS TANGGUNG JAWAB DIREKSI

A. Perseroan Terbatas sebagai Badan Hukum

Dewasa ini Perseroan Terbatas merupakan suatu bentuk usaha yang paling banyak diminati di Indonesia, hal ini dikarenakan perseroan terbatas merupakan suatu bentuk usaha dan badan hukum yang mandiri. Sebutan untuk Perseroan Terbatas awalnya berasal dari hukum dagang Belanda yaitu Naamloze Vennotschaap NV, istilah tersebut juga lama digunakan di Indonesia sebelum diganti dengan Perseroan Terbatas PT, 8 akan tetapi di Indonesia saat ini lebih dikenal dengan istilah perseroan terbatas. Kata perseroan dalam pengertian umum adalah suatu perusahaan, organisasi usaha atau badan usaha, sedangkan perseroan terbatas adalah suatu bentuk organisasi yang ada dan dikenal dalam sistem hukum dagang 8 Dadang Sukandar, Pengertian Perseroan Terbatas, http:wordpress.com, diakses pada hari Rabu, tanggal 6 April 2011, pukul 19.10 WIB. 17 Indonesia. 9 Perseroan Terbatas sangat penting dalam lalu lintas perekonomian antara lain yaitu: 10 a. Memungkinkan adanya pengerahan dana dari masyarakat. b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi dengan memperoleh laba bersama. c. Pemerataan kesejahteraan melalui jual beli saham dengan masyarakat. d. Meningkatkan tanggung jawab sosial Perseroan Terbatas karena dibawah pengamatan dan kontrol masyarakat baik melalui pemegangan saham ataupun mekanisme pasar modal. Pengertian perseroan terbatas berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas yang dimaksud dengan perseroan terbatas yaitu : Badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya . 9 I.G. Rai Widjaja, Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas, Megapoin, Jakarta, 2000, hlm.1 10 Gani Bazar, Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum, http:Wordpress.com, diakses pada tanggal 3 april 2011, pukul 16.00 WIB. 18 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka terdapat 5 unsur dalam perseroan antara lain : 11 1. Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum 2. Didirikan berdasarkan perjanjian 3. Menjalankan usaha tertentu 4. Memiliki modal yang terbagi dalam saham-saham 5. Memenuhi persyaratan Undang-Undang Melihat rumusan yang terdapat dalam undang-undang perseroan terbatas, secara tegas dinyatakan bahwa perseroan merupakan badan hukum. Perseroan terbatas dapat dikatakan sebagai pendukung hak dan kewajiban, antara lain memiliki harta kekayaan sendiri dan harta kekayaan tersebut terpisah dari harta kekayaan para pemegang saham dalam perseroan. Hal ini berarti Perseroan dapat melakukan perbuatan hukum dan dapat mempunyai kekayaan atau utang dalam menjalankan perusahaannya. Setiap perseroan didirikan berdasarkan perjanjian kontrak, artinya harus ada dua orang atau lebih pemegang saham yang sepakat untuk mendirikan perseroan yang dibuktikan secara tertulis dalam bentuk anggaran dasar kemudian dibuat dalam akta pendirian yang dibuat dihadapan notaris. Ketentuan ini adalah asas dalam pendirian perseroan. 12 11 Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm.7 12 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perseroan Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hlm.6 19 Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maksud dan tujuan didirikannya perseroan terbatas yaitu : Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang undangan, ketertiban umum, dan atau kesusilaan. Berdasarkan ketentuan di atas, setiap perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang jelas dan tegas dalam pelaksanaannya. Perseroan Terbatas didirikan berdasarkan beberapa prosedur, prosedur yang harus di penuhi dalam pendirian perseroan terbatas yaitu : a. Persiapan, antara lain kesepakatan-kesepakatanperjanjian antara para pendiri minimal 2 orang atau lebih untuk dituangkan dalam akta notarisakta pendirian. b. Pembuatan Akta Pendirian, yang memuat Anggaran Dasar dan Keterangan lain berkaitan dengan pendirian Perseroan, dilakukan di muka Notaris. c. Pengajuan permohonan melalui Jasa IT didahului dengan pengajuan nama perseroan Pengesahan oleh Menteri Hukum dan HAM jika dikuasakan pengajuan hanya dpt dilakukan oleh Notaris dan diajukan paling lambat 60 hari sejak tanggal akta pendirian di tanda tangani, dilengkapi keterangan dan dokumen pendukung. Apabila dinyatakan lengkap, Menteri langsung menyatakan tidak keberatan atas permohonan yang diajukan secara elektronik paling lambat 30 20 hari sejak pernyataan tidak keberatan, pemohon wajib menyampaikan secara fisik surat permohonan yang dilampiri dokumen pendukung, setelah 14 hari Menteri menerbitkan keputusan pengesahan Badan Hukum Perseroan yg ditanda tangani secara elektronik. d. Daftar Perseroan diselenggarakan oleh Menteri, dilakukan bersamaan dengan tanggal Keputusan menteri Hukum dan HAM mengenai Pengesahan Badan Hukum Perseroan, persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar yang memerlukan Persetujuan, penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar yang tidak memerlukan persetujuan atau penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan yang bukan merupakan perubahan Anggaran Dasar. e. Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI pengumuman diselenggarakan oleh Menteri, antara lain akta pendirian perseroan beserta Keputusan menteri Hukum dan HAM tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan, akta perubahan Anggaran Dasar serta Keputusan menteri dan Akta perubahan Anggaran Dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh menteri. Berdasarkan persyaratan di atas, apabila prosedur pendirian tersebut telah dipenuhi maka perseroan dapat berstatus badan hukum penuh dan para pemegang saham dapat menjalankan perseroan tersebut dan mematuhi segala aturan dalam menjalankan perseroan sesuai dengan peraturan dalam Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Selain itu, setelah mendapatkan statusnya sebagai Badan Hukum maka Pemegang Saham 21 Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki. Perseroan sebagai badan hukum merupakan persekutuan modal, didirikan oleh para pendiri berdasarkan perjanjian, Berarti Perseroan dilakukan secara konsensual dan kontraktual berdasarkan Pasal 1313 KUHPerdata, pendirian dilakukan para pendiri atas persetujuan dimana para pendiri antara satu dengan yang lain saling mengikatkan dirinya untuk mendirikan perseroan. Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan undang-undang perseroan dan peraturan pelaksanaannya, ketentuan ini menunjukkan bahwa undang-undang perseroan menganut system tertutup closed system. Persyaratan yang wajib dipenuhi mulai dari pendiriannya, beroperasinya, dan berakhirnya. Salah satunya yaitu syarat pendirian perseroan. 13 Syarat sah didirikannya perseroan menurut Pasal 7 Ayat 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan terbatas yaitu : Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan Berdasarkan ketentuan dalam pasal tersebut di atas, maka suatu perseroan dikatakan sah berdiri sebagai badan hukum setelah mendapat pengesahan dari Menteri. Pengesahan diterbitkan dalam bentuk keputusan Menteri yang disebut Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perseroan. 13 Ibid, hlm.7 22 Setiap Perseroan Terbatas dalam pelaksanaannya juga wajib untuk mendaftarkan perusahaannya, tujuan dibuatnya daftar perusahaan adalah untuk mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar oleh perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi bagi semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data serta keterangan lainnya tentang perusahaan yang tercantum dalam daftar perusahaan itu dalam rangka menjamin kepastian berusaha. Ketentuan pendaftaran perseroan terbatas tersebut harus memenuhi ketentuan mengenai modal dasar didirikannya perseroan terbatas yaitu Rp.20.000.000,00. Hal ini dimaksudkan agar PT sebagai pelaku bisnis benar- benar memulainya dengan kemampuan modal riil, sehingga diharapkan mampu memberikan jaminan perlindungan hukum bagi pihak ketiga yang mengadakan hubungan hukum dengan PT. modal dalam perseroan terbagi kedalam 3 bagian yaitu : 14 a. Modal Dasar Modal dasar merupakan keseluruhan nilai perusahaan, yaitu seberapa besar perseroan tersebut dapat dinilai berdasarkan permodalannya. Modal dasar bukan merupakan modal riil perusahaan karena belum sepenuhnya modal tersebut disetorkan tetapi hanya dalam batas tertentu untuk menentukan nilai total perusahaan. Penilaian ini sangat berguna terutama pada saat menentukan kelas perusahaan. 14 Dadang Sukandar, Pengertian Perseroan Terbatas, http:wordpress.com, diakses pada hari Rabu, tanggal 6 April 2011, pukul 19.00 WIB. 23 b. Modal Ditempatkan Modal ditempatkan adalah kesanggupan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya ke dalam perseroan. Modal Ditempatkan juga bukan merupakan modal riil karena belum sepenuhnya disetorkan kedalam perseroan, tapi hanya menunjukkan besarnya modal saham yang sanggup dimasukkan pemegang saham ke dalam perseroan. c. Modal Disetor Modal disetor adalah Modal PT yang dianggap riil, yaitu modal saham yang telah benar-benar disetorkan kedalam perseroan. Dalam hal ini, pemegang saham telah benar-benar menyetorkan modalnya kedalam perusahaan. Menurut UUPT, Modal Ditempatkan harus telah disetor penuh oleh para pemegang saham. Berdasarkan pembagian modal tersebut, maka dapat dilihat secara jelas dalam laporan keuangan perusahaan mengenai pembagian modal dalam perusahaan sehingga bagian yang menjadi hak perseroan secara jelas terpisah dari harta pribadi masing-masing pengurus perseroan. Perseroan terbatas dalam pelaksanaannya harus ada ketetapan yang jelas mengenai anggaran dasar dalam perseroan. Menurut Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas anggaran dasar sekurang-kurangnya harus memuat : a. Nama dan tempat kedudukan Perseroan; b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan; c. Jangka waktu berdirinya Perseroan; 24 d. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; e. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham; f. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris; g. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS; h. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris; i. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen. Setelah persyaratan tersebut telah terpenuhi maka anggaran dasar dalam suatu perseroan terbatas dapat segera dibuat dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada yang mengatur tentang perseroan terbatas. Suatu kegiatan perseroan anggaran dasar dalam suatu perseroan dapat berubah sewaktu-waktu. Akta perubahan anggaran dasar tersebut wajib dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM , hal ini didasarkan pada Pasal 10 Peraturan Menteri Hukum Dan Hak AsasiI Manusia Republik Indonesia Nomor M.01 HT.01.10 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Dan Pengesahan Akta Pendirian, Persetujuan, Penyampaian Laporan, Dan Pemberitahuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yaitu : Akta perubahan anggaran dasar yang diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia adalah akta perubahan yang dibuat di hadapan Notaris berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas adalah yang berisi khusus mengenai perubahan pengurus, pengalihan hak atas saham, pembubaran perseroan terbatas dan perubahan jenis perseroan terbatas . 25 Berdasarkan penjelasan yang disebutkan dalam pasal diatas, maka setiap akta perubahan anggaran dasar tersebut dapat dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM apabila akta perubahan anggaran dasar tersebut telah dibuat dan dinyatakan sah dihadapan notaris dan isi perubahan akta anggaran dasar tersebut telah sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam perundang- undangan mengenai perseroan terbatas.

B. Organ dalam Perseroan Terbatas

Dokumen yang terkait

Corporate Social Responsibility Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 48 152

AKIBAT HUKUM PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 25 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 5 16

KAJIAN YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI PERSEROAN TERBATAS MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 2 16

TANGGUNG JAWAB DIREKSI DALAM PENGURUSAN PERSEROAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 6 36

Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas Dalam Akuisisi Suatu Perusahaan Yang Merugikan Pemegang Saham Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 1

EKSISTENSI DOKTRIN PIERCING THE CORPORATE VEIL DI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TERHADAP TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS TERJADINYA KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS.

0 0 13

Penerapan Prinsip Piercing The Corporate Veil Terhadap Holding Company Dalam Tindakan Hukum Anak Perusahaan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 10

Penerapan Prinsip Piercing The Corporate Veil Terhadap Holding Company Dalam Tindakan Hukum Anak Perusahaan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 1

Penerapan Asas Piercing The Corporate Veil: Perspektif Tanggung Jawab Direksi Perseroan Terbatas

0 0 9