dengan tumpuan berat
badan berada pada kedua kaki
dan memegang raket di
samping kepala serta tangan
membentuk siku
2
3 tumpuan berat
badan berada dikedua kaki
Pandangan lurus kedepan dan
tumpuan kaki berada dikaki
depan, tangan tidak lurus diatas
kepala Pandangan lurus
kedepan dengan tumpuan berat
badan berada pada kaki depan,
memegang raket di samping kepala
serta tangan membentuk siku
Adopsi Roji 2004:121 Keterangan :
Beri tanda pada skor setiap siswa dalam melakukan gerakan. 1= Kurang
2= Cukup 3= Baik
H. Teknik Analisis Data
Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui perhitungan kuantitatif menggunakan rumus sebagai
berikut : P = 100
Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997 Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan. f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.
n : Jumlah siswa yang mengikuti tes. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang dibuat skala penilaian
yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Tabel 1. penetapan KKM
Aspek yang dianalisis Kriteria dan skala penilaian
Kompleksitas Tinggi
65 Sedang
65-79 Rendah
80-100 Daya Dukung
Tinggi 80-100
Sedang 65-79
Rendah 65
Intake Siswa Tinggi
80-100 Sedang
65-79 Rendah
65
Tabel 2. PoinSkor pada setiap Kriteria yang ditetapkan Aspek yang dianalisis
Kriteria Pensekoran Kompleksitas
Tinggi 1
Sedang 2
Rendah 3
Daya Dukung Tinggi
3 Sedang
2 Rendah
1 Intake Siswa
Tinggi 3
Sedang 2
Rendah 1
Jika indikator memiliki Kriteria Kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi, dan intakepeserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah ;
1 + 3 + 2 9
100 = 66,7 67
Selanjutnya berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM maka siswa yang dikatakan tuntas apabila :
1. Ketuntasan belajar telah mencapai nilai ≥ 67 atau persentase ketercapaian 67 secara perorangan.
1. Ketuntasan belajar klasikal dicapai bila kelas tersebut telah terdapat 85 siswa yang telah mendapat nilai ≥ 67 Pendidikan dan Latihan
Profesi Guru 79.
Dalam penelitian ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit dari
pada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan sisklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi
persentase peningkatan hasil belajar siswa.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:
1. Dengan penggunaan alat dimodifikasi berupa raket yang terbuat dari kayupapan, Suttlecock berupa bola plastik kecil yang didalamnya
dimasukan gabus lalu ditancapkan bulu ayam, dan mengurangi tinggi net menjadi 1 m, mengurangi ukuran lapangan berukuran panjang 15 m dan
lebar 10 m pada siklus pertama dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan nilai hasil penelitian adalah nilai rata-rata 55,54, dari 35 siswa
sebanyak 15 siswa mencapai nilai di atas atau sama dengan rata-rata kelas atau prosentase keberhasilan 42,86, sedangkan siswa yang mendapat
nilai di bawah rata-rata kelas sebanyak 20 orang atau 57,14. Selanjutnya jika dibandingkan dengan ketuntasan belajar maka dari 35 siswa sebanyak
13 siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan 67 atau prosentase keberhasilan 37,14, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah 67
sebanyak 22 orang atau 62,86 dan memperbaiki keterampilan gerak dasar pukulan backhand pada bulutangkis pada siswa kelas VII D di SMP
Negeri 5 Bandar Lampung. Kesulitan yang dialami , kegagalan yang rata- rata siswa lakukan adalah pada tahap pelaksanaan yaitu gerakan yang
benar adalah pada tahap pelaksanaan yaitu gerakan jika menggunakan tangan kanan maka kaki kanan akan melangkah ke arah datangnya bola,