Debit Air Evapotranspirasi Kajian Koefisien Rembesan Pada Saluran Irigasi Tersier Di Desa Kuala Simeme Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

6. Debit Air

Hasil pengukuran debit air pada saluran 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Pengukuran debit saluran Lokasi Saluran 1 ldet Saluran 2 ldet Hulu 2,34 2,19 Hilir 2,13 1,79 Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai debit pada bagian hulu dengan bagian hilir berbeda karena terjadi kehilangan air pada sepanjang saluran dapat dilihat pada Lampiran 6 sehingga debit air di hilir akan selalu lebih kecil daripada debit air di hulu. Kehilangan air pada saluran irigasi disebabkan oleh rembesan, perkolasi, dan evapotranspirasi sehingga mengakibatkan berkurangnya air di bagian hilir saluran dapat dilihat pada Lampiran 8. Pada Tabel 7 dapat dilihat hasil pengukuran debit pada saluran 2 terjadi kehilangan air yang cukup besar dikarenakan komposisi fraksi pasir pada bagian dalam saluran 2 lebih besar dari pada bagian tepi kanan dan tepi kiri saluran 2 sehingga pada saluran 2 terjadi kehilangan air yang cukup besar yang disebabkan oleh perkolasi. Hal ini dipengaruhi oleh porositas tanah, dimana porositas bagian dalam saluran 2 lebih besar dibandingkan dengan porositas bagian dalam saluran 1 sehingga ruang pori yang tersedia untuk menyerap air lebih banyak pada bagian dalam saluran 2. Berkurangnya debit air pada saluran 2 juga disebabkan terjadinya rembesan dimana pada saluran 2 rembesan yang paling besar terjadi pada saluran 2 yaitu pada bagian tepi kanan saluran 2 dibanding tepi kanan pada saluran 1. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya jenis saluran yang digunakan masih menggunakan jenis saluran tanah sehingga dapat disimpulkan bahwa kehilangan air akan lebih besar terjadi disepanjang saluran 2. Universitas Sumatera Utara

7. Evapotranspirasi

Hasil perhitungan evapotranspirasi pada dua saluran tersier dapat dilihat pada Tabel 8 dan perhitungan pada Lampiran 6. Tabel 8. Hasil Perhitungan Evapotranspirasi No Lokasi Vegetasi Evapotranspirasi mmhari 1 Saluran 1 Rumput 2,90 2 Saluran 2 Rumput 2,90 Pada Tabel 8 dapat dilihat hasil perhitungan evapotranspirasi pada kedua saluran irigasi adalah sama Perhitungan evapotranspirasi dapat di lihat pada Lampiran 9. Pada sepanjang kedua saluran terdapat berbagai jenis tanaman, yang digolongkan ke dalam tanaman rumput. Menurut Hansen 1992 nilai koefisien tanaman Kc untuk tanaman rumput yaitu 0,85, berdasarkan data tersebut maka kedua saluran nilai evapotranspirasinya sama sebesar 2,90.

8. Perkolasi