2.6 Tingkat Respon Kecemasan
Menurut Videbeck 2008 menjelaskan tingkat respon kecemasan sebagai berikut:
Tingkat Kecemasan
Respon Fisik Respon Kognitif
Respon Emosional
Ringan 1+ Ketegangan otot ringan
Dasar akan lingkungan Rileks atau sedikit gelisah
Penuh perhatian Rajin
Lapangan persepsi luas Terlihat tenang percaya
diri Perasaan gagal sedikit
waspada dan memperhatikan banyak
hal Mempertimbangkan
informasi Tingkat pembelajaran
optimal Perilaku optimis
Sedikit tidak sabar
Aktivitas menyendiri
Tertimulasi Tenang
Sedang 2+ Ketegangan otot sedeang
Tanda- tanda vital meningkat Pupil dilatasi, mulai
berkeringat Sering mondar- mandir,
memukulkan tangan Suara berubah: bergetar, nada
suara tinggi Kewaspadaan dan ketegangan
meningkat Sering berkemih
sakit kepala,pola tidur berubahnyeri punggung
Lapangan persepsi menurun
Tidak perhatian secara selektif
Fokus terhadap stimulus meningkat
Rentang perhatian menurun
Penyeleseian masalah menurun
Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
Tidak nyaman Mudah
tersinggung Kepercayaan diri
goyah Tidak sabar
Gembira
Berat 3+ Ketegangan otot berat
Suara berubah Hiperventilasi
Kontak mata buruk Pengeluaran keringat
meningkat Bicara cepat, nada suara tinggi
Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
Rahang menegang, menggertakkan gigi
Kebutuhan ruang gerak meningkat
Mondar-mandir, berteriak Meremas tangan dan gemetar
Lapangan persepsi terbatas
Proses berfikir terpecah- pecah
Sulit berpikir Penyelesaian masalah
buruk Tidak mampu
mempertimbangkan informasi
Hanya memperhatikan ancaman
Preokupasi dengan pikiran sendiri
Egosentri Sangat cemas
Agitasi Takut
Bingung Merasa tidak
adekuat Menarik diri
Penangkalan Ingin bebas
Universitas Sumatera Utara
2.7 Strategi Mengatasi Kecemasan
Menurut Christiane Aileen 2013 ada tiga strategi kecemasan, yaitu: a. Strategi Kognisi: berfokus pada pikiran individu untuk merurunkan
perasaan cemas yang sedang dirasakan, dengan cara mencari pikiran alternatif dengan penejelasan yang tidak mengancam terhadap
khekhawatiran individu. b. Strategi Perilaku: berfokus pada perilaku individu, seperti perilaku
menghindar untuk membantu penurunan kecemasan. c. Strategi Fisiologis: belajar untuk meredakan sensasi fisik dari pikiran
yang cemas, ketika kecemasan tingkat tinggi mengganggu kemampuan seseorang untuk mnghadapi situasi yang sulit, seseorang dapat melakukan
tekhnik relaksasi dan pengaturan nafas untuk penurunan kecemasan.
2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecemasan Mahasisw