Bak mandi Ban bekas Botol bekas Dispenser Drum Bekas Ember Ember bekas Tempat Kolam ikan kecil kulkas Kursi bekas Pot bunga Tempat sampah Terpal bekas WC bekas

62

4.3.2 Jenis Kontainer

Tabel 4.3.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kontainer di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang bulan Januari- April Tahun 2016 NO Jenis Kontainer Frekuensi Persentase 1. Aquarium 60 3,9

2. Bak mandi

285 18,6

3. Ban bekas

36 2,3

4. Botol bekas

42 2,7

5. Dispenser

223 14,5 6. Drum 39 2,5

7. Drum Bekas

2 0,1

8. Ember

323 21,1

9. Ember bekas

88 5,7

10. Tempat

penampungan air gentong 187

2,2

11. Kolam ikan kecil

6 0,4

12. kulkas

52 3,4

13. Kursi bekas

2 0,1

14. Pot bunga

27 1,8 15. Pot bunga bekas 39 2,5 16. Tempat minum burung 43 2,8

17. Tempat sampah

72 4,7

18. Terpal bekas

6 0,4

19. WC bekas

2 0,1 Total 1534 100 Dari tabel 4.3.2 diperoleh data bahwa kontainer yang paling banyak ditemukan di Kelurahan Sendangmulyo adalah ember sejumlah 323 dengan persentase 21,2, kemudian bak mandi sejumlah 285 dengan persentase 18,6. Sedangkan kontainer yang paling sedikit ditemukan adalah drum bekas, kursi bekas dan WC bekas. Semua kontainer yang diperiksa tidak ada yang mengalir kecuali aquarium. Aquarium yang positif jentik ditemukan di RW 8 merupakan aquarium yang airnya tidak mengalir dan didalamnya juga tidak terdapat ikan. 63 Sedangkan untuk kolam ikan kecil yang berada di RW 21, ditemukan di area teras rumah dan ada genangan air sehingga menjadi tempat untuk perkembangbiakan jentik. Untuk terpal bekas yang ditemukan di RW 8, ditemukan di depan rumah yang berfungsi untuk menutupi pasir yang akan dijadikan untuk pembangunan. Terpal tersebut menampung sedikit air sehingga pada saat pemantauan ditemukan jentik. Tidak ada ditemukan pagar ataupun daun yang dapat menampung air. Pada kulkas yang ditemukan jentik, adalah kulkas yang belakangnya menampung air dan dalam waktu 2 minggu tidak dibuang sehingga menjadi tempat perkembangbiakan jentik. Pada tatakan dispenser yang ditemukan jentik adalah dispenser yang menampung air selama seminggu dan tidak dibuang. Tempat penampungan air yang tertutup juga ditemukan jentik, hal tersebut terjadi karena sebelumnya air yang digunakan untuk mengisi tempat penampungan air berasal dari air yang dibeli warga dan telah terdapat telur nyamuk pada air tersebut. Tempat sampah yang ditemukan jentik adalah pada penutup tempat sampah, yang ketika hujan tergenang oleh air sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Ban bekas yang ditemukan jentik terdapat di bengkel yang berada di depan rumah responden. Ban tersebut tergenang air didalamnya dan tidak dibuang sehingga menjadi tempat perkembangbiakan jentik. Sedangkan drum bekas yang ditemukan jentik adalah drum tempat penampungan air yang berada pada rumah responden yang sedang direnovasi, namun dalam beberapa hari tukang tidak bekerja sehingga air yang tergenang dan tidak tertutup menjadi tempat perkembangbiakan jentik. 64

4.3.3 Jenis Kontainer berdasarkan Keberadaan jentik