82 Hubungan spasial antara House Index HI terhadap kejadian DBD dapat
diamati pada Gambar 4.4.1. Sebaran kasus DBD yang ditunjukkan dengan titik dot dan sebaran House Index HI ditunjukkan dengan gradasi warna semakin
gelap maka House Index HI semakin tinggi dan sebaliknya jika gradasi warna semakin terang maka House Index HI semakin rendah. Warna orange
merupakan warna yang menunjukkan House Index HI dengan kategori tinggi sedangkan warna hijau menunjukkan House Index HI dengan kategori rendah.
Dari gambar 4.4.1 juga didapatkan bahwa kejadian DBD terjadi di RW yang mempunyai House Index HI tinggi yaitu RW 1, RW 2, RW 3, RW 8, RW 9, RW
13, RW 18, RW 21, RW 23, RW 25 dan RW 28. Namun juga terdapat kejadian DBD di RW yang mempunyai House Index HI rendah yaitu RW 7, RW 16 dan
RW 21. Dari 36 kejadian DBD yang terjadi, 33 kasus diantaranya terjadi pada kategori House Index HI tinggi dan 3 kasus lainnya terjadi pada kategori House
Index HI dengan kategori rendah.
4.4.2 Container Index CI terhadap Kejadian DBD
Analisis Container Index CI terhadap kejadian DBD diawali dengan mengkalisifikasikan data Container Index CI hasil dari proses pengambilan data
di lapangan dari 14 RW di Kelurahan Sendangmulyo, kemudian melakukan input 2 kategori Container Index CI sesuai dengan aturan kategori yang bersumber
dari WHO tahun 2002 ke dalam perangkat lunak pengolah data spasial. Kategori pertama yaitu Container Index CI
tinggi dengan rentang ≥ 10 dan Container Index CI rendah dengan rentang 10.
83 Hubungan spasial antara Container Index CI terhadap kejadian DBD
dapat diamati pada gambar 4.4.2. Sebaran kasus DBD yang ditunjukkan dengan titik dot dan sebaran Container Index CI ditunjukkan dengan gradasi warna
semakin gelap maka Container Index CI semakin tinggi dan sebaliknya jika gradasi warna semakin terang maka Container Index CI semakin rendah. Warna
orange menunjukkan Container Index CI kategori tinggi sedangkan warna hijau menunjukkan Container Index CI dengan kategori rendah. Berikut merupakan
peta persebaran Container Index CI dan kejadian DBD di Kelurahan Sendangmulyo bulan Januari-April tahun 2016
Gambar 4.4.2 Container Index CI terhadap Kejadian DBD bulan Januari-April 2016
84 Dari gambar 4.4.2 juga didapatkan bahwa kejadian DBD terjadi di RW
yang mempunyai Container Index CI tinggi yaitu RW 1, RW 2, RW 8, RW 9, RW 13, RW 18, RW 23, dan RW 28. Namun juga terdapat kejadian DBD di RW
yang mempunyai Container Index CI rendah yaitu RW 3, RW 7, RW 16, RW 21,RW 24 dan RW 25. Dari 36 kejadian DBD yang terjadi , 27 kasus diantaranya
terjadi di RW yang mempunyai Container Index CI dengan kategori tinggi dan 9 kasus terjadi di RW yang mempunyai Container Index CI rendah.
4.4.3 Breteau Index BI terhadap Kejadian DBD
Analisis Breteau Index BI terhadap Kejadian DBD diawali dengan mengkalisifikasikan data Breteau Index BI hasil dari proses pengambilan data di
lapangan dari 14 RW di Kelurahan Sendangmulyo, kemudian melakukan input 2 kategori Breteau Index BI sesuai dengan aturan kategori yang bersumber dari
WHO tahun 2002 ke dalam perangkat lunak pengolah data spasial. Kategori pertama yaitu Breteau Index BI
tinggi dengan rentang ≥ 50 dan Breteau Index BI rendah dengan rentang 50. Berikut merupakan peta persebaran Breteau
Index BI dan kejadian DBD di Kelurahan Sendangmulyo bulan Januari-April tahun 2016
85 Gambar 4.4.3 Breteau Index BI terhadap Kejadian DBD bulan Januari-April
2016 Hubungan spasial antara Breteau Index BI terhadap kejadian DBD dapat
diamati pada Gambar 4.4.3. Sebaran kasus DBD yang ditunjukkan dengan titik dot dan sebaran Breteau Index BI ditunjukkan dengan gradasi warna semakin
gelap maka Breteau Index BI semakin tinggi dan sebaliknya jika gradasi warna semakin terang maka Breteau Index BI semakin rendah. Warna orange
menujukkan Breteau Index BI kategori tinggi dan warna hijau menunjukkan Breteau Index BI kategori rendah. Dari gambar 4.4.3 juga didapatkan data
bahwa kejadian DBD terjadi di RW yang mempunyai Breteau Index BI rendah yaitu RW 3, RW 7, RW 16, RW 18, RW 21, RW 24, RW 25 dan RW 28. Namun
juga terdapat kejadian DBD di RW yang mempunyai Breteau Index BI tinggi yaitu RW 1, RW 2, RW 8, RW 9, RW 13, RW 23. Dari 36 kejadian DBD yang
86 terjadi, 18 kasus terjadi pada kategori Breteau Index BI rendah dan 18 kasus
terjadi pada kategori Breteau Index BI tinggi.
4.4.4 Kepadatan Larva dengan Kejadian DBD