Perumusan Masalah NILAI TAMBAH, BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROTAN (KURSI TERAS TANGGOK DAN PENGKI) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Karakteristik dari seorang konsumen juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi mengenai perilaku konsumen diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga hanya produsen yang memiliki informasilah yang dapat menyesuaikan rencana. Agar tetap dapat dipilih konsumen dengan kondisi persaingan yang terus meningkat, maka setiap produsen harus membangun dan memperkuat usahanya Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: 1. Bagaimana pengadaan bahan baku agroindustri produk rotan di Kota Bandar Lampung? 2. Berapa besar nilai tambah yang dihasilkan oleh agroindustri produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung? 3. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh agroindustri produk rotan di Kota Bandar Lampung? 4. Bagaimana pengaruh persepsi konsumen pada bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengadaan bahan baku agroindustri produk rotan di Kota Bandar Lampung. 2. Menganalisis nilai tambah agroindustri produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung. 3. Mengetahui strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh agroindustri produk rotan di Kota Bandar Lampung. 4. Mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada bauran pemasaran dan perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai : 1. Pertimbangan bagi pelaku agroindustri rotan dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan usahanya. 2. Pertimbangan bagi intansi pemerintahan terkait dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan program pengembangan agroindustri rotan di Kota Bandar Lampung. 3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis. II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Rotan

Pengelompokkan jenis-jenis rotan didasarkan atas persamaan cirri-ciri karakteristik morfologi organ tanaman, yaitu: akar, batang, daun, bunga, buah dan alat-alat tambahan lainnya. Menurut ilmu taksonomi tumbuhan, Plantamor 2008 rotan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta tumbuhan berpembuluh Divisi : Spermatophyta menghasilkan biji Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Sub Kelas : Arecidae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Calamus Spesies : Calamus caesius Rotan dapat dibedakan menjadi dua yaitu rotan yang berasal dari hutan alam dan rotan yang berasal dari tanaman budidaya. Rotan yang berasal dari hutan alam meliputi jenis-jenis rotan manau, rotan batang, rotan lambing, rotan pitrit, rotan semambu, dan jenis rotan lainnya dalam bentuk mentah maupun setengah jadi. Sementara jenis rotan tanaman budidaya meliputi jenis rotan tanamsega dan rotan irit. Pemanfaatan hasil hutan non-kayu di Indonesia sudah sejak lama dilakukan oleh penduduk di sekitar hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Kegiatan pemungutan dan pengusahaan hasil hutan non-kayu mempunyai peranan yang cukup besar dalam mengurangi pengangguran dan sebagai sumber mata pencaharian. Salah satu hasil hutan non-kayu yang dikenal oleh masyarakat di sekitar hutan adalah rotan. Rotan digunakan masyarakat dalam berbagai keperluan hidup sehari-hari, bahkan di beberapa tempat telah menjadi pendukung perkembangan budaya masyarakat setempat Muhdi, 2008.

2. Pengolahan Rotan Menjadi Furniture

Pengolahan rotan asalan dan setengah jadi menjadi suatu produk sangat tergantung pada tujuan dan bentuk barang yang diinginkan. Proses pembuatan produk sangat tergantung pada kreasi, imajinasi, dan keterampilan pembuatnya. Proses pembuatan menjadi barang jadi merupakan gabungan proses mekanik pemotongan dan pengolahan rotan dan pengerjaan seni tradisional pembentukan produk jadi secara manual. Pengusahaan barang jadi rotan merupakan usaha yang padat karya atau