Kerangka Pemikiran NILAI TAMBAH, BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ROTAN (KURSI TERAS TANGGOK DAN PENGKI) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

komponen yang dapat dikendalikan dan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli produk rotan. Produsen industri pengolahan rotan dapat mampu memasarkan produk hasil olahan rotan dengan memahami perilaku konsumen. Beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan oleh produsen industri pengolahan rotan untuk mendapatkan pangsa pasar. Faktor konsumen lainnya yang perlu diperhatikan adalah faktor karakteristik konsumen. Faktor karakteristik konsumen ini terdiri dari umur, pendapatan dan jenis kelamin yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen di dalam pembelian produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung. Kerangka pemikiran pada penelitian ini disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka pemikiran nilai tambah, bauran pemasaran dan perilaku konsumen dalam pembelian produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar Lampung, tahun 2015. Sistem agroindustri produk rotan Subsistem pengadaan bahan baku Rotan mentah Subsistem pengolahan Proses pengolahan Analisis nilai tambah produk rotan Subsistem Pemasaran Kursi Teras Tanggok dan Pengki Rotan sebagai sumber daya alam yang potensial Keputusan Konsumen Analisis persepsi konsumen pada bauran pemasaran: 1. Produk X 1 2. Harga X 2 3. Promosi X 3 4. DistribusiX 4 1. Tenaga kerja 2. Sumbangan bahan lain: a. Peralatan d. Lem b. Rotan Kecil e. Minyak c. Lasio f. Thinner d. Paku g. Melamic Analisis Perilaku konsumen: 1. Faktor psikologis X 5 2. Faktor budaya X 6 3. Faktor sosial X 7 4. Umur X 8 5. Pendapatan X 9 6. Jenis kelamin D 1 Analisis pengadaan bahan baku 39

D. Hipotesis

1. Tujuan pertama tidak memerlukan hipotesis, karena menggunakan analisis deskriptif. 2. Tujuan ke dua tidak memerlukan hipotesis, karena menggunakan metode Hayami. 3. Tujuan ke tiga tidak memerlukan hipotesis, karena menggunakan analisis deskriptif. 4. Diduga keputusan konsumen dalam pembelian produk rotan kursi teras tanggok dan kursi teras pengki di Kota Bandar lampung dipengaruhi secara positif oleh variabel persepsi konsumen pada produk, persepsi konsumen pada harga, persepsi konsumen pada promosi, persepsi konsumen pada distribusi, faktor budaya, faktor sosial, faktor psikologis dan pendapatan serta dipengaruhi secara negatif oleh variabel harga, umur dan jenis kelamin. III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Metode survei menurut Singarimbun dan Effendi 1995 adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Unit analisa yang digunakan dalam penelitian survei adalah individu. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner di dalam mengumpulkan data.

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan diidentifikasi. Agroindustri rotan adalah suatu sistem yang terdiri dari subsistem pengadaan bahan baku rotan, pengolahan hasil dan pemasaran hasil produksi rotan. Produksi merupakan proses mengubah input atau faktor-faktor produksi dan penggunaan sumber daya lainnya untuk menghasilkan output atau keluaran. Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan. Dalam penelitian ini, produk yang ditawarkan adalah kursi teras tanggok dan kursi teras pengki. Pengadaan bahan baku adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasiperusahaan yang dibutuhkan dalam proses pengolahan agroindustri. Elemen – elemen pengadaan bahan baku adalah kualitas, kuantitas, waktu, biaya dan organisasi bahan baku. Hasil produksi produk adalah produksi total kursi teras rotan tanggok dan kursi teras pengki yang dihasilkan selama satu bulan proses produksi, yang diukur dalam satuan set. Bahan baku rotan adalah banyaknya bahan baku batang rotan yang digunakan dalam satu bulan produksi, diukur dalam satuan kg. Biaya batang rotan adalah rotan yang umumnya dipergunakan sebagai struktur rangka pada furniture, diukur dalam satuan Rpkg. Curahan tenaga kerja adalah adalah jumlah tenaga kerja yang dicurahkan dalam satu bulan proses produksi, yang diukur dalam satuan setara Hari Orang Kerja HOK atau setara dengan delapan jam kerja efektif. Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang terlibat untuk mengolah satu set kursi teras tanggok dan kursi teras pengki. Upah tenaga kerja adalah upah dari tenaga kerja yang dicurahkan dalam satu bulan proses produksi, yang diukur dalam satuan rupiah per HOK RpHOK. Imbalan tenaga kerja adalah besarnya imbalan yang diperoleh tenaga kerja dalam mengolah satu set kursi teras tanggok dan kursi teras pengki, diukur dalam satuan rupiah Rp.