Pengaruh Analisis Strategi Bauran Pemasaranterhadap Keputusan Pembelian Konsumen Es Dawet Cah Mbanjar Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARANTERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

ES DAWET CAH MBANJAR MEDAN

OLEH

FRANSISKA N BANGUN 080502097

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

PENGARUH ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PADA ES DAWET CAH MBANJAR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran (marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar. Bauran pemasaran sebagai variabel independen diturunkan menjadi empat subvariabel yaitu : Produk, Harga, lokasi, dan Promosi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Strategi Bauran Pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada konsumen es dawet cah mbanjar sebanyak 67 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yaitu melalui uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji-F, strategi bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar. Berdasarkan uji-t, subvariabel produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian padaes dawet cah mbanjar.


(3)

ABSTRACT

MARKETING MIX STRATEGIC ANALYSISON PURCHASE DECISIONSIN ES DAWET CAH MBANJAR MEDAN

This research aims to identify and analyze the effect of the marketing mix to the purchasing decision is es dawet cah mbanjar. Marketing mix as the independent variable was lowered to four subvariabel, are: Product, Price, Place, and Promotions. The hypothesis of this study is Marketing Mix Strategy which consists of product, price, place, and promotion gives effect on purchase decisionin es dawet cah mbanjar medan.

This research is classified as associative research. Primary data collection techniques were being done by interviews and questionnaires to 67 consumers of. Es dawet cah mbanjar. Data analysis methods which is been used in this research is descriptive analysis and quantitative approach through the classical assumption test, multiple regression analysis and hypothesis testing.

The results of this study based on the F-testindicate that the marketing mix has positive and significant impact on purchasing decisions ines dawet cah mbanjar. Based on t-test, subvariableProduct has a dominant influence on purchasing decisions on es dawet cah mbanjar medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan, yang senantiasa memberikan kasih, hikmat dan penyertaanNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Analisis Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Es Dawet Cah Mbanjar Medan”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada orangtua tercinta Irwan Petrus Bangun Dan Lasni A. Sagala yang senantiasa mendoakan dan mendukung dengan kasih, serta atas pengorbanan materil yang tak dapat penulis bayangkan. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan moril dan materil, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Dra. Ulfah, MS sebagai Dosen Pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis.

5. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan saran dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Kak Citra maria, Lidya Bangun, Erika Bangun, Christa Bella, Meilan Sari Sagala atas doa dan dukungan selama ini.

8. Tulang Rudi, tulang dan nantulang mei, tulang dan nantulang putri yang telah memberikan dukungan tak terduga selama penulis menjalani masa perjuangan.Terkhusus buat Op.Erickson Doli Dan Op.Erickson Boruatas dukungan moril kehidupan dari sejak kecil yang tak bisa penulis lupakan. 9. Teman-teman terbaik terkhusus kepada kak stefani,gaby, mispa, rika, rahel,

resmina yang tetap mendukung kehidupan masa perkuliahan dan mendoakan penulis selama skripsi., teman Manajemen’08 celiq, tari, hesty, eva dan teman lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas suka dan duka yang telah kita lewati bersama.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, terkhusus kaum intelektual.

Medan, April 2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang ... 1

1.2 perumusan masalah ... 6

1.3 tujuan penelitian ... 7

1.4 Manfaat penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Uraian Teoritis ... 8

2.1.1 Definisi UMKM (Usaha Kecil, dan Menengah) ... 8

2.1.2 Teori tentang Pemasaran dan Bauran Pemasaran ... 10

2.1.2.1Pengertian Pemasaran ... 10

2.1.2.2Pengertian Bauran Pemasaran ... 12

2.1.2.2.1Produk (Product) ... 12

2.1.2.2.2Harga (Price) ... 16

2.1.2.2.3Lokasi (Place) ... 18

2.1.2.2.4Promosi (Promotion) 19 2.1.3 Perilaku Konsumen...21

2.2Penelitian Terdahulu ... 27

2.1 Kerangka Konseptual ... 28

2.1 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Batasan Operasional... 32

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 33

3.5 Skala pengukuran Variabel ... 35

3.6 Populasi dan Sampel ... 36

3.7 Jenis Data ... 38

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 38


(7)

3.10 Metode Analisis Data...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 47

4.1.2 Struktur Organisasi ... 48

4.1.3 Karakteristik Responden ... 49

4.1.4 Uji Validitas ... 52

4.1.5 Reliabilitas Instrumen ... 54

4.1.6 Analisis Deskriptif Variabel ... 54

4.1.7 Uji Asumsi Klasik ... 63

4.1.8 Analisis Regresi Linier Berganda ... 70

4.1.9 Uji Hipotesis ... 72

4.2 Pembahasan ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85


(8)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Keuntungan Yang Diperoleh Es Dawet Cah Mbanjar ... 5

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 35

Tabel 3.2 Instrument Skala Likert ... 36

Tabel 4.1 karakter responden berdasarkan jenis kelamin ... 50

Tabel 4.2 karakter responden berdasarkan usia ... 51

Tabel 4.3 karakter responden berdasarkan pendidikan ... 52

Tabel 4.4 uji validitas ... 53

Tabel 4.5 uji realibilitas ... 54

Tabel 4.6 distribusi tanggapan responden terhadap sub variabel Produk (x1)... 55

Tabel 4.7 distribusi tanggapan responden terhadap sub variabel Harga (x2) ... 57

Tabel 4.8 distribusi tanggapan responden terhadap sub variabel Lokasi (x3) ... 58

Tabel 4.9 distribusi tanggapan responden terhadap sub variabel Promosi (x4) ... 60

Tabel 4.10 distribusi tanggapan responden terhadap sub variabel Keputusan pembelian (Y) ... 61

Tabel 4.11 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 66

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas ... 69

Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 70

Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan (uji-F) ... 73

Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial (uji-t) ... 76

Tabel 4.16 Hasil Uji Determinasi ... 78


(9)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 31

4.1 struktur organisasi ... 49

4.2 grafik histogram normalitas ... 64

4.3 Normal P-Plot of Regression Standarized Residual ... 65


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No.lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner...110 2. output uji validitas dan reabilitas...110 3. output uji asumsi klasik...115


(11)

ABSTRAK

PENGARUH ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PADA ES DAWET CAH MBANJAR MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi bauran pemasaran (marketing mix) terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar. Bauran pemasaran sebagai variabel independen diturunkan menjadi empat subvariabel yaitu : Produk, Harga, lokasi, dan Promosi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Strategi Bauran Pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dan kuesioner kepada konsumen es dawet cah mbanjar sebanyak 67 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yaitu melalui uji asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji-F, strategi bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada es dawet cah mbanjar. Berdasarkan uji-t, subvariabel produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian padaes dawet cah mbanjar.


(12)

ABSTRACT

MARKETING MIX STRATEGIC ANALYSISON PURCHASE DECISIONSIN ES DAWET CAH MBANJAR MEDAN

This research aims to identify and analyze the effect of the marketing mix to the purchasing decision is es dawet cah mbanjar. Marketing mix as the independent variable was lowered to four subvariabel, are: Product, Price, Place, and Promotions. The hypothesis of this study is Marketing Mix Strategy which consists of product, price, place, and promotion gives effect on purchase decisionin es dawet cah mbanjar medan.

This research is classified as associative research. Primary data collection techniques were being done by interviews and questionnaires to 67 consumers of. Es dawet cah mbanjar. Data analysis methods which is been used in this research is descriptive analysis and quantitative approach through the classical assumption test, multiple regression analysis and hypothesis testing.

The results of this study based on the F-testindicate that the marketing mix has positive and significant impact on purchasing decisions ines dawet cah mbanjar. Based on t-test, subvariableProduct has a dominant influence on purchasing decisions on es dawet cah mbanjar medan.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perhatian pada pengembangan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan makna tersendiri pada usaha peningkatan pertumbuhan ekonomi serta dalam usaha menekan angka kemiskinan suatu negara. Pertumbuhan dan pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki income perkapita yang rendah. Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, tiga tahun pasca krisis tahun 1997 saja sektor UKM telah mampu memberikan kontribusi yang mengesankan, yaitu dalam total pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional tahun 2000 sebesar 4,9 persen, sebanyak 2,8 persen berasal dari pertumbuhan sektor UKM (Primiana, 2009 :49 ).

Kontribusi sektor UKM yang besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional tersebut membuat sektor UKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian. Pengembangan UKM dapat dijadikan sebagai suatu stimulus pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan sebagian besar lapangan kerja. Sektor UKM ini juga mampu berperan dalam memperkenalkan atau menerapkan berbagai ide lokal bahkan global, produk atau metode berusaha yang relevan dan inovatif disamping mampu mendorong restrukturisasi ekonomi dan


(14)

modernisasi usaha-usaha yang bersifat tidak saling berkompetisi, sertamampu mendorong terciptanya sektor swasta sebagai sektor ekonomi yang efisien.

Seiring dengan semakin banyak wirausaha yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka yang perlu diperhatikan para wirausaha adalah bagaimana menciptakan keunikan dari produk dan jasa yang ditawarkan, serta dapat memberikan kepuasan kepada para konsumennya. Bila kepuasan konsumen telah terpenuhi maka terjadilah suatu transaksi yang berulang-ulang secara terus-menerus, dimana konsumen merasa adanya value dari sebuah harga yang ditawarkan.

Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha minuman mengalami perkembanganyang pesat, seiring dengan besarnya kebutuhan masyarakat akan minumansebagai kebutuhan primernya,terlebih lagi dengan temperatur udara di kota Medan yang cenderung panas. Hal ini membuat permintaan konsumen terhadap minuman-minuman yang dingin cukup tinggi. Fluktuasi ekonomi yang terjadi di Indonesia ternyatatidak mempengaruhi perkembangan industri minuman, kecenderungan ini dapat dilihat daribanyaknya bisnis minuman yang dibuka mulai dari yang berskala kecil, sedang,hingga berskala besar dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakatakan minuman.

Banyaknya bisnis minuman yang dibuka menimbulkan persaingan yang cukup kuat, terlihat dari variasi minuman yang ada di kota Medan seperti es pisang ijo, es tebu,es jagung, aneka jus, teh poci dan juga aneka minuman kopi. Semakin banyak di buka tempat usaha minuman baru, berarti semakinbanyak pula alternatif yang dapat dipilih oleh konsumen untuk menikmati minuman. Dengan


(15)

demikian semakin ketat pula persaingan pemilik usaha dalam menarik minat konsumen.

Berdasarkan adanya perubahan-perubahan pada perilaku konsumen, dan semakin kuatnya persaingan dalam menjaring pangsa pasar, pemilik usaha dituntutuntuk harus mampu memperhatikan dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian berusaha untuk dapat memenuhinya. Dalam hal mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, pemilik usahaharus peka terhadap perubahan dan perkembangan perilaku konsumen. Sehinggapemilik usaha dapat membuat strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya dan akan memberikan suatu ketertarikan kepada konsumen untukmembeli produknya, sehingga dapat memberikan keuntungan dan akan membuat usaha tersebut dapat bertahan dari persaingan yang ada.

Es Dawet Cah Mbanjar merupakan salah satu usaha yang unik dengan menggunakan konsep tradisional kuliner khas Indonesia yang telah dikenal dengan berbagai tambahan resep sehingga terasa baru dan menarik minat masyarakat. Es Dawer cah Mbanjar dikelola secara tradisional namun tetap memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketingmix).

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran ini terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.


(16)

Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut “empat P” : Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion ( promosi). (Kotler, 2008 : 62).

Satu hal terpenting dalam pemasaran produk UKM adalah memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar tidak kalah bersaing dengan produk lainnya.Pemilik Es Dawet cah Mbanjar selalu mengontrol kualitas bahan pokok yang akan digunakan sebagai bahan baku es dawet dengan bahan yang baik dan terjamin kebersihannya. Sehingga Es dawet cah Mbanjar dapat menghasilkan Produk minuman yang baik dan terjamin kualitas rasanya. Harga yang ditawarkan Es dawet Cah Mbanjar sangat terjangkau oleh segala lapisan masyarakat, yaitu Rp.3000,- untuk satu gelas Es dawet. Sehingga es dawet cah mbanjar dapat menjadi pilihan yang tepat oleh segala lapisan masyarakat karena produk yang berkualitas dengan harga terjangkau.

Saluran distribusi yang dijalankan oleh Es Dawet Cah Mbanjar yaitu dipasarkan dengan cara memakai gerobak yang dijajakan di jalan-jalan yang ramai dilewati oleh orang dan terletak di Lokasi pemuliman padat penduduk. Sehingga konsumen dapat dengan mudah melakukan pembelian di kawasan lingkungan mereka. Keunikan rasa Es Dawet Cah Mbanjar menjadi buah bibir di kalangan masyarakat yang pernah mencobanya. Pengalaman menyenangkan setelah mencoba Es Dawet tersebut diceritakan kepada orang lain sehingga es dawet tersebut menjadi lebih dikenal dan sukses di pasaran. Fakta diatas menjadikan Es dawet cah Mbanjar mengalami peningkatan penjualan yang dapat dilihat berdasarkan keuntungan yang diperoleh setap bulannya.


(17)

Tabel 1.1

Keuntungan yang diperoleh Es Dawet Cah Mbanjar

Bulan Jumlah Keuntungan

Januari Rp. 27.250.000,-

Februari Rp. 27.600.000,-

Maret Rp. 28.000.000,-

April Rp. 28.000.000,-

Mei Rp. 28.300.000,-

Sumber : Data Penjualan Es dawet cah Mbanjar, 2014

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa Es dawet Cah Mbanjar setiap bulannya mengalami peningkatan dalam perolehan laba. Hal ini menunjukkan bahwa Es dawet Cah Mbanjar terbukti mampu bersaing dengan usaha minuman lainnya yang berada di daerah sekitar. Hal ini juga dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang digunakan Es dawet cah Mbanjar sebagai strategi bersaing.

Strategi pemasaran Es Dawet Cah Mbanjar akan dipersepsikan oleh konsumen melalui variabel produk seperti rasanya yang enak, warna menarik, dengan harga yang relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan, serta saluran distribusi yang mampu menjangkau masyarakat di seluruh tempat karena dijajakan dengan menggunakan gerobak keliling. Promosi yang dilakukan oleh es dawet Cah Mbanjar adalah dengan cara word of mouth karena konsumen merasa puas terhadap kualitas es dawet Cah Mbanjar serta seringnya Es dawet Cah Mbanjar mengikuti pameran kuliner yang dilaksanakan oleh dinas pemerintahan maupun sektor swasta.


(18)

Es Dawet Cah Mbanjar telah mendapatkan penghargaan Bank Sumut usaha mikro kecil (UMK) award karena dinilai telah memiliki tempat berproduksi dan manajemen yang sudah terbentuk walaupun masih bersifat home industry. Es Dawet Cah Mbanjar juga sering mengikuti berbagai pameran dimana salah satunya mendapatkan penghargaan menjadi juara dua se-Sumatera pada kegiatan pameran wirausaha muda mandiri yang disponsori oleh Bank Mandiri ( majalah MIX edisi sepuluh pada oktober 2007 ).

Penelitian pra survey dilakukan terhadap 30 responden secara acak untuk mengetahui apakah populasi es dawet cah mbanjar layak untuk diteliti.hasil dari penelitian pra survey, ternyata sebanyak 18 responden pernah melakukan pembelian es dawet cah mbanjar.sehingga, hasil penelitian ini membuktikan bahwa populasi es dawet cah mbanjar layak untuk diteliti.

Berdasarkan uraian diatas dan didukung dengan data yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Analisis Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Es Dawet Cah Mbanjar Medan “.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan pembelian Es Dawet Cah Mbanjar?”


(19)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah:

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiridari: produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), terhadap keputusan konsumen memilih Es Dawet Cah Mbanjar Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi UKM Es dawet Cah Mbanjar Medan dalammenentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan

kebutuhan pasar.

2. Sebagai menambah bahan referensi penelitian bagi Program Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara.

3. Sebagai menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitianpada bidang pemasaran di masa yang akan datang.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Definisi UMKM (Usaha Kecil, dan Menengah)

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang UKM yang dikutip dari www.bi.go.id, ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UKM tersebut adalah :

1. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usahabesar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.


(21)

Kriteria Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menurut UU No. 20 tahun 2008 ini digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang dimiliki oleh sebuah usaha seperti yang diuraikan sebagai berikut:

1. Usaha Kecil

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

2. Usaha Menengah

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Berdasarkan pasal 2 UU No. 20 tahun 2008, UKM berasaskan: (1) kekeluargaan; (2) demokrasi ekonomi; (3) kebersamaan; (4) efisiensi berkeadilan; (5) berkelanjutan; (6) berwawasan lingkungan; (7) kemandirian; (8) keseimbangan kemajuan; dan (9) kesatuan ekonomi nasional. Sedangkan tujuan UKM adalah menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka


(22)

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

Selain menggunakan nilai moneter sebagai kriteria, sejumlah lembaga pemerintah seperti Departemen Perindustrian dan Badan Pusat Statistik (BPS), selama ini menggunakan jumlah pekerja sebagai ukuran untuk mendefinisikan kriteria skala usaha. Misalnya, menurut BPS, Usaha Mikro Indonesia (UMI) adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang; Usaha Kecil (UK) antara 5 hingga 19 pekerja; Usaha Menengah (UM) dari 20 hingga 99 orang. Perusahaan-perusahaan dengan jumlah pekerja di atas 99 orang masuk dalam kategori Usaha Besar (UB).

2.1.2 Teori tentang Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.2.1. Pengertian Pemasaran

Setiap perusahaan tidak lepas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan untukdapat memasarkan produk yang dijualnya. Kegiatan pemasaran berhubungan denganmengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga tujuan perusahaandapat tercapai dengan baik.

Kotler dan Keller (2006:7), menyatakan bahwa “Pemasaran adalah suatu prosessosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebasmempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.


(23)

Menurut McKenna (dalam Tjiptono, 2008 :13) “marketing is everything and everything is marketing”. Dengan kata lain, pemasaran bukan lagi sekedar departemen atau fungsi manajerial dalam sebuah organisasi. Pemasaran telah menjelma menjadi filosofi dan cara berbisnis yang berorientasi pada pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara efektif, efisien, dan etis sedemikian rupa sehingga lebih unggul dibandingkan para pesaing dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara umum.

Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2008: 5), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Oleh karena itu, definisi pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

Secara filosofis, pemasaran bertujuan untuk menciptakan hubungan-hubunganpertukaran yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.Kegiatan ini merupakanbagian dari masyarakat yang berkembang karena pertukaran nilai antara berbagaianggota masyarakat sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka.


(24)

2.1.2.2. Pengertian Bauran Pemasaran

Kotler (2005: 25), menyatakan bahwa “Bauran Pemasaran (marketing mix) adalahseperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerusmencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, alat-alat pemasaran tersebutdiklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang disebut “empat P”:Produk ( product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion)”.

Lamb, et.al.(2001:20) menyatakan bahwa, “Bauran pemasaranadalah paduan strategi produk, promosi, tempat dan harga yang bersifat unik yangdirancang untuk mengahsilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yangdituju”. Namun, menurut Lupiyoadi (2001:28), definisi di atas menggambarkan pengertianbauran pemasaran untuk produk barang nyata. Bauran pemasaran untuk produk barangmencakup 4P; Product, Price, Place, Promotion.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka variabel bauran pemasaranjasa adalah sebagai berikut:

2.1.2.2.1. Produk (Product)

Menurut Kotler (2005:30), “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkankepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapatmemuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. Yang dimaksud dengan produkdalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yangmeliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek,jasa, dan reputasi penjual”.


(25)

Lupiyoadi (2001:37), menyatakan bahwa “Produk merupakan keseluruhan konsepobyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisikdari produk tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut”.

Stanton (2000:47) menyatakan “Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata(tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga,kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisamemuaskan keinginannya”.

Kotler (2005:69), mengatakan bahwa menurut daya tahan dan wujudnya produk dapatdiklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang berwujudyang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan, seperti birdan sabun. Karena barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli,strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakanmarjin yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orangmencobanya dan membangun preferensi.

2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya tetapbertahan walaupun sudah lama digunakan berkali-kali, seperti lemari es dan pakaian. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.


(26)

3. Jasa (services) produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudahhabis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitaspemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya mencakuppemotongan rambut dan perbaikan barang.

Menurut Sunarto (2004:89), ada lima hal yang harus diperhatikan dalampengembangan produk, sehingga dapat menstimuli konsumen untuk melakukanpembelian. Kelima hal tersebut antara lain adalah:

1) Atribut Produk

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akandiberikan. Manfaat ini dikumunikasikan dalam bentuk atribut produk sepertikualitas, fitur, dan rancangan.

a) Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk untukmelaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuaidengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing.

b) Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produkpesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yangdibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing. c) Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang ampuh bagiperusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi bagaimana mencapairancangan produk yang memberi kontribusi pada kegunaan suatu produk begitujuga penampilannya.


(27)

2) Pemberian Merek (Branding)

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak, ataukombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikanidentitas dan membedakannya dari penawaran produk pesaing (Kotler, 2000:98).Nama merek membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yangmungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam makna, yaitu;atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Pemberian merekjuga memberikan keuntungan kepada penjual dan membantu penjual untuk

melakukan segmentasi pasar. 3) Pengemasan

Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan denganperancangan dan pembuatan wadah (container) dan pembungkus (wrapper) untuksuatu produk. Tujuan penggunaan kemasan meliputi:

(1) sebagai pelindung isi(protection),

(2) untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), (3) memberikan daya tarik (promotion),

4) Pemberian Label

(5) sebagai identitas (image) produk,misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah,

(6) informasi (labelling) dan (8) sebagai cermin inovasi produk.


(28)

4) Pemberian Label

Label memiliki beberapa fungsi, antara lain: a) Label mengidentifikasikan produk atau merek.

b) Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk: perusahaan yangmembuat, di mana: dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya, dan bagaimanamenggunakannya secara aman.

c) Label mempromosikan produk melalui aneka gambar yang menarik. Dewasaini, label turut pula menyertakan keterangan harga, masa kadaluarsa, dankandungan gizi yang terkandung di dalam produk.

5) Jasa Pendukung Produk

Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa jenis jasa, yangdapat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan menggunakan jasapendukung produk sebagai alat untuk memperoleh keunggulan kompetitif.Perusahaan harus merancang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhikebutuhan pelanggan secara menguntungkan.

2.1.2.2.2 Harga (Price)

Lupiyoadi (2001:77), menyatakan bahwa “Strategi penentuan harga (pricing) sangatsignifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi imageproduk serta keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan penetapan harga jugasedemikian penting dalam menentukan seberapa


(29)

jauh pelayanan jasa dinilai olehkonsumen, dan juga dalam proses membangun citra”.

Peter dan Olson (2000 :79) menyatakan “Harga adalah satu-satunya elemen yangberkaitan dengan pendapatan”. Sedangkan Kotler (2005:77), mendefinisikan hargasebagai “Sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilaiyang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki ataumenggunakan barang dan jasa”.

Tjiptono (2002: 87) menyatakan bahwa, “Harga dapat ditetapkan dengan berbasis padapermintaan. Metode ini menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi seleradan frekuensi pelanggan. Permintaan pelanggan ini didasarkan pada berbagaipertimbangan antara lain:

(1) Kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli); (2) Kemauan pelanggan untuk membeli;

(3) Posisi suatu produk dalam gaya hiduppelanggan;

(4) Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan; (5) Harga produk-produk subsitusi;

(6) Sifat persaingan non harga;

(7) Perilakukonsumen secara umum; dan (8) Segmen-segmen dalam pasar.

Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian khusus terhadapharga dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis.


(30)

1) Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepadapembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari pembeli yangmenyenangkan bagi penjual.

2) Allowence merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list price)kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukanpembeli.

3) Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian terhadap harga yang dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi produk dari penjualkepada pembeli (Tjiptono, 2002:90).

Stanton (2000:103) menyatakan bahwa Persepsi konsumen terhadap kualitas berubah-ubahseiring dengan perubahan yang terjadi pada harga. Semakin tinggi hargasuatu produk semakin tinggi pula kualitas produk yang dipersepsi oleh konsumen.Konsumen mempunyai persepsi seperti ini pada saat mereka tidak memilikipetunjuk lain mengenai kualitas produk selain harga. Padahal persepsi kualitasdapat juga dipengaruhi oleh reputasi toko, periklanan, dan variabel lainnya.Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian valuekepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumenuntuk membeli. Dalam menetapkan harga, harus sesuai dengan nilai yang diberikan dan dipahami pelanggan. Harga memainkan peran yang penting dalambauran pemasaran jasa, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagibisnis.


(31)

Tempat (place) dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusanatas saluran distribusi. Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dantingkat interaksi yang terjadi. Interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggantersebut terdiri dari pelanggan mendatangi penyedia jasa, penyedia jasa mendatangipelanggan, atau penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarakjauh.

Menurut Payne (2001:90), “Tempat yang digunakan untuk memasok jasa kepadapelanggan sasaran merupakan bidang keputusan kunci. Keputusan-keputusantempat (lokasi dan saluran) meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaianjasa kepada pelanggan dan di mana jasa harus ditempatkan”. Sedangkan Zeithamldan Bitner (dalam Yazid, 2001:79) menyatakan bahwa “Faktor-faktortempat/distribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: jenis saluran,perantara, lokasi outlet, transportasi, penyimpanan dan mengelola saluran”.

Tujuan dari penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan adalah agar dapatberoperasi dengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.Dalam memilih lokasi, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhi biaya, kecepatan waktu, kemudahan sarana yang diperlukan.

2.1.2.2.4. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untk merangsangpembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih kuat oleh konsumen. Promosiberkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat


(32)

mengenalproduk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudianmembeli dan selalu ingat akan produk tersebut.Menurut Alderson dan Green (dalam Sastradipoera, 2003:85), bahwa promosi adalah“Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi ataumeyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk ataujasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan ataumemulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”.

Menurut Zeithaml dan Binner (dalam Yazid, 2001:99), faktor-faktor promosi yangterdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: tenaga penjualan atau pelayanan,jumlah seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media dan periklanan, serta bauranpromosi (periklanan, sales promotion, personnal selling, dan publisitas).

Menurut Kotler (2004:88), promosi terdiri dari 4 (empat) alat utama, yaitu: 1) Periklanan

Segala bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasamelalui media tertentu yang dibayar oleh sponsor tertentu.

2) Penjualan

Terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda, kebanyakan berjangkapendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat atau lebih besar dari suatu produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangantersebut.


(33)

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif denganpelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi perusahaan juga harus berhubungandengan kumpulan kepentingan publik yang besar.

4) Penjualan Personal

Kiat yang paling efektif dalam menyederhanakan operasional kerja terutamadalam membentuk preferensi pembeli, keyakinan, dan tindakan.

2.1.3Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat dihubungkan dengan permasalahan manusia. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi di dalam kotak hitam pembeli antara rangsangan dari luar dengan keputusan pembelian pembeli. Perilaku konsumen adalah tindakan yang terlibat langsung dalam menempatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan prosuk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi,2003:3).

Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang pembeli pikirkan (kognisi), dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi apa yang dipikirkan dirasa dan dilakukan konsumen. Durianto, dkk (2003:104) mengatakan niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.Pengetehuan akan niat beli sangat diperlukan pemasar untuk


(34)

mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen di masa yang akan datang.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam dirinya dan faktor-faktor yang ada diluar dirinya. Menurut Setiadi (2003 :11) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

a. Faktor Budaya

Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Seseorang akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi, dan perilaku melalui proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial lainnya. Itulah sebabnya jika-jika makhluk lain bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia dipelajari.

b. Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, dan peran, dan status. Kelompok referensi seorang terdiri dari kelompok yang memiliki pengaruh maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Anggota keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku pembeli baik itu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua maupun keluarga sebagai sumber keturunan yaitu suami istri dan anak-anaknya. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dalam dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peran akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.


(35)

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi maksudnya adalah faktor yang meliputi usia dan tingkat daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Dalam faktor usia dan tahapan dalam siklus hidupnya, orang-orang dewasa biasanyamengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Dalam faktor pekerjaan, pekerjaan dapat membentuk kelompok-kelompok yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

Adapun yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan untuk menabung. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang karena gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Faktor terakhir yang mempengaruhi konsumen dari faktor pribadi yaitu Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian dan konsep diri adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang respon nyata terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

d. Faktor Psikologis

meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Motif adalag kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi


(36)

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sedangkan proses belajar menjelaskan prubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Terakhir adalah keyakinan dan sikap yaitu suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseoarang terhadap sesuatu.

3. Model Perilaku Konsumen

Pengaruh pertama dalam pemelihan konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan proses informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari iklan, tema atau dari pengalamannya sendiri. Pengarug kedua datang dari konsumen itu sendiri yang meliputi persepsi, sikap, dan manfaat yang dicarinya, serta karakteristik konsumen itu sendiri. Pengaruh ketiga atas kepuasan konsumen adalah respon konsumen yaitu hasil akhir dari keputusan konsumen (Simamora,2001 :226).

4. Proses pengambilan keputusan

Proses pengambilan keputusan melibatkan beberapa alternatif karena keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen termasuk pengetahuan, arti, kepercayaan yang diaktifkan dari ingatan serta proses pemahaman dari informasi yang didapatkan dari lingkungan. Menurut Setiadi (2003:414) inti dari pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah. Berikut gambar proses pengambilan keputusan menurut Setiadi (2003 : 16) :


(37)

Gambar 2.1

Proses pengambilan keputusan

Sumber : Setiadi (2003 : 16)

Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses dimulai saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi yang sebenarnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat berasal dari rangsangan internal yaitu yang berasal dari kebutuhan dasar dari seseorang seperti rasa lapar, dan dahaga dapat juga berasal dari rangsangan eksternal seperti seseorang melewati toko roti dan melihat roti yang sedang dibakar dan merangsang rasa laparnya.

2. Pencarian informasi

Seseorang yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi dapat dibedakan atas dua tingkatan yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang biasa-biasa saja yang disebut perhatian yang menigkat. Proses pencarian informasi yang kedua adalah pencarian informasi yang lebih aktif dapat dilakukan dengan mencari bahan-bahan bacaan, bertanya kepada teman-teman dan melakukan kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.

Secara umum konsumen menerima informasi yang paling banyak dari sumber-sumber komersial yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh pasar.

Mengenali kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan membeli

Perilaku pasca pembelian


(38)

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan tunggal digunakan oleh konsumen atau bahkan oelh satu konsumen pada seluruh situasi membeli. Kebanyakan model evaluasi konsumen bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

Menurut Engel, et al (2001 : 176) ada tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi yaitu:

a. Harga yaitu yang paling sering digunakan sebagian besar konsumen sebagai bahan evaluasi produk. Bagi sebagian penduduk Indonesia yang berpenghasilan rendah , maka harga merupakan faktor utama dalam mempertimbangkan produk atau jasa. Konsumen pun sangat sensitif terhadap harga.

b. Merek yaitu mana yang penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek-merek yang lama yang sudah dikenal oleh konsumen telah menjadi suatu citra bahkan menjadi status bagi produk tersebut. Maka tidak mengherankan jika merek dijadikan sebagai bahan evaluasi suatu produk. c. Asal negara : Konsumen Indonesia dikenal sebagai konsumen yang

menyukai produk import. Mereka menganggap produk impor lebih berkualitas dibandingkan produk lokal.


(39)

Keputusan membeli adalah tahap evaluasi konsumen dengan membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan (Setiadi, 2003 : 16). Konsumen juga dapat membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Respon konsumen pasca pembelian tergantung pada tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen dari produk. Kepuasan pembeli merupakan hasil dari kedekatan antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Anisa Sakinah (2011), Dengan Judul“Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko HJ Isma Lubis Pasar Petisah Medan”. Dengan Penelitian Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Busana Muslim Toko Hj Isma. Penelitian Ini Memiliki Jumlah Sample 88 Orang Dan Alat Pengumpulan Data Yang Digunakan Yaitu Dengan Wawancara, Observasi, Dan Membuat Angket.


(40)

Hendra Saputra (2008), Dengan Judul “Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran TerhadapKeputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan“. Dengan Penelitian Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Faktor Yang BerpengaruhDalam Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran Adalah Produk,Harga, Saluran Distribusi Dan Promosi. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan Dan Untuk Mengetahui Variabel Yang Dominan Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Teh Celup Sari Wangi Oleh Konsumen Rumah Tangga Di Kota Medan.

Siti Durry Sholihah (2010) Dengan Judul “Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix Variable) Terhadap Keputusan Pembelian Cengkir Gading (Studi Kasus Studi Kasus Di Perusahaan Rokok Cengkir Gading Nganjuk Jawa Timur)”. Dari Empat Variabel, Hanya Tiga Variabel Yakni Produk, Harga, Dan Saluran Distribusi Memiliki Hubungan Yang Sangat Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Cengkir Gading, Sedangkan Promosi Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian.

Rezky Purna Satit, Et Al(2012) Dengan Judul “The Relationship Between Marketing Mix And Customer Decision-Making Over Travel Agents : An Empirical Study”, Melakukan Penelitian Terhadap 215 Responden Sebagai Konsumen Agen Perjalanan Di Palembang, Indonesia. Secara Parsial Dari Seluruh Variabel Yakni Produk, Harga, Saluran Distribusi Dan Promosi, Yang


(41)

Memiliki Hubungan Yang Positif Dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Agen Perjalanan Hanya Variabel Produk Dan Harga.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44).

Pemasaran merupakan seni menjual produk dimana memahami dan mengidentifikasi pelanggan sedemikian rupa adalah tugas utama seorang pemasar untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sesuai dengan pelanggannya. Konsep pemasaran, sebagai seni menjual produk dalam mencapai tujuan pemasarn tersebut menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam memciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan pada pasar sasaran yang terpilih ( Kotler, 2007 :6).

Hal ini menjelaskan bahwa menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan berarti bagaimana cara membujuk konsumen untuk memutuskan pembelian. Mempelajari perilaku konsumen membantu pemasar untuk memahami keputusan pembelian konsumen.

Menurut Kotler (2005:30), “Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkankepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi


(42)

yang dapatmemuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya. Yang dimaksud dengan produkdalam kaitan ini adalah seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yangmeliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek,jasa, dan reputasi penjual”.

Lupiyoadi (2001:77), menyatakan bahwa “Strategi penentuan harga (pricing) sangatsignifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi imageproduk serta keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan penetapan harga jugasedemikian penting dalam menentukan seberapa jauh pelayanan jasa dinilai olehkonsumen, dan juga dalam proses membangun citra”.

Menurut Payne (2001:90), “Tempat yang digunakan untuk memasok jasa kepadapelanggan sasaran merupakan bidang keputusan kunci. Keputusan-keputusantempat (lokasi dan saluran) meliputi pertimbangan mengenai cara penyampaianjasa kepada pelanggan dan di mana jasa harus ditempatkan”.

Menurut Alderson dan Green (dalam Sastradipoera, 2003:85), bahwa promosi adalah“Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi ataumeyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk ataujasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan ataumemulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu”.

Menurut Setiadi (2003:414) inti dari pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya sehingga dapat


(43)

disimpulkan bahwa pengambilan keputusan dipandang sebagai pemecahan masalah.

Rangsangan bauran pemasaran akan memberikan pengetahuan padakonsumen informasi-informasi seputar produk, antara lain keunggulan produk,bentuk, harga, lokasi penjualan, dan sebagainya. Dengan meningkatnya pengetahuanakan produk akan mempengaruhi konsumen dalam bentuk timbulnya keinginan untuk memiliki. Keinginan untuk memiliki ini kemudian akan berlanjut pada tindakan melakukan pembelian atau tidak.

Berdasarkan pemikiran diatas maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Sumber : Durianto dkk (2001), Situmorang (2001), Setiadi (2003), Tjiptono dan chandra(2007) diolah oleh peneliti

Produk (X1)

Harga (X2)

Lokasi/tempat (X3)

Promosi (X4)

Keputusan Pembelian (Y)


(44)

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian serta merupakan pernyataan yang paling spesifik(Kuncoro, 2009 : 12).

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan sebagai berikut:

“ Bauran pemasaran yang terdiri dari: produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada UKM Es Dawet Cah Mbanjar Medan.”


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan atau korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti (Kuncoro, 2009:12). Oleh karena itu pada penelitian ini akan menjelaskan pengaruh Produk (X1), Harga(X2), Lokasi (X3), dan Promosi(X4) terhadap Keputusan Pembelian(Y)Es Dawet Cah Mbanjar.

3.2 Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor es dawet cah mbanjar di jalan Sei serayu No.9 Medan dan di sekitar pangkalan tempat penjualan es dawet cah mbanjar. 2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Desamber 2014 sampai dengan bulan Februari 2015.


(46)

3.3 Batasan Operasional

Pembatasan penelitian yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan peneliti serta keterbatasan informasi yang diperoleh pada objek penelitian dilakukan untuk menghindari untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisi permasalahan.

Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen (X) yaitu bauran pemasaran terdiri dari produk (product) sebagai X1, harga (price) sebagai X2, lokasi (place) sebagai X3, dan promosi (promotion) sebagai X4.

b. Variabel dependen (Y) yaitu keputusan pembelian Es dawet cah mbanjar.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel pada penelitian ini adalah :

1.Variabel bebas (independent variabel) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah : a. Produk (X1)

Produk Merupakan Segala Sesuatu Yang Dapat Ditawarkan Kepada Pasar Untuk Diperhatikan, Dimiliki, Digunakan Atau Dikonsumsi Yang DapatMemuaskan Keinginan Atau Kebutuhan Pasarnya. Produk Dalam Penelitian Ini Adalah Es Dawet Cah Mbanjar.


(47)

Harga AdalahSejumlah Uang Yang Dibayarkan Atas Barang Dan Jasa, Atau Jumlah NilaiYang Konsumen Tukarkan Dalam Rangka Mendapatkan Manfaat Dari Memiliki Atau Menggunakan Barang Dan Jasa. Harga Di Dalam Penelitian Ini Adalah Harga Produk Es Dawet Cah Mbanjar Yang Berkisar Rp.3.000,-/Cup.

c. Lokasi (X3)

Lokasi Adalah Tempat Berlangsungnya Atau Beroperasinya Kegiatan Suatu Usaha Dan Proses Pendistribusian Produk. Lokasi Penjualan Es Dawet Cah Mbanjar Terletak Di Beberapa Lokasi Jalan Di Kota Medan.

d. Promosi (X4)

Promosi Adalah Setiap Upaya Pemasaran Yang Fungsinya Untuk Memberikan Informasi AtauMeyakinkan Konsumen Actual Atau Potensial Mengenai Kegunaan Suatu Produk AtauJasa (Tertentu) Dengan Tujuan Untuk Mendorong Konsumen Baik Melanjutkan AtauMemulai Pembelian Produk Atau Jasa Perusahaan Pada Harga Tertentu. Promosi Yang Dilakukan Oleh UKM Es Dawet Cah Mbanjar Antara Lain Melalui Publisitas, Penjualan Langsung Dan word of mouth.

e. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian Adalah Proses Pengintegrasian Yang Mengkombinasikan Pengetahuan Untuk Mengevaluasi Dua Atau Lebih Perilaku Alternative Dan Memilih Salah Satu Diantaranya (Setiadi 2003:44). Di Dalam Penelitian Ini Akan Diteliti Mengenai Keputusan Pembelian Oleh Konsumen Es Dawet Cah Mbanjar.


(48)

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala pengukuran

Variabel Produk

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya.

1. Cita Rasa

2. Kemasanpraktis 3. Higienis

4. Produk aman

dikonsumsi

Likert

Variabel Harga

Sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa.

1. Harga terjangkau 2. Kepastian harga

3. Harga sesuai

dengan kualitas Likert Variabel lokasi Tempat berlangsungnya kegiatan usaha

1. Lokasi strategis 2. Penataan barang

dagangan 3. Kebersihan tempat Likert Variabel promosi

Setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi atau meyakinkan konsumen actual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk atau jasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada hargatertentu.

1. word of mouth

2. Penjualan langsung 3. .Publisitas


(49)

Keputusan pembelian

(Y)

Keptusan membeli adalah tahap evaluasi konsumen dengan membentuk prefernsi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan

1.Pengenalan masalah 2.Pencarian informasi 3.memiliki kelebih dibanding produk lain 4.Memutuskan

melakukan pembelian

Likert

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2008:132). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008:132)

3.6Populasi dan Sampel 1. Populasi


(50)

Menurut Sugiyono (2006:72), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan“. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Es Dawet Cah Mbanjar yang jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified) dan pernah melakukan pembelian produk es dawet cah mbanjar sebelumnya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 : 118). Oleh karena Konsumen ES dawet cah Mbanjar yang pernah melakukan pembelian es dawet cah mbanjar tidak diketahui jumlahnya, Sehingga untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus unidentified sampel dari Supramono (2003:63).

=

��

(

)(

)

Keterangan

:

n

=

jumlah sampel

Za = nilai standard normal yang jumlahnya tergantung a Bila a = 0,05 maka Z = 1,67

Bila a = 0,01 maka Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi

q = 1-p


(51)

berdasarkan pengamatan sementara yang dilakukan kepada 30 orang responden secara acak, 18 orang diantaranya memenuhi kriteria mengetahui produk es dawet

cah mbanjar dan pernah mengkonsumsi es dawet cah mbanjar:

�= (�,��

)(,��)(,��)

�,�� n = 66,93 = 67 orang

Teknik pengambilan Sampel diambil dengan accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia yang dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data (Notoadmojo, 2005 : 89). Pada penelitian ini, kriteria sampel yang ditentukan adalah Konsumen yang sudah pernah membeli Es dawet cah Mbanjar sebelumnya.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data, yaitu : 1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung terhadap sampel yang berisikan daftar pertanyaan atau kuesioner.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan juga informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.


(52)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dilakukan dua teknik pengumpulan data yaitu :

1.Daftar Pertanyaan (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden yaitu konsumen Es dawet cah Mbanjar yang sudah melakukan pembelian langsung di lokasi yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini

2.Wawancara Langsung

Wawancara secara langsung dilakukan untuk memperjelas jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh sampel penelitian.

3.Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data atau dokumen yang mendukung penelitian.

3.9. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner layak digunakan sebagai intrumen penelitian. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen yang baik adalah intrumen yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih ( valid ) dan dapat dipercaya ( reliabel )

Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut


(53)

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu intrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan data yang tidak berbeda (Situmorang dan Lutfi , 2011:76). Pengujian validitas dan reliabilitas akan dilakukan atas 30 orang konsumen es dawet Cah mbanjar diluar Responden yang telah dijadikan sampel namun termasuk dalam populasi dalam penelitian ini.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17, dengan kriteria menetapkan suatu kuesioner valid adalah sebagai berikut:

1) Jika rhitung> rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2) Jika rhitung< rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.

2) Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10Metode Analisis Data 1. Analis Deskriptif


(54)

Analisis deskriptif (Sugiyono, 2006:142) adalah metode yang penganalisaannya dilakukan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Uji asumsi klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov terhadap nilai standart residual hasil persamaan regresi. Apabila probabilitas hasil Kolmogrov Smirnov lebih besar dari 0,05(5%), maka data berdistribusi normal dan sebaliknya. Selain itu deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normalitas. Tetapi jika data menyebar di setiap garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji model regresi, apakah terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika residual dari


(55)

suatu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji multikolinearitas

Digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka bisa dikatakan terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable independen. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala ultikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai tolerane >0,1 atau nilai VIF <5, maka tidak terjadi multikolinearitas. (Situmorang,dkk, 2008:104) .

3. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui hubungan/pengaruh variabel bebas (product, price, place, dan promotion) dan variabel terikat (keputusan pembelian) akan digunakan metode analisis fungsi regresi linier berganda. Kemudian agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka digunakan bantuan program SPSS (Statistical Programs For Social Science) versi 17.0.Rumusnya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+e

Keterangan:


(56)

a = konstanta

b1,b2, b3 dan b4 = koefisien Regresi Linier Berganda

X1 = Variabel produk (product)

X2 = Variabel harga (price)

X3 = Variabel lokasi (place)

X4= Variabel promosi (promotion)

e = kesalahan pengganggu (standard error)

4. Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisisnya ada beberapa criteria ketepatan, yaitu:

a. Uji signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujiannya sebagai berikut, yaitu:

H0 : bi = 0 (artinya variabel bebas; variable produk (product), variable harga (price), variabel lokasi (place), variabel promosi (promotion) secara parsial tidak


(57)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Ha : bi ≠ 0 (artinya variabel bebas: variable produk (product), variable harga (price), variabel lokasi (place), variabel promosi (promotion) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Nilai Thitung akan dibandingkan dengan nilai Ttabel. Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu:

Ho diterima bila Thitung< Ttabelpada α = 5%

Ho ditolak bila Thitung> Ttabel pada α = 5% b. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1,b2,b3,b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(58)

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%

4. Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R 2≤1). Hal ini berarti, bila R2 semakin besar (mendekati satu), maka menunjukkan pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, danX4) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol), menunjukkan pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, danX4) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(59)

BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

UKM es dawet cah mbanjar adalah perusahaan berskala usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran es dawet. Es dawet cah mbanjar beralamat di jalan Sei serayu no.9 Medan. UKM es dawet cah mbanjar telah beroperasi sejak tahun 2007 dibawah kepemilikanadalah Hafiz Khairul Rijal.

Es dawet cah mbanjar melakukan proses produksi sampai dengan penjualan hasil produksi secara independen tanpa bekerja sama dengan pihak manapun, dimulai dari menganalisis kebutuhan pasar, menentukan segmentasi pasar, melakukan proses produksi, pengemasan, menentukan merek, menentukan harga, mendistribusikan produk, dan mempromosikan produk.

Es dawet cah mbanjar melakukan proses penjualan dengan memanfaatkan penyebaran titik distribusi yang berada di jalan setia budi dan lokasi seperti


(60)

kampus dan sekolah-sekolah. Selain itu, penjualan dilakukan dengan penjualan pintu ke pintu.

Es dawet cah mbanjar telah memiliki merek resmi serta konsumen tersendiri yang membuat produk ini beda dari pesaingnya. UKM es dawet cah mbanjar memiliki kemajuan usaha yang cukup maju, terbukti lewat usaha ini, sang pemilikHafiz Khairul RijalLewat Es Dawet Cah Mbanjar ini,Beliau juga mendapat berbagai penghargaan sebagai berikut :

1.Tahun 2008, terpilih menjadi Pemenang UMK Bank Sumut Award

2.Tahun 2008, terpilih menjadi Pemenang Wirausaha Muda Mandiri

3 Tahun 2010, terpilih menjadi UMK Award dari Departemen Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kamar Dagang Indonesia (KADIN)

4.Tahun 2010, memperoleh ISMBEA Award

5. Tahun 2010, terpilih menjadi Pemuda Pelopor Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. (www.pemkomedan.go.id)

4.1.2 Struktur Organisasi

Stuktur organisasi haruslah memperhatikan hal-hal yang penting, misalnya jenis perusahaan, luas perusahaan, daerah operasi, dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perusahaan.


(61)

Agar manajemen dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan suatu organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Struktur organisasi yang disusun harus dapat memberikan suatu gambaran menyeluruh mengenai pembagian kerja serta bidang-bidang pekerjaan dan menetapkan hubungan yang terdapat antara para pekerja maupun bagian-bagian yang ada.

Struktur organisasi UKMes dawet cah mbanjar adalah berbentuk struktur organisasi garis dimana seorang atasan sekaligus pemilik mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan setiap bawahan mempunyai uraian tugas khusus masing-masing dan memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada atasan sekaligus pemilik tersebut.

Hafiz Khairul Rijalsebagai pemilik menunjuk 1 orang sebagai manajer pelaksana dan membawahi 4 orang sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing.

Struktur organisasi UKM es dawet cah mbanjar dapat dilihat pada Gambar 4.1. .

Sumber : UKM es dawet cah mbanjar (2015) Gambar 4.1 Hafiz khairul rijal

Pemilik Yani Manajer Pelaksana


(62)

Struktur organisasi

4.1.3 Karakteristik Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen Es Dawet Cah Mbanjar yang jumlahnya tidak teridentifikasi. Sampel yang diambil sebanyak 67 orang berdasarkan rumus Unidentified Sampling, dengan kriteria bahwa sampel adalah Konsumen ed dawet cah mbanjar yang melakukan pembalian lebih dari satu kali.

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambaran responden berdasarkan jenis kelaminnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1

Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 34 50,74

Perempuan 33 49,26

Jumlah 67 100

Sumber : Kuesioner penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 memberikan gambaran bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelaminnya adalah 34 responden yang berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 50,74% dari total responden, berarti bahwa konsumen es dawet cah mbanjar yang merupakan pengambil keputusan dalam melakukan pembelian es


(63)

dawet cah mbanjar adalah responden berjenis kelamin laki-laki dan selebihnya adalah responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar 49,26% dari total responden.

4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Gambaran responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

≤20 36 53,73

21-25 23 34,32

≥26 8 11,95

Jumlah 67 100

Sumber : Kuesioner penelitian, 2015 (data diolah)

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berusia dibawah sama dengan 20 tahun yaitu sebanyak 36 orang atau sebesar 53,73% dari total responden, berarti bahwa konsumen es dawet cah mbanjar yang merupakan pengambil keputusan dalam melakukan pembelian es dawet cah mbanjar adalah responden yang berusia dibawah sama dengan 20 tahun. Diikuti di posisi selanjutnya yaitu responden berusia diantara 21 tahun sampai dengan 25 tahun sebanyak 23 orang atau sebanyak 34,32% dari total responden, dan yang terendah


(64)

adalah responden yang berusia diatas sama dengan 26 tahun sebanyak 8 orang atau sebanyak 11,95% dari total responden.

4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Gambaran responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

SD - -

SMP 3 4,48

SMA/Sederajat 34 50,75

Universitas/Sederajat 30 44,77

Jumlah 67 100

Sumber : Kuesioner penelitian, 2015 (data diolah)

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden melewati jenjang pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 34 orang atau sebesar 50,75% dari total responden, berarti konsumen es dawet cah mbanjar yang merupakan pengambil keputusan dalam melakukan pembelian es dawet cah mbanjar adalah responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, diikuti selanjutnya di tingkat pendidikan Universitas/Sederajat dengan 30 orang atau 44,77% dari total responden.


(65)

Penyebaran kuesioner kepada 30 responden diluar sampel karakteristik yang sama yaitu konsumen es dawet cah mbanjar yang telah melakukan pembelian lebih dari sekali. Instrumen pertanyaan berjumlah 17 butir. Nilai r tabel dengan ketentuan jumlah kasus (df) = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh adalah 0,361. Jika nilai corrected item total correlation > 0,361 maka variabel tersebut valid dan jika nilai corrected item total correlation <0,361 maka variabel tidak valid.

Tabel 4.4 Uji Validitas Item-Total Statistic Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted Validitas

VAR00001 66.7667 57.220 .750 .926 Valid

VAR00002 66.7000 56.286 .711 .927 Valid

VAR00003 66.7667 56.047 .750 .926 Valid

VAR00004 66.9000 60.231 .548 .931 Valid

VAR00005 66.8667 57.430 .711 .927 Valid

VAR00006 67.0667 58.478 .528 .931 Valid

VAR00007 66.7667 56.047 .750 .926 Valid

VAR00008 67.1667 58.420 .520 .932 Valid

VAR00009 66.9000 60.231 .548 .931 Valid

VAR00010 66.7667 56.047 .750 .926 Valid

VAR00011 66.6667 57.126 .730 .926 Valid

VAR00012 66.7667 57.220 .750 .926 Valid

VAR00013 67.3667 60.447 .411 .936 Valid

VAR00014 66.7667 56.047 .750 .926 Valid

VAR00015 66.9000 60.231 .548 .931 Valiid

VAR00016 66.8667 57.430 .711 .927 Valid

VAR00017 67.0667 58.478 .528 .931 Valid


(66)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari nilai rtabeluntuk 30 orang konsumen diluar sampel, yaitu 0,361. Maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 17 butir, dimana 13 butir pernyataan untuk variabel Bauran Pemasaran (X) dan 4 butir pernyataan mengenai variabel Keputusan Pembelian (Y). Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan ke tahap pengujian reliabilitas.

4.1.5 Uji Reliabilitas

Menurut Nunnaly (dalam Ghozali, 2006 : 42), suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen dapat juga dilihat dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha sebagai berikut :

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.932 17

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha rata-rata seluruh butir pernyataan adalah 0,932 > 0,80, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pernyataan Reliable.


(67)

Analisis deskriptif variabel bertujuan untuk memberikan gambaran tentang jawaban tentang responden atas pernyataan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Pernyataan yang diberikan kepada 67 orang konsumen Es Dawet Cah Mbanjar Medan yang mengambil keputusan untuk melakukan pembelian es dawet cah mbanjar berjumlah 17 butir, dimana pembagian pernyataan tentang variabel bauran pemasaran/marketing mix (X) sebanyak 13 butir dan pernyataan tentang variabel Keputusan Pembelian (Y) sebanyak 4 butir dengan tanggapan responden untuk ke-17 pernyataan sebagai berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju (1) TS = Tidak Setuju (2)

KS = Kurang Setuju (3) S = Setuju (4)

SS = Sangat Setuju (5)

4.1.6.1 Variabel Bauran Pemasaran (X)

Variabel bauran pemasaran memiliki 13 butir pernyataan yang didistribusikan kepada 4 Sub Variabel dan masing-masing Sub Variabel memiliki 3 sampai 4 butir pernyataan.

a. Sub Variabel Produk (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap 4 butir pernyataan mengenai variabel Produk (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut :


(1)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statis

B Std. Error Beta Tolerance VI

1 (Constant) 1.060 2.099 .505 .615

produk .480 .139 .407 3.447 .001 .583

harga .182 .180 .114 1.011 .316 .636

lokasi .197 .131 .158 1.510 .136 .743

promosi .280 .108 .261 2.604 .012 .808

a. Dependent Variable: keputusanPembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 115.730 4 28.932 15.179 .000a

Residual 118.181 62 1.906

Total 233.910 66

a. Predictors: (Constant), promosi, harga, lokasi, produk b. Dependent Variable: keputusanPembelian

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .703a .495 .462 1.38063 1.912

a. Predictors: (Constant), promosi, harga, lokasi, produk b. Dependent Variable: keputusanPembelian


(2)

Unstandardized Residual

N 67

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.33813997 Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .083

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .678

Asymp. Sig. (2-tailed) .747


(3)

Distribusi Tanggapan Responden

No

Pertanyaan

Produk

Harga

Lokasi

Promosi Kep.Pembeli

an

Res_1

1

16 12 11 10 15 -0.904734525

2

16 12 10 8 16 0.852799424

3

17 14 10 8 15 -0.992073848

4

16 12 11 11 17 0.815080539

5

15 11 12 9 16 0.840946473

6

16 12 10 8 16 0.852799424

7

16 12 10 11 16 0.012244617

8

16 12 11 12 16 -0.465104397

9

17 14 12 13 20 22.126.733.183.621.400

10

15 12 9 9 13 -17.497.744.267.193.800

11

16 13 11 11 14 -23.671.325.929.697.400

12

13 12 10 8 13 -0.705859554

13

16 16 11 11 17 0.086228011

14

16 12 12 13 17 0.05754659

15

16 14 11 13 16 -11.097.155.965.707.300

16

15 13 12 8 18 27.567.051.441.925.000

17

15 13 11 12 16 -0.166870521

18

16 12 11 13 16 -0.745289332

19

16 13 11 12 17 0.352682471

20

16 12 11 12 17 0.534895603


(4)

22

23

13 10 12 8 15 1.264.238.555.445.860

24

16 12 10 10 14 -17.075.704.475.397.200

25

17 14 8 8 18 2.402.254.307.457.290

26

13 10 13 8 14 0.067074478

27

15 11 10 8 15 0.515459564

28

16 14 9 8 13 -23.144.627.626.401.100

29

14 10 10 10 13 -1.382.250.168.380.910

30

15 12 14 12 13 -3.576.149.621.890.340

31

16 11 10 10 15 -0.525357315

32

15 13 11 11 16 0.113314415

33

14 12 11 10 16 10.561.594.898.477.300

34

17 14 13 14 18 -0.264675695

35

18 14 14 8 15 -226.117.716.552.113

36

16 14 13 11 19 2.056.326.119.771.180

37

18 12 11 12 18 0.574001588

38

19 13 14 13 20 10.396.642.803.224.500

39

18 14 14 14 19 0.05771322

40

15 12 11 10 17 15.757.124.823.628.700

41

16 12 11 11 15 -11.849.194.608.752.000

42

16 12 10 11 15 -0.987755383

43

18 13 11 11 18 0.671973392

44

16 12 11 11 14 -2.184.919.460.875.200


(5)

46

16 12 12 10 16 -0.101898603

47

15 12 10 14 20 36.521.368.169.322.500

48

15 14 11 12 16 -0.349083653

49

15 12 12 12 16 -0.181821467

50

18 13 12 11 19 1.474.809.314.478.270

51

16 11 10 10 16 0.474642685

52

16 12 12 11 16 -0.382083538

53

20 15 15 10 20 0.838181738

54

20 15 15 10 20 0.838181738

55

15 13 12 13 18 1.355.780.465.426.400

56

18 12 12 11 20 2.657.022.446.572.820

57

20 14 12 12 19 0.051517232

58

14 12 7 7 14 0.685370607

59

16 12 12 12 16 -0.662268474

60

16 12 12 12 17 0.337731526

61

17 12 12 11 17 0.137469454

62

20 14 13 12 18 -11.456.468.459.214.600

63

15 12 11 10 15 -0.424287518

64

16 13 12 11 16 -0.564296671

65

18 12 11 11 17 -0.145813476

66

16 12 12 12 16 -0.662268474


(6)