Keterangan : KA = Kadar Air
BB = Berat Basah gram BK = Berat Kering gram
b. Data Tanaman
Parameter tanaman dilakukan dengan pengukuran pada 5 sample tanaman pada ysimeter dan petak lapang.
Tinggi Tanaman cm, diukur mulai dari pangkal batang pada permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi titik tumbuh dan dilakukan 1 minggu
sekali. Jumlah daun per tanaman helai dan dilakukan 1 minggu sekali selama fase
vegetatif. Indeks luas daun cm
2
diukur sesuai dengan jumlah tanaman, tiap daun dalam tiap tanaman dicari luasnya, lalu dijumlahkan, setelah itu dibagi jumlah daun
pada tanaman tersebut. Jumlah polong buah, yaitu dihitung mulai dari keluarnya polong pertama
pada fase generatif sampai panen. Berat berangkasan atas gram, berat berangkasan bawah gram serta jumlah
biji biji dihitung pada saat panen. Berat kering biji gram dihitung pada saat panen.
3.4 Analisis Data
Data perhitungan dan pengamatan yang diperoleh akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk table dan grafik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1.
Total kebutuhan air tanaman kedelai ET
c
untuk varietas Tanggamus adalah 490.02 mm air dengan total ET
c
per-fase berturut-turut adalah 80.3 ; 72.2; 234.5 dan 102.5.
2. Nilai koefisien tanaman kedelai K
c
untuk varietas Tanggamus pada fase pertumbuhan awal, vegetatif aktif, pembuahan atau pengisian polong dan
kematangan biji berturut-turut adalah 0.48; 0.69; 0.9; 0.78. 3.
K
c
FAO yang dibandingkan dengan K
c
yang didapat dari lysimeter memiliki nilai yang lebih rendah pada fase pertumbuhan awal, hampir sama pada fase
namun lebih tinggi pada fase pembuahan dan mendekati pada stadia akhir pertumbuhan kematangan biji. Hal tersebut menunjukkan kedelai lokal
membutuhkan lebih banyak air di awal pertumbuhan dibandingkan yang diprediksi FAO.
4. Tanaman di dalam lysimeter tumbuh lebih baik jika dibandingkan dengan
petak lapang. Ini membuktikan bahwa tanaman kedelai tetap lebih baik jika kebutuhan air tersedia.
5.2 Saran
Untuk menyempurnakan penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan varietas yang berbeda serta waktu penelitian pada bulan yang berbeda dan pada
tempat yang berbeda untuk membandingkan nilai evapotranspirasi tanaman dan nilai koefisien tanamannya agar lebih akurat.