d. Karakteristik Media Grafis
Media grafis memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan jenis media lainnya. Menurut Arsyad 2011: 23 media grafis
memiliki karakteristik berikut: 1
bersifat kongkret 2
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, 3
dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,
4 murah harganya dan mudah mendapatkan serta
menggunakannya, 5
terkadang memiliki ciri abstrak pada jenis media diagram, 6
merupakan ringkasan visual suatu proses, 7
mengandung pesan yang bersifat interpretatif. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang dapat menyampaikan pesan melalui gambar dan kata. Media grafis terdiri
dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa, foto, dan papan planel. Pada penelitian ini media grafis yang digunakan yaitu media
gambar. Indikator media gambar yang baik yaitu memperjelas sajian ide, memuat ringkasan visual suatu proses, mudah untuk diperoleh
dan digunakan, serta dapat menarik perhatian siswa dengan tampilan gambar berwarna.
C. Belajar dan Pembelajaran
1. Belajar
Sebagian besar proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan pada dirinya,
baik direncanakan atau tidak. Perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman, interaksi dengan orang lain, maupun lingkungan.
Komalasari 2010: 2 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan
ataupun perubahan sementara karena suatu hal. Selanjutnya Witherington Syaodih 2007: 155 mengemukakan bahwa belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecakapan. Perubahan ini terjadi melalui proses yang sengaja diciptakan, serta
berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Sejalan dengan pendapat Hamalik 2008: 27 yang mengemukakan bahwa belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
Berdasarkan beberapa uraian teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan pengalaman yang ada.
2. Pembelajaran
Komalasari 2011: 3 menyatakan bahwa pembelajaran yaitu suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didikpembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Gagne dalam Huda, 2013: 3 menjelaskan