Kegunaan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

2.2. Tinjauan Umum Tentang Konsep Kewenangan

2.2.1 Pengertian Kewenangan

Dalam hukum tata pemerintahan pejabat tata usaha negara merupakan pelaku utama dalam melakukan perbuatan dan tindakan hukum fungsi pokok pemerintahan dan fungsi pelayanan pemerintahan, namun dalam melakukan tindakan dan perbuatannya harus mempunyai kewenangan yang jelas. Dalam banyak literatur, sumber kewenangan berasal dari atribusi, delegasi dan mandat. Sebelum mengetahui atribusi, delegasi dan mandat, terlebih dahulu yang perlu dipahami ialah mengenai kewenangan dan wewenang. Istilah wewenang atau kewenangan disejajarkan dengan “authority” dalam bahasa Inggris dan “bevoegdheid” dalam bahasa Belanda. Authority dalam Black S Law Dictionary diartikan sebagai Legal power; a right to command or to act; the right and power of public officers to require obedience to their orders lawfully issued in scope of their public duties. 1 Kewenangan atau wewenang adalah kekuasaan hukum, hak untuk memerintah atau bertindak; hak atau kekuasaan pejabat publik untuk mematuhi aturan hukum dalam lingkup melaksanakan kewajiban publik. “Bevoegdheid” dalam istilah Hukum Belanda, Phillipus M. Hadjon memberikan catatan berkaitan dengan penggunaan istilah “wewenang” dan “bevoegdheid”. Istilah “bevoegdheid” digunakan dalam konsep hukum privat dan hukum publik, 1 Henry Campbell Black, Black’S Law Dictionary, West Publishing, 1990, p. 133. sedangkan “wewenang” selalu digunakan dalam konsep hukum publik. 2 Wewenang menurut Philipus M. Hadjon, dalam konsep publik wewenang sekurang-kurangnya terdiri dari 3 komponen, yaitu: 3 1. Komponen Pengaruh ialah bahwa penggunaan wewenang dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subjek hukum. 2. Komponen dasar hukum menyatakan bahwa wewenang itu selalu harus dapat ditunjuk dasar hukumnya. 3. Komponen konformitas mengandung makna adanya standar wewenang yaitu standar umum semua jenis wewenang dan standar khusus untuk jenis wewenang tertentu

2.2.2 Asas Legalitas

Adanya dasar hukum yang didasarnya pada asas legalitas yang didalam hukum admnistrasi disebut “wetmatigheid van bestuur” yang berakar pada kekuasaaan pemerintahan atau bestuur. Konsep bestuur menggambarkan bahwa kekuasan disini tidaknya hanya terikat tetapi juga kekuasaan bebas vrij bestuur, Fries Ermessen, discretionary power, yang meliputi: 4 a. Kebebasan kebijakan diskresi dalam arti sempit, artinya bila peraturan perundang-undangan memberikan wewenang tertentu kepada organ pemerintah dengan bebas untuk tidak menggunakannya meskipun syarat-syarat bagi penggunaannya secara sah dipenuhi. 2 Phillipus M. Hadjon, Tentang Wewenang, Yuridika, No. 5 6 Tahun XII, Sep-Des 1997, h. 1 Philipus M. Hadjon III. 3 Ibid, hlm. 1-2. 4 Philipus M. Hadjon, Discretionary Power dan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik AAUPB, Paper disampaikan pada Seminar Nasional “Aspek Pertanggungjawaban Pidana dalam Kebijakan Publik dari Tindak Pidana Korupsi”, Semarang, 6-7 Mei 2004, hlm. 1. b. Kebebasan penilaian diskresi dalam arti tidak sesungguhnya adalah hak yang diberikan organ pemerintah untuk menilai secara mandiri dan ekslusif apakah syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu wewenang secara sah telah terpenuhi. Sementara itu menurut FPCL. Tonnaer bahwa kewenangan pemerintahan dalam kaitan ini dianggap sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif dan dengan begitu dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara. 5

2.2.3 Sumber Kewenangan

Indroharto, mengemukakan, bahwa wewenang diperoleh secara atribusi,delegasi, dan mandat, yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut : Wewenang yang diperoleh secara atribusi, yaitu pemberian wewenang pemerintahan yang baru oleh suatu ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Jadi, disini dilahirkandiciptakan suatu wewenang pemerintah yang baru. Pada delegasi terjadilah pelimpahan suatu wewenang yang telah ada oleh Badan atau Jabatan TUN yang telah memperoleh suatu wewenang pemerintahan secara atributif kepada Badan atau Jabatan TUN lainnya. Jadi, suatu delegasi selalu didahului oleh adanya sesuatu atribusi wewenang. Pada mandat, disitu tidak terjadi suatu pemberian wewenang baru maupun pelimpahan wewenang dari Badan atau Jabatan TUN yang satu kepada yang lain. 6 Philipus M. Hadjon, mengatakan bahwa setiap tindakan pemerintahan disyaratkan harus bertumpu atas kewenangan yang sah. Kewenangan itu diperoleh melalui 5 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo, Jakarta, 2006, hlm. 101. 6 Indroharto, Usaha Memahami Undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Jakarta: Pustaka Harapan, 1993, hlm. 68.

Dokumen yang terkait

UPAYA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI BANDAR LAMPUNG DALAM MENANGGULANGI PEREDARAN KOSMETIK TANPA IJIN EDAR

0 24 58

PERLINDUNGAN KONSUMEN AKIBAT MENGGUNAKAN KOSMETIK TANPA IZIN EDAR ( STUDI PADA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BANDAR LAMPUNG )

10 66 52

Kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Bandar Lampung Dalam Mengawasi Peredaran Kosmetik Ilegal Di Propinsi Lampung

1 19 73

KOORDINASI KEPOLISIAN POLDA LAMPUNG DAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) BANDAR LAMPUNG UNTUK MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PEREDARAN OBAT DAN MAKANAN BERBAHAYA

1 13 71

KOORDINASI KEPOLISIAN POLDA LAMPUNG DAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) BANDAR LAMPUNG UNTUK MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PEREDARAN OBAT DAN MAKANAN BERBAHAYA

0 10 56

PERANAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) TERHADAP MARAKNYA PEREDARAN KOSMETIK ILEGAL DI KOTA PADANG.

0 1 7

PELAKSANAAN PENGAWASAN OLEH BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN MERCURY DI KOTA PADANG.

0 0 8

Analisis Hukum Islam dan Hukum Positif Terhadap Peredaran Makanan Mengandung Bahan Tambahan Pangan Berbahaya (Studi Kasus Hasil Pengawasan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung Tahun 2017) - Raden Intan Repository

1 3 109

PENGAWASAN BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) PROVINSI BANTEN DALAM PEREDARAN OBAT TRADISIONAL DI KOTA SERANG

1 2 236

PENGAWASAN BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) TERHADAP PEREDARAN PRODUK KOSMETIK ILEGAL DI KOTA SERANG - FISIP Untirta Repository

0 2 306