Karakteristik kelembagaan Karakteristik dan Ciri Kelembagaan

pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masayarakat dalam bentuk penumbuhan iklim usaha pembinaan, dan pengembangan sehingga usaha kecil mampu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Pendekatan pemberdayaan dapat dicapai melalui 5P menurut Suharto 2009:67, yaitu pertama, pemungkinan, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masayarakat berkembang secara optimal. Kedua, penguatan, memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masayarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Ketiga, perlindungan, melindungi masayarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat. Keempat, penyokongan, pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat agar tidak terjatuh kedalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan. Kelima, pemeliharaan, memelihara kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemerintah melalui berbagai elemennya, seperti Departemen Koperasi, Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan Bappenas serta BUMN juga institusi keuangan baik bank maupun nonbank, melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan melalui kebijakan maupun pengadaan fasilitas dan stimulus lain. Selain itu, banyak dukungan atau bantuan yang diperlukan berkaitan dengan upaya tersebut, misalnya bantuan berupa pengadaan alat produksi, pengadaan barang fisik lainnya juga diperlukan adanya sebuah metode, mekanisme dan prosedur yang memadai, tepat guna, dan aplikatif serta mengarah pada kesesuaian pelaksanaan usaha dan upaya pengembangan dengan kemampuan masyarakat sebagai elemen pelaku usaha dalam suatu sistem perekonomian yang berbasis masyarakat Mohammad JF, 2004 dalam Darwanto, 2008:28.

G. Strategi Pembinaan UMKM

Menurut Mudrajad Kuncoro, 2004;15;307, strategi pembinaan yang telah diupayakan selama ini dapat di klasifikasikan dalam : 1 Aspek manajerial, meliputi : peningkatan produktifitasomzettingkat utilitastingkat hunian, meningkatkan kemapuan pemasaran, dan pengembangan sumber daya manusia. 2 Aspek peemodalan, meliputi : bantuan modal penyisihan 1-5 keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20 dari potofolio kredit Bank dan kemudahan kredit KUPEDE, KUK, KIK, KCK, Kredit MiniMidi, KKU. 3 Mengembangkan program kemitraan dengan usaha besar baik lewat sistem bapak-anak angkat, PIR, keterkaitan hulu hilir, keterkaitan hilir-hulu, modal ventura, ataupun subkontrak. 4 Pengembangan sentra industry kecil dalam suatu kawasan berbentuk PIK pemukiman industry kecil, LIK lingkungan industri kecil, SUIK sarana Usaha Industri Kecil yang didukung oleh UPT unit pelayanan teknis atau tenaga penyuluhan industri. 5 Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB kelompok usaha bersama, KOPINKRA koperasi industry kecildan kerajinan.