Pelaksana menatausahakan dan melaksanakan rencana kerja tersebut.

Seksi Pengawasan dan Konsultasi. c. Account Representatives menyiapkan bahan Rencana Kerja berdasarkan hasil kerja tahun berjalan dan usulan Rencana Kerja tahun berikutnya, selanjutnya menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. d. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempelajari, membahas dan menyusun konsep Rencana Kerja bersama para Account Representatives, selanjutnya menyampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. e. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui Rencana Kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan mengembalikan kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi. f. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menugaskan Pelaksana untuk menyampaikan Rencana Kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi ke Subbagian Umum untuk dikompilasi. g. Pelaksana menyampaikan Rencana Kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi ke Subbagian Umum untuk dikompilasi D. h. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi menerima Rencana Kerja Kantor Pelayanan Pajak yang telah dikompilasi dari Subbagian Umum dan meneruskan kepada Pelaksana. i. Pelaksana menatausahakan dan menyampaikan rencana kerja tersebut kepada para Account Representatives untuk dilaksanakan. 8. Seksi Fungsional Uraian jabatan untuk kelompok jabatan fungsional adalah sebagai berikut : a. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak menerima Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak kepada Wajib Pajak, Berkas dan Data Wajib Pajak, beserta dokumen-dokumen lainnya dari Kepala Seksi Pemeriksaan, meneliti kemudian meneruskan kepada Ketua Tim Pemeriksa Pajak. b. Menerima dokumen-dokumen lalu menganalisa dan mempelajarinya. c. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak meneliti, membahas rencana program pemeriksaan dengan Ketua Tim Pemeriksa Pajak dan menyetujui program pemeriksaan untuk dilaksanakan kemudian meneruskannya kepada Tim Pemeriksa Pajak. d. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak menelaah, membahas dengan Tim Pemeriksa Pajak, menyetujui, memaraf konsep SPHP dan menandatangani lampiran-lampirannya serta meneruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. e. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti konsep SPHP beserta lampiran- lampirannya, membahas dengan Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak, menyetujui dan menandatangani konsep SPHP, selanjutnya meneruskan kepada Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak. f. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak menugaskan Ketua Tim Pemeriksa Pajak untuk mengirimkan SPHP beserta lampiran-lampirannya kepada Wajib Pajak. g. Ketua Tim Pemeriksa Pajak menugaskan Anggota Tim Pemeriksa Pajak untuk mengirimkan SPHP dan Lampiran-lampirannya kepada Wajib Pajak. h. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak meneliti, menyetujui dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksaan Wajib Pajak, atau Berita Acara Hasil Pemeriksaan, atau Berita Acara Tidak Memberikan TanggapanBerita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak selanjutnya meneruskan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. i. Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti, menyetujui dan menandatangani Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksaan Wajib Pajak, atau Berita Acara Hasil Pemeriksaan, atau Berita Acara Tidak Memberikan TanggapanBerita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak dan meneruskan kepada Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak. j. Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak meneruskan Berita Acara Persetujuan Hasil Pemeriksaan Wajib Pajak, atau Berita Acara Hasil Pemeriksaan, atau Berita Acara Tidak Memberikan TanggapanBerita Acara Ketidakhadiran Wajib Pajak dan menugaskan Tim Pemeriksa Pajak untuk memperbaiki KKP dan membuat Konsep Laporan Hasil Pemeriksaan LHP berdasarkan hasil pembahasan akhirclosing conference. k. Tim Pemeriksa Pajak memperbaiki KKP serta membuat konsep LHP serta meneruskan kepada Ketua Kelompok Pemeriksa Pajak.

2.4 Aktivitas Kegiatan KPP Pratama Cimahi

Sehubungan dengan adanya pengawasan pelaksanaan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak DJP dilaksanakan secara langsung oleh Komite Kode Etik yang berada di bawah pimpinan langsung Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan yang dibantu oleh Sekretariat Komite Kode Etik, Untuk meningkatkan pengawasan kinerja pegawai yang lebih intensif maka dilakukan kerja sama dengan Inspektorat Jenderal Depkeu dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap kinerja pegawai DJP. Ada Tiga prinsip dasar Kode Etik pada KPP Pratama Cimahi yaitu : 1. Melaksanakan tugas dengan jujur, benar dan efisien dengan menghargai hak- hak Wajib Pajak. 2. Menerapkan Good Governance dalam penyelenggaraan pemerintahan secara profesional dan berintegritas. 3. Tidak memiliki kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas.

A. Maksud dan Tujuan KPP Pratama Cimahi

1. Maksud KPP Pratama Cimahi adalah :

a. Meningkatkan efisiensi pemungutan pajak dalam rangka mendukung penerimaan negara. b. Meningkatkan pelayanan,kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat guna meningkatkan daya saing dalam bidang penanaman modal, dengan tetap mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah. c. Menyesuaikan tuntutan perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta perkembangan di bidang teknologi informasi. d. Meningkatkan keseimbangan antara hak dan kewajiban. e. Menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan. f. Meningkatkan penerapan prinsip self assessment secara akuntabel dan konsisten, dan g. Mendukung iklim usaha ke arah yang lebih kondusif dan kompetitif. h. Dengan dilaksanakannya kebijakan pokok tersebut diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dalam jangka menengah dan panjang seiring dengan meningkatnya kepatuhan sukarela dan membaiknya iklim usaha.

B. Tujuan KPP Pratama Cimahi adalah :

a. Tercapainya tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi. b. Tercapai tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi. c. Tercapainya produktifitas aparat perpajakan yang tinggi.