Walaupun ketiga pendapat Schein, Kohcler, dan Wright mengenai organisasi tersebut kelihatannya berbeda-beda perumusan
tapi ada tiga hal yang sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama
atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri atas berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.
Bila satu bagian terganggu maka akan ikut berpengaruh pada bagian yang lain.
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak
mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik.
2.1.8.2 Ciri-Ciri Organisasi
Koordinasi, kerjasama, pembagian tugas, otoritas adalah beberapa poin yang bisa kita ambil sebagai ciri-ciri dari organisasi.
Namun untuk lebih tegasnya mengenai ciri-ciri organisasi adalah : Secara umum,
“organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab 2.
Adanya pusat kekuasaan 3.
Adanya substitusi sumber daya manusia 4.
Adanya ketergangtungan antaranggota 5.
Adanya koordinasi antarkomponen 6.
Adanya interaksi yang berulang-ulang.” Dewi, 2007 : 21
Schein memberikan
catatan mengenai
ciri-cirikarekter organisasi secara ringkas dan tak berbeda jauh dengan pengertiannya
mengenai organisasi. Ciri-ciri organisasi menurut Schein adalah : “Organisasi juga mempunyai karakteristik tertentu yaitu
mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa organisasi yang
dimaksud Schein ini adalah merupakan suatu sistem
.” Sc ein dalam Muhammad, 2002 : 23
2.1.8.3 Pengertian Komunikasi Organisasi
“Komunikasi organisasi, arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain
.” Goldhaber dalam Senjaya, 2007 : 4.5
“Komunikasi organisasi organizational communication terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal,
dengan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat
diartikan
sebagai kelompok
dari kelompok-kelompok.
Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan adakalanya juga
komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah,
kemunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung kepada struktur
organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan gossip
.” Mulyana, 2008 : 83 Komunikasi organisasi memiliki keunikan. Di satu sisi bersifat
formal, namun di sisi lain bisa juga informal. Begitu pula secara struktur, pada satu waktu ia bisa fertikal, tapi pada waktu yang lain ia
bisa juga horizontal. Pada prakteknya, kontekslah yang menentukan formal, informal, vertikal, atau horisontal. Anggota organisasi pada
suatu waktu bisa dianggap atasan, boss, pemimpin, namun di lain kesempatan ia hanyalah teman biasa atau bahkan sahabat. Hal-hal
seperti inilah yang ingin disampaian Mulyana terkait pengertian komunikasi organisasi.
2.1.8.4 Arus Komunikasi Organisasi