32
Pencatatan Efek yang berisi tentang rasio komisaris independen yaitu komisaris independen yang jumlahnya secara proporsional sebanding dengan jumlah saham
yang dimiliki oleh yang bukan pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari seluruh
jumlah anggota komisaris. Independensi merupakan hal yang diharuskan dalam pada perusahaan publik
agar komisaris dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif. Agar suatu perusahaan menjadi efektif dalam melaksanakan tugasnya, maka jumlah komisaris
independen dalam perusahaan harus ditingkatkan. Keberadaan komisaris independen dimaksud untuk menciptakan iklim yang
objektif dan independen, serta untuk menjaga fairness kesetaraan serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan
perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan para kepentingan
stakeholders lainnya.
Tujuan menghadirkan
seorang komisaris
independen adalah sebagai penyeimbang pengambilan keputusan dewan komisaris. Dalam
menjalankan tugas
pengawasannya, dewan
komisaris dapat
membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih merupakan anggota dewan komisaris. Komite tersebut bertanggungjawab kepada anggota dewan komisaris.
2. Konsepsi
Dalam rangka melakukan penelitian ini, perlu di susun serangkaian operasional dan beberapa konsep yang di pergunakan dalam penulisan ini. Yaitu
untuk menghindari salah pengertian dan untuk memberikan pegangan pada proses
Universitas Sumatera Utara
33
penelitian. Definisi operasional dari berbagai istilah yang dipergunakan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Peranan adalah merupakan aspek dinamis dari kedudukan apabila seseorang melaksanakan hal-hal serta kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka ia
telah melakukan sebuah peranan.
68
b. Tanggung-jawab dalam arti responsibility diartikan sebagai sikap moral untuk melaksanakan kewajibannya atau pertanggungjawaban mutlak. Jadi, setiap
anggota dewan komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada direksi untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
69
c. Dewan Komisaris adalah organ Perseroan Terbatas yang yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kinerja direksi secara umum danatau khusus
sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
70
d. Komisaris Independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara lain yang
berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan.
68
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta 1986, hal 268.
69
Abdul R. Saliman, Hermansyah, Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori Contoh Kasus,
Kencana, Jakarta, 2006., hal. 35.
70
Martono Anggusti, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Book Terrace Library, Bandung, 2010., hal.14.
Universitas Sumatera Utara
34
e. Perseroan Publik adalah perseroan yang telah memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan.
71
f. Perseroan Terbuka adalah Perseroan publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan di bidang pasar modal.
72
G. Metode Penelitian
Metode yang diterapkan di dalam suatu penelitian adalah kunci utama untuk menilai baik buruknya suatu penelitian. Metode ilmiah itulah yang menetapkan alur
kegiatannya, mulai dari pemburuan data sampai ke penyimpulan suatu kebenaran yang diperoleh dalam penelitian itu
73
1 .
Jenis dan Pendekatan Penelitian
”Oleh karena tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian yuridis normatif, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-
undangan statute approach. Pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan tema sentral
penelitian. Selain itu juga dilakukan pendekatan lain yang diperlukan guna memperjelas analisis ilmiah yang diperlukan dalam penelitian normatif”.
74
Jenis penelitian yang dilakukan adalah yuridis normatif dengan jenis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peranan dan tanggung jawab
Komisaris Independen. Penelitian hukum ini dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa analisa penelitian yang bertitik tolak dari peraturan perundang-undangan yang
71
Pasal 1 angka 8 Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007
72
Pasal 1 angka 7 Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007
73
Tampil Anshari Siregar, Metodologi Penelitian Hukum, Multi Grafika, Medan, 2004,
hal.15.
74
Johnny Ibrahim, Teori Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia, Jakarta, 2007, hal. 295.
Universitas Sumatera Utara
35
berkaitan dengan Peranan dan Tanggung Jawab Komisaris Independen pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk bertujuan untuk menjelaskan dengan melakukan analisa terhadap
data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat dikaitkan dengan ketentuan- ketentuan yuridis yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan analisis yuridis terhadap peranan dan tanggung jawab Komisaris Independen pada Perseroan Terbuka Studi pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk.
Penelitian yuridis normatif yang menitik beratkan pada penelitian kepustakaan ini ditambah dengan wawancara guna mendukung data-data sekunder. Untuk
menunjang dilakukan penelitian hukum normatif, dilakukan pendekatan melalui kajian peraturan perundang-undangan dan bahan hukum yang terkait dengan
penelitian ini. Selain itu juga melihat bagaimana pengaturan Komisaris Independen di dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta dalam
ketentuan pelaksana peraturan Perundang-undangan lainnya seperti Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305BEJ07-2004 tentang Peraturan
Pencatatan Efek No. I-A, serta Keputusan Ketua Bapepam No. Kep 29PM2004. Selanjutnya ingin melihat pula bagaimana pelaksanaan peranan dan tanggung
jawab Komisaris Independen p pada PT. Toba Pulp Lestari Tbk.
2. Sumber Data