Peran Bank Jambi Dalam Menjalankan Kebijakan Penyertaan Modal

C. Peran Bank Jambi Dalam Menjalankan Kebijakan Penyertaan Modal

Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola langsung modalsaham daerah di Provinsi Jambi pada Bank Jambi. Bank Jambi berupaya selalu berusaha melakukan pengelolaan yang terbaik terhadap modal-modal daerah yang telah dititipkan tersebut. Kinerja Bank Jambi sendiri bisa dibilang cukup memuaskan, ini terbukti dari hasil evaluasi keuangan pada tahun 2010, tercatat posisi NPL Non Performing Loan 0,56 di tahun 2009 dan menjadi 0,40 tahun 2010. 74 Sesuai dengan PBI Bank Indonesia No. 325PBI2001 tertanggal 26 Desember 2001 yang memberikan penilaian terhadap bank yang berada dalam pengawasan intensif Bank Indonesia yaitu sebesar NPL 5 dari total kredit. 75 Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi tahun 2010 maka dewan komisaris menyampaikan beberapa hal yang sangat perlu mendapat perhatian dari manajemen, salah satunya dengan melakukan upaya penambahan modal disetor yang berasal dari pemegang saham secara proporsional yang dalam hal ini adalah pemerintah Provinsi Jambi, KabupatenKota dala Provinsi Jambi, termasuk Kota Sungai Penuh. Hal ini membuktikan PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi mampu bersaing dengan Bank Umum lainnya. 76 74 Laporan Tahunan, Loc: Cit, hal. 7. 75 http:www.bi.go.idNRrdonlyresEA4A2B1F-1D22-448D-84DE 498267211182916FAQBankDalamPengawasanKhusus.pdf , diakses pada tanggal 13 Maret 2011, Pukul 08.48 WIB. 76 Laporan Tahunan, Loc: Cit, hal. 8 Peraturan Daerah Jambi No. 2 Tahun 2006, modal dasar Bank Jambi ditetapkan sebesar Rp. 250.000.000.000,- dua ratus lima puluh miliyar rupiah. Selama tahun 2010 terjadi penambahan mdal setor sebesar Rp. 14.386.000.000,- empat belas miliyar tiga ratus delapan puluh enam juta rupiah yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Merangin dan Kota Jambi. Masuknya pemegang saham baru dari akibat adanya pemekaran daerah Kabupaten Kerinci yaitu Kota Sungai penuh yang menyetorkan modal awal sebesar Rp. 7.500.000.000,- tujuh setengah miliyar rupiah. 77 Secara garis besar fungsi dari Bank Jambi tidaklah mengalami perubahan. Bank Jambi tetaplah merupakan bank yang merupakan lembaga perantara keuangan yang memiliki wewenang dan fungsi untuk menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan. 78 Proses penyertaan modal yang dilakukan oleh Kota Sungai Penuh juga tidak terlepas dari kemajuan yang ditunjukkan Bank Jambi. Bank Jambi juga dapat disebut sebagai salah satu penggerak roda perekonomian daerah. Penyertaan Bank milik pemerintah daerah dalam hal ini Bank Jambi adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah Provinsi Jambi. Bank milik pemerintah daerah Jambi yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan Daerah BPD, yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Adiputra Parlindungan No. 6 tanggal 12 Februari 1959 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jambi. 77 Laporan tahunan, Loc: Cit, hal. 33. 78 http:fandycz.blogdetik.com20110327pengertian-klasifikasi-bank-sifat-industri- perbankanfungsi-dan-peranan-bank-secara-umum-peranan-bank-indonesia-dalam-perbankan- deregulasi-perbankan-indonesia-2 diakses pada tanggal 29 Februari 2012, Pukul 01.01 WIB. Modal Daerah pada modal saham PT. Bank Jambi antara lain berasal dari APBD yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan, Penyertaan Modal Negara tersebut mengandung arti pemisahan kekayaan negara yang dipisahkan dari sistem pengelolaan dan di pertanggung jawabkan dalam APBD. Modal yang telah disetor pada BUMD PT. Bank jambi akan menjadi harta kekayaan Bank Jambi selaku badan hukum yang mandiri dan selanjutnya tunduk pada mekanisme berdasarkan hukum korporasi. Dengan demikian maka modal pemerintah pada PT. Bank Jambi akan diperlakukan sama seperti investor lain selaku pemegang saham. Mempengaruhi terhadap kontrol perusahaan adalah jumlah saham yang dimiliki, semakin besar persentase perusahaan adalah jumlah sahammodal yang dimiliki, semakin besar persentase kepemilikan saham terhadap perusahaan maka akan semakin besar pula kewenangan untuk mengendalikan perusahaan melalui mekanisme RUPS.

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KOTA SUNGAI PENUH DALAM