Syarat-Syarat Penyertaan Modal Ketentuan Umum Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Bank Daerah

perusahaan swasta, kecuali eksistensi unsur pemerintah Provinsi atau KabupatenKota yang mayoritas di dalam suatu perusahaan tersebut.

B. Syarat-Syarat Penyertaan Modal

Keberadaan lembaga yang mengoordinasi penanaman investasi atau penyertaan modal di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis karena dengan adanya lembaga tersebut akan menentukan tinggi rendahnya investasi yang diinvestasikan oleh investor, baik itu investor asing maupun investor dalam negeri. Semakin baik pelayan yang diberikan kepada investor, akan semakin banyak investor yang tertarik menanamkan investasinya di Indonesia. Selama ini terdengar berbagai keluhan dari investor bahwa pelayanan yang diberikan oleh lembaga yang berwenang adalah sangat berbelit-belit, birokrasi yang panjang, dan memerlukan biaya yang besar. Ini disebabkan adanya dua lembaga yang mengoordinasi penanaman investasi di Indonesia, yaitu BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal dan BKPMD Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah. Masing-masing lembagi ini memiliki kinerja yang berbeda. 37 Pelaksanaan keuangan daerah dalam Provinsi Jambi tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pemerintah yang ditempuh, baik dari sisi efektivitas pengelolaan penerimaan dan pendapatan yang dijabarkan melalui target APBD dan realisasinya, maupun dilihat dari efisiensi dan efektivitas pengeluaran daerah melalui belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Penanaman modal 37 Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Mataram: Raja Grafindo Persada,2007 hal. 227. pemerintah daerah pada bank daerah adalah salah satu pengeluaran daerah dalam bentuk belanja tidak langsung. Penanaman modal Pemerintah Kota Sungai Penuh pada Bank Jambi telah sesuai dengan yang telah diamanatkan dalam Peraturan Daerah Perda Kota Sungai Penuh. Peraturan Daerah Perda Kota Sungai Penuh No.19 Tahun 2010 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Bank Jambi. Dalam melaksanakan penyertaan modal ini, yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna kepentingan masyarakat Kota Sungai Penuh. Dalam melaksanakan penanaman modal ke Bank Jambi hanya ditujukan kepada penanam saham daerah, yang merupakan pemerintah daerah yang berada dalam Provinsi Jambi. Provinsi Jambi sendiri terdiri dari 9 sembilan Kabupaten dan 2 dua Kota yaitu :Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Kerinci, Kota Jambi, Kota Sungai Penuh. Kota Sungai Penuh sendiri adalah daerah otonomi yang baru terbentuk di Provinsi Jambi yang merupakan daerah pecahan dari daerah induknya yaitu Kabupaten Kerinci. Kota Sungai Penuh terbentuk melalui Undang-Undang No. 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh. Kota Sungai Penuh sesuai yang diamanatkan oleh Undang-Undang No. 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh sesuai ketentuan Pasal 15 ayat 1 hanya akan memberi bantuan sesuai kesanggupannya memberikan hibah berupa uang untuk menunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Kota Sungai penuh sebesar Rp. 14.000.000.000,- empat belas miliar rupiah dalam jangka watu 3 tiga tahun. 38 Implementasi otonomi daerah telah membawa iklim baru pada semua Kabupaten dan Kota di Indonesia. Daerah diberi lebih banyak tanggung jawab untuk mengelola semua sumber daya lokal yang ada di daerahnya masing- masing. 39 Dalam melakukan penyertaan modal pada Bank Jambi, Pemerintah Kota Sungai Penuh tentunya harus mengikuti syarat-syarat umum penyertaan modal, yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 510PBI2003 dimana penyertaan modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, termasuk penanaman dalam bentuk surat utang konversi convertible bonds dengan opsi saham equity options atau jenis transaksi tertentu yang berakibat Bank memiliki atau akan Pada dasarnya semua bidang usaha untuk melakukan penanaman modal modal daerah, dalam upaya daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD terbuka bagi seluruh bidang ekonomi dan tidak hanya perbankan. Namun, hal ini harus tetap memperhatikan manfaat penyertaan modal ini bagi masyarakat daerah tersebut. 38 Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh. 39 Mudrajad Kuncoro, Otonomi dan Pembangunan Daerah, Jakarta: Erlangga, 2004 hal. 82. memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. 40 Hasil dari penanaman modal ini tentunya juga harus sesuai dengan banyaknya modal yang ditanam dan dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Sungai Penuh hasil dari penanam modal. Hal ini sesuai dengan pasal 41 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara yang menyebutkan Pemerintah dapat melakukan investasi jangka panjang untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, danatau manfaat lainnya. 41 Perseroan Terbatas PT Bank Jambi dapat dikategorikan sebagai perseroan terbatas bersifat tertutup. Perseroan tertutup, pada dasarnya berbeda dangan perusahaan perorangan. Bahkan mirip dengan perusahaan perseroan yang dikenal dalam kehidupan masyarakat dengan bentuk Perusahaan Dagang PD atau Usaha dagang UD yang benar-benar usaha perorangan Sole proprietorship. Coraknya sebagian tetap tertutup, dan sebagian lagi terbuka dengan acuan sebagai berikut: 42 a. Seluruh saham atau modal perseroan, dibagi menjadi dua kelompok. b. Satu kelompok saham tertentu, hanya boleh dimiliki orang atau kelompok tertentu saja. Modal demikian, misalnya dikelompokkan atau digolongkan kepada saham istimewa dan hanya dimiliki oleh orang tertentu dan kelompok tertentu dan terbatas. 40 http:www.bi.go.idbiwebutamaperaturanpbi-5-10-2003.pdf , diakses pada tanggal 13 Maret 2012, Pukul 01.53 WIB. 41 Pasal 41 ayat 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara. 42 Yahya, Op. Cit, hal. 40. c. Kelompok modal yang lain boleh dimiliki secara terbuka oleh siapapun,di sebut Perseroan Terbatas PT terbuka. Namun bukan berarti PT tersersebut memperdagangkan sahamnya di bursa. Berdasarkan penjelasan yang ringkas di atas maka dapat disimpulkan PT. Bank Jambi adalah termasuk perseroan terbatas yang bersifat sebagian tertutup. Saham pada Bank Jambi dapat dimiliki oleh banyak pihak dalam hal ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jambi beserta Pemerintah KabupatenKota dalam Provinsi Jambi, namun tidak dapat dimiliki oleh masyarakat secara umum. 43 Pemerintah Kota Sungai Penuh sesuai dengan Peraturan Daerah Perda Kota Sungai Penuh No. 19 Tahun 2010 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Pemerintah Kota Sungai Penuh dalam hal ini tidak salah bila melakukan penanaman modal daerahnya pada Bank Jambi. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menyimpan anggarannya pada Bank Pembangunan Daerah BPD pada masing-masing daerahnya. Bank Jambi sebagai bank daerah juga berkewajiban untuk menyalurkan dana yang dikumpulkan pemerintah daerah sebagai tambahan modal bank daerah, kepada masyarakat Provinsi Jambi sebagai bantuan kredit pada masyarakat bisa perorangan danatau Badan Hukum. 43 http:elearning.gunadarma.ac.iddocmodulpengantar_bisnisBab_1.pdf , diakses pada tanggal 13 Maret 2012, Pukul 08.00 WIB. Daerah Pada Bank Jambi berkewajiban untuk menanamkan modalnya dengan syarat, 44 1. Penyertaan modal pada Bank Jambi dilakukan dalam bentuk uang tunai. sebagai berikut : 2. Modal yang disertakan pada Bank Jambi merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. Kekayaan daerah yang dipisahkan adalah kekayaan daerah yang dipisahkan dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang secara fisik merupakan bentuk saham yang dipegang daerah, yang pengelolaannya dipegang oleh Badan Usaha Milik Daerah. Seperti halnya modal Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 45 Penanaman modal yang dilakukan Pemerintah Kota Sungai Penuh tentunya juga harus memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Kota Sungai Penuh sendiri. Tentu, dalam hal ini pemerintah diharuskan untuk melihat terlabih dahulu melihat keuntungan-keuntungan yang akan di dapat oleh daerah. Setelah tersebut barulah pemerintah Kota Sungai Penuh bisa untuk berupaya memenuhi syarat-syarat penanaman modal daerah pada bank daerah. 44 Pasal 4 ayat 1 Peraturan Daerah Kota Sungai Penuh No. 19 Tahun 2010 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Bank Jambi. 45 Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.

C. Jenis-Jenis Penyertaan Modal