Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

3 penyebab kemiskinan. Sistem nilai budaya dan sikap merupakan faktor-faktor mental yang menyebabkan timbulnya pola-pola berpikir tertentu pada warga masyarakat, terutama warga miskin. Pola-pola berpikir ini kemudian mempengaruhi tindakan dan kelakuan masyarakat, baik dalam kehidupan sehari- hari, maupun dalam membuat keputusan-keputusan yang penting dalam hidup. Upaya perbaikan kesejahteraan rakyat perlu ditopang dengan perbaikan sikap mental masyarakat. Sikap mental juga dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya kemiskinan pada diri seseorang atau sekelompok masyarakat . Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba untuk mengetahui faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Medan Perjuangan dari dimensi kultural dan memberi judul skripsi: “Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kecamatan Medan Perjuangan Dari Dimensi Kultural”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah factor - faktor apa saja penyebab kemiskinan di Kecamatan Medan Perjuangan dari dimensi kultural?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kemiskinan di Kecamatan Medan Perjuangan dari dimensi kultural.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Medan dalam mengambil keputusan tentang kemiskinan khusus nya di Kecamatan Medan Perjuangan. 4 2. Menambah wawasan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam bentuk skripsi. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan referensi guna penyempurnaan hasil penelitian yang sudah ada. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemiskinan Secara etimologis, “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Departemen Sosial dan Badan Pusat Statistik mendefinisikan kemiskinan dari perspektif kebutuhan dasar. Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak BPS dan Depsos, 2002. Lebih jauh disebutkan kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan yang disebut garis kemiskinan poverty line atau batas kemiskinan poverty treshold. Selanjutnya, menurut Wikipedia, kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup : 1. Gambaran kekurangan materi yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. 2. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. 6 3. Gambaran tentang kurang nya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai disini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi diseluruh dunia berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi diseluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar profesi secara halal.

2.2 Ciri-Ciri Penduduk Miskin