Tarif Tarif Tarif Fungsi Pajak dan Asas Pemungutan Pajak

Tar

a. Tarif

pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya alam Pajak Pertambahan Nilai dan tarif 5 dalam Pajak ngunan.

b. Tarif

apapun jumlah yang a Meterai untuk cek dan bilyet giro sebesar Rp 1.000,-

c. Tarif

yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai 7 Undang-undang Pajak Penghasilan.

d. Tarif

mlah yang dikenai pajak semakin besar. Di Indonesia, tarif ini tidak digunakan. if Pajak Ada empat macam tarif pajak: 10 sebandingproporsional Tarif berupa persentase yang tetap terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya nilai yang dikenai pajak. Contoh : tarif 10 d Bumi dan Ba tetap Tarif berupa jumlah yang tetap sama terhadap ber dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh : Tarif Be progresif Persentase tarif pajak semakin besar. Contoh: Pasal 1 degresif Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila ju 10 Mardiasmo, Perpajakan, hal. 9-10.

B. Pajak Bumi dan Bangunan

1. Definis

gai tempat t diusahakan. 11

2. Sejara

jak tanah yang d i Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak yang dikenakan atas bumi danatau bangunan. Dalam Pasal 1 UU Pajak Bumi dan Bangunan, Bumi adalah permukaan bumi perairan dan tubuh bumi yang berada di bawahnya. Sedangkan bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah danatau perairan yang diperuntukkan seba tinggal, atau tempat berusaha, atau tempat yang dapa h Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia Sejarah pemungutan pajak di Indonesia bermula dari keberadaan VOC di Indonesia pada tahun 1619. 12 Berdasarkan kedaulatan yang diberikan oleh pemerintah Kerajaan Belanda, VOC beranggapan bahwa tanah-tanah yang dikuasainya adalah miliknya. Pajak tanah ditetapkan pada tahun 1685, yang besarnya adalah 0,25 dari harga tanah dan berlaku untuk jangka waktu 3 tiga tahun. Pajak ini merupakan cikal bakal dari Pajak Verpoding, yaitu pa ikenakan pada bidang tanah dengan hak-hak barat atau Eropa. 13 Tanggal 1 Januari 1800, VOC dibubarkan dan wilayah Indonesia dikuasai Kerajaan Belanda, yang terkenal dengan nama Bataafsche Republiek. 11 Rochmat Soemitro dan Zainal Muttaqin, Pajak Bumi dan Bangunan, hal. 2. 12 Wiratni Ahmadi, Sinkronisasi Kebijakan Pengenaan Pajak Tanah, hal. 46 13 Wiratni Ahmadi, Sinkronisasi Kebijakan Pengenaan Pajak Tanah, hal. 47