25
3. Macam-macam Bank Garansi dan Kafalah
Dalam Surat keputusan Direksi Bank Indonsia Nomor 11 110 Kep. DirUPPB tentang pemberian jaminan oleh bank dan pemberian jaminan oleh
lembaga keuangan bukan bank, diatur penggolongan jaminan yang diberikan oleh bank kepada piha lainnya. Jaminan yang diberikan oleh bank dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu :
26
a. Jaminan dalan bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank atau lembaga
keuangan bukan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang terjamin cedra janji
wanprestasi. b.
Jaminan dalam bantuk tanda tangan kedua dan seterusnya atas surat-surat berharga seperti aval dan endosemen yang dapat menimbulkan kewajiban
membayar bagi bank atau lembaga keuangan bukan bank apabila pihak ysng terjamin melakukan cedera janji.
c. Jaminan lainnya yang terjadi karena perjanjiann bersyarat sehingga dapat
menimbulkan kewajiban finansial bagi bank atau lembaga keuangan biukan bank. Contohnya pemberian jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan
sendiri maupun dalam bentuk penandatanganan kedua dan seterusnya atas warkat pihak lain yang menimbulkan kewajiban berupa pemberian jaminan.
Menurut Kasmir jenis bank garansi berdasarkan tujuannya antara lain:
27
26
H. Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, h. 224.
27
Kasmir, Dasar- Dasar Perbankan, h. 200.
26
a. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk kepentinan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau
barang yang dikelarkan oleh pelabuhan. b.
Bank garansi untuk pita cukai tembakau Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentinan yang dijamin pengusaha pabrik rokok guna penangguhan pembayaran pita cukai tembakau atas rokok-rokok yang akan dikeluarkan dari
pabrik untuk peredaran. c.
Bank garansi untuk tender dalam negeri Yaitu bank garansi yang diberikan kepada bouwheer yang memberi
pekerjaan untuk kepentingan kontrator yang akan mengikuti tender dalan negeri.
d. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan.
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontrator guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang diterima dari bouwheer.
e. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang memberikan
pekerjaan.
27
f. Bank garansi untuk tender luar negeri
Merupakan bank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor yang akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer adalah pihak luar
negeri. Bank garansi untuk jaminan kontraktoreksportir Indonesia yang turut tendermelaksanakan kontrak.
g. Bank garansi untuk perdagangan
Merupakan bank garansi yang diberiikan kepada agen atau dealer perdagangan atau depot-depot perdagangan.
h. Bank garansi untuk penyerahan barang
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan melakukan penyerahan barang baik yang dibiayai oleh bank maupun tidak.
i. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang, bank garansi
yang diberikan untuk pengeluaran barang yang LC nya belum dibayar penuh oleh importir.
Sedangkan macam-macam kafalah menurut M. Syafii Antonio memberikan penjelasan tentang pembagian kafalah sebagai berikut:
a. Kafalah bi al-mal, adalah jaminan pembayaran barang atau pelunasan utang.
Bentuk kafalah ini merupakan sarana yang paling luas bagi bank untuk memberikan jaminan kepada para nasabahnya dengan imbalanfee tertentu.
b. Kafalah bi al-nafs, adalah jaminan diri dari si penjamin. Dalam hal ini, bank
dapat bertindak sebagai Juridical Personality yang dapat memberikan jaminan untuk tujuan tertentu.
28
c. Kafalah bi al-taslim, adalah jaminan yang diberikan untuk menjamin
pengembalian barang sewaan pada saat masa sewanya berakhir. Jenis pemberian jaminan ini dapat dilaksanakan oleh bank untuk keperluan
nasabahnya dalam bentuk kerjasama dengan perusahaan, leasing company. Jaminan pembayaran bagi bank dapat berupa depositotabungan, dan pihak
bank diperbolehkan memungut uang jasa kepada nasabah tersebut. d.
Kafalah al-munjazah, adalah jaminan yang tidak dibatasi oleh waktu tertentu dan untuk tujuankepentingan tertentu. Dalam dunia perbankan, kafalah
model ini dikenal dengan bentuk performance bond jaminan prestasi. e.
Kafalah al-mu’allaqah, Bentuk kafalah ini merupakan penyederhanaan dari kafalah al-munjazah, di mana jaminan dibatasi oleh kurun waktu tertentu dan
tujuan tertentu pula. Secara fikih terdapat 3 kafalah yang padanya dapat dimplementasikan
dalam produk bank syariah, yaitu:
28
a. Kafalah bi nafs, yaitu jaminan pembayaran hutang dari diri sang peminjam
personal guarantee. b.
Kafalah bil maal, yaitu jaminan pembayaran hutang atau pelunasan hutang. Aplikasinya dalam perbankan dapat berupa uang muka advance payment
atau jaminan pembayaran payment bond
28
Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University, 2007, h. 151.
29
c. Kafalah muallaqah, yaitu jaminan mutlak yang dibatasi oleh kurun tertentu
dan tujuan tertentu. Dalam perbankan modern hal ini dapat diterapkan untuk jaminan pelaksanaan suatu proyek performance bonds atau jaminan
penawaran bids bonds.
4. Fungsi dan Tujuan Bank Garansi