1 Memiliki dinding cincin dari bahan kedap air dengan kedalaman minimal 3
meter dari permukaan tanah. 2
Memiliki bibir sumur setinggi minimal 0,8 meter dari permukaan tanah. 3
Memiliki lantai dari bahan kedap air dengan lebar minimal 1 meter dari tepi bibir. 4
Memiliki tutup sumur yang rapat. 5
Minimal berjarak 10 meter dari setiap kakuslubang tempat sampahpembuangan air limbah.
6 Memiliki saluran pembuangan air limbah dari bahan kedap air sepanjang minimal
10 meter.
3.6. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran merupakan kualitas air sumur yang meliputi kualitas fisik air rasa, bau, suhu, kekeruhan, kualitas kimiawi air pH, Fe, Mn, Cd, NO
2
, kualitas bakteriologis bakteri coliform serta keadaan fisik konstruksi dari sumur gali
masyarakat di Desa Patumbak Kampung, Kecamatan Patumbak, Kab. Deli Serdang. a.
Bau diukur secara organoleptik, bila berbau dinyatakan tidak memenuhi syarat. b.
Rasa diukur secara organoleptik, bila berasa dinyatakan tidak memenuhi syarat. c.
Kekeruhan diukur dengan menggunakan turbidimeter, memenuhi syarat bila kekeruhan 25 NTU.
d. pH diukur dengan pH-meter, memenuhi syarat bila pH nya 6,5-9.
e. Untuk logam-logam seperti Fe, Mn, Cd dan NO
2
, kadarnya diperiksa di laboratorium dengan menggunakan alat Inductively Couple Plasma ICP. Hasilnya dibandingkan
dengan Permenkes No. 416 Tahun 1990.
Universitas Sumatera Utara
f. Bakteri coliform diukur dengan pemeriksaan laboratorium, memenuhi syarat bila
total coliform 50 MPN dan tidak memenuhi syarat bila 50 MPN. g.
Keadaan fisik konstruksi bangunan sumur dinilai berdasarkan lembar observasi langsung ke lapangan yang menggambarkan keadaan fisik dari sumur. Keadaan fisik
sumur akan dinilai berdasarkan syarat-syarat parameter fisik sumur yang telah ditetapkan, apabila salah satu dari syarat paremeter yang telah ditetapkan tidak
dipenuhi maka konstruksi sumur dinyatakan tidak memenuhi syarat kurang saniter.
3.7. Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1. Pengolahan Data
Data hasil pemeriksaan kualitas air di laboratorium diolah secara manual disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasilnya dibandingkan dengan
Permenkes RI No.416 Tahun 1990 tentang persyaratn kualitas air bersih. Sedangkan data observasi keadaan
fisik sumur gali yang telah terkumpul diolah secara manual berupa tabulasi langsung dan hasil akhir dari pengolahan data merupakan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
3.7.2. Analisa Data
Data yang diperoleh kemudian dinilai kualitas fisik yaitu: suhu, bau, dan rasa dengan pengamatan, sementara kekeruhan, pH, Fe, Cd, NO
2
, Mn dan bakteri coli melalui pemeriksaan laboratorium kemudian dibandingkan dengan Permenkes RI No.416 Tahun
1990 tentang persyaratan air bersih dan dianalisa secara deskriptif. Data dari keadaan fisik sumur dianalisa secara persentase dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Teknik Pengambilan Sampel Air
Sampel air sumur gali yang akan diperiksa kualitasnya diambil dengan cara menimba langsung air dari sumur masyarakat, lalu air dimasukkan kedalam wadah yang
telah disediakan dan streil. Selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
3.9. Teknik Pemeriksaan Sampel 3.9.1. Pemeriksaan Di Lapangan
a. Pemeriksaan suhutemperature
- Alat : a.
Termometer b.
Erlenmeyer -
Cara kerja : a.
Sampel air tuang kedalam Erlenmeyer. b.
Masukkan termometer dan tunggu 2 -5 menit. c.
Lalu dibaca temperaturnya temperature tetap dalam air waktu pembacaan. d.
Pemeriksaan suhu udara dilokasi dengan cara menempatkan termometer sedemikian rupa sehingga tidak kontak langsung dengan cahaya matahari.
b.Pemeriksaan Bau dan Rasa