Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali

5.3. Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali

Air yang tidak diolah atau air yang telah tercemar oleh bahan pencemar seperti air limbah, feses, besar kemungkinannya mengandung kuman pathogen. Organism pathogen termasuk bakteri, protozoa, virus, cacing yang dapat menyebabkan penyakit seperti halnya diare, disentri, kolera, hepatitis, thypus, dan penyakit-penyakit saluran pencernaan yang sumber utamanya organisme pathogen. Untuk menentukan adanya kuman bakteri pathogen digunakan indikator bakteri golongan coli coliform. Jumlah coliform adalah gabungan dari coli tinja dengan coli- coli lain yang dapat berasal dari sampah dan lain-lain. Dengan kata lain bakteri golongan coli selalu dihubungkan dengan bakteri pathogen. Oleh karena itu dalam pemeriksaan bakteriologis air, selalu ditekankan pada pemeriksaan coliform bakteri. Hasil pemeriksaan laboratorium terdapat 15 sampel air sumur gali yang ternyata menunjukkan bahwa seluruh sampel air menunjukkan seluruh sampel air yang diteliti mengandung bakteri coliform dengan jumlah yang bervariasi dari 21 sampai dengan 240 bakteri coliform per 100 ml air. Dari hasil pemeriksaan tersebut terlihat bahwa, air sumur gali yang terdapat di Desa Patumbak Kampung tidak seluruhnya memenuhi syarat-syarat kualitas air bersih secara mikrobiologis seperti yang tercantum didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Bila dilihat dari hasil pemeriksaan total coli terhadap 15 sampel air sumur gali, yang memenuhi syarat kualitas bakteriologis hanya 5 sampel, sedangkan 10 sampel air lainnnya menunjukkan hasil yang melampaui batas-batas standard kualitas air bersih Universitas Sumatera Utara yang telah ditetapkan. Dan dari 5 sampel yang memenuhi syarat bakteriologis tersebut adalah sampel air yang diambil dari sumur gali yang berkonstruksi baik. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti mengasumsikan bahwa keberadaaan bakteri coliform dalam air sumur gali yang terdapat di Desa Patumbak Kampung dimungkinkan oleh keadaan sarana fisik sumur gali yang tidak memenuhi syarat konstruksi dan lokasi pembuatan sumur gali yang dekat dengan sumber-sumber pencemaran seperti tempat sampah, kakus dan tempat pembuangan air limbah sumur tersebut yang memungkinkan air yang dihasilkan dapat terkontaminasi oleh bahan-bahan kontaminan yang mengandung bakteriologi. Sejalan dengan Marsono 2005 bahwa fakto-faktor yang mempengaruhi kualitas bakteriologis sumur gali adalah sarana konstruksi sumur gali, jarak sumur dengan sumber pencemaran serta perilaku masyarakat. Semakin jelek sarana sumur gali, jarak dengan sumber pencemaran semakin dekat serta perilaku masyrakat sangat buruk terhadap pengolhan air maka kualitas bakteriologis dalam air sumur gali semakin tinggi. Hal ini juga dibuktikan oleh Joeharno 2000 bahwa sumur gali yang berkonstruksi baik cenderung memiliki kualitas bakteriologis yang baik pula, dan sebaliknya sumur berkonstruksi buruk didukung jarak dengan sumber pencemaran yang sangat dekat menunjukkan jumlah total coli yang sangat tinggi. Sumur gali yang tidak memiliki dinding sumur maupun yang memilki dinding tetapi tidak memenuhi syarat dapat menjadi penyebab tercemarnya air sumur karena bakteri pathogen yang hidup dalam tanah dapat merembes kedalam sumur. Hal ini dikarenakan oleh keadaan porositas tanah serta kemampuan hidup bakteri pathogen selama 3 hari dan perjalanan air dalam tanah 3 meterhari, kemampuan bakteri pathogen Universitas Sumatera Utara menembus tanah secara vertical sedalam 3 meter, kemampuan bakteri pathogen menembus tanah secara horizontal sejauh 1 meter dan kemungkinan runtuhnya tanah dinding sumur tersebut, demikian pula halnya dengan saluran pembuangan air limbah sumur gali Selain dinding, lantai atau bibir sumur gali, kemungkinan lain pencemaran atau pengotoran air sumur dapat terjadi bila sumur gali tidak memenuhi persyaratan jarak dengan sumber pencemar hampir dapat dipastikan bahwa air sumur tersebut mendapat pencemaran dari kakus maupun dari tempat pembuangan air limbah, apalagi bila sumur gali tersebut tidak dilengkapi dengan dinding sumur yang kedap air.

5.4. Kualitas Kimia Terbatas Air Sumur Gali

Dokumen yang terkait

Keadaan Sumur Gali Di Desa Aek Nauli Kecamatan Padang Sidempuan Timur Kabupaten Tap-Sel Tahun 2000 (Ditinjau Dari Aspek Konstruksi)

0 38 57

Hubungan Keadaan Konstruksi Sarana Air Bersih Sumur GaIi Dan Kualitas Bakteriologi Air Di Desa Sukadame Kec. Tigapanah Kab. Karo Tahun 2000

1 27 73

Hubungan Jarak Kandang Ternak Dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Pemukiman Kumuh Di Lingkungan XIV Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kecamatan Medan Denai

9 104 77

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Konstruksi Sumur Gali Dan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Gunung Raya Kabupaten Labuhan Batu Rantau Prapat Tahun 2010

3 80 87

Pengaruh Pengolahan Limbah Cair Secara Kolam Terhadap Sifat Fisik Dan Kimiawi Dari Air Sumur Gali Di Sekitar Pabrik Aluminium Extrusi Di Kawasan Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 35 118

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

8 83 127

Hubungan Jarak Kandang Ternak, Perilaku Masyarakat Dan Konstruksi Sumur Gali terhadap Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali Penduduk Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

5 20 127

STUDI KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDUDUK DILIHAT DARI FISIK, KIMIA DAN BAKTERIOLOGIS SERTA GAMBARAN KONSTRUKSI SUMUR GALI DI KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 21

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

0 0 5

STUDI KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN MANNURUKI KELURAHAN MANGASA KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

0 1 77