Unit Pengolahan Limbah Spesifikasi Peralatan Utilitas

Jumlah bahan bakar = lbjam 435 , 28 19860 564720,32  = 12,898 kgjam densitas solar = 0,89 kgltr kebutuhan solar = ltrjam 492 , 14 0,89 12,898  Keperluan bahan bakar generator Daya generator yang dihasilkan = 500 kW 0,9478 BtudetkW3600 detjam = 1706040 Btujam Jumlah bahan bakar = 1706040 Btujam 19860 Btulb m  0,454 kglb m = 189,214 kgjam Kebutuhan solar = 189,214 kgjam 0,89 kgltr = 212,6 ltrjam Kebutuhan solar total = 14,492 + 212,6 = 227,092 ltrjam

7.6 Unit Pengolahan Limbah

Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah. Pada pabrik pembuatan minyak nilam ini, menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang bersumber dari : 1. Limbah air domestik Limbah ini sebahagian besar mengandung bahan-bahan organik sisa pencernaan dan urine. 2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik. 3. Limbah padat Limbah padat pada pabrik pembuatan minyak nilam ini adalah ampas daun nilam. Ampas daun nilam yang telah dipisahkan dari rotary filter langsung ditampung di bak penampungan dan karena sangat baik untuk pembuatan pupuk Universitas Sumatera Utara kompos, maka ampas daun nilam tersebut dijual kembali untuk dijadikan bahan baku pupuk kompos.

7.6.1 Perhitungan total air buangan pabrik

Perkiraan jumlah air limbah buangan pabrik adalah sebagai berikut: 1. Pencucian peralatan pabrik = 15 liter 2. Limbah domestik Diperkirakan air buangan tiap orang untuk: Domestik = 10 liter Jumlah karyawan = 80 orang Jadi, jumlah limbah domestik = 80  10 liter = 800 literjam 3. Laboratorium = 10 liter Laju Volumetrik limbah = 15 + 800 + 10 = 825 literjam = 34,375 literhari

7.7 Spesifikasi Peralatan Utilitas

7.7.1 Bak Pengendapan BP

Fungsi : tempat menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari air sumur bor Bentuk : bak dengan permukaan persegi Konstruksi : beton kedap air Jumlah : 1 unit Tekanan P design : 1 atm Temperatur : 30 o C Volume bak : 3,9358 m 3 Panjang bak : 2,6167 m = 8,5521 ft Lebar bak : 1,7378 m = 5,7014 ft Tinggi bak : 0,8689 m = 2,8507 ft Universitas Sumatera Utara

7.7.2 Tangki Pelarutan Aluminium Sulfat Al

2 SO 4 3 TP-101 Fungsi : tepat melarutkan Aluminium Sulfat Al 2 SO 4 3 Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,0115 m 3 Diameter tangki : 0,1696 m = 0,5564 ft Tinggi tangki : 0,5088 m = 1,6693 ft Tebal tangki : 0,130 in = 0,003 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp

7.7.3 Tangki Pelarutan Natrium Karbonat Na

2 CO 3 TP-102 Fungsi : tepat melarutkan Natrium Karbonat Na 2 CO 3 Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,0064 m 3 Diameter tangki : 0,1396 m = 0,458 ft Tinggi tangki : 0,4188 m = 1,374 ft Tebal tangki : 0,0324 in = 0,00082 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp

7.7.4 Tangki Pelarutan Asam Sulfat H

2 SO 4 TP-103 Fungsi : tepat melarutkan Asam Sulfat H 2 SO 4 Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Universitas Sumatera Utara Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,076 m 3 Diameter tangki : 0,317 m = 1,040 ft Tinggi tangki : 0,951 m = 3,120 ft Tebal tangki : 0,136 in = 0,003 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp

7.7.5 Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida NaOH TP-104

Fungsi : tepat melarutkan Natrium Hidroksida NaOH Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi : plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,036 m 3 Diameter tangki : 0,247 m = 0,810 ft Tinggi tangki : 0,741 m = 2,431 ft Tebal tangki : 0,133 in = 0,003 m Kecepatan putaran : 400 rpm Daya motor : 0,05 hp

7.7.6 Clarifier CL

Fungsi : memisahkan endapan flok yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu Bahan : Carbon steel SA-53 Grade B Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 991,18384 ml Universitas Sumatera Utara Kecepatan terminal : 0,02 cmdet Diameter clarifier : 1,574 m = 5,164 ft Tinggi clarifier : 2 m = 6,5616 ft Tebal clarifier : 0,179 in = 0,0045 m Daya clarifier : 0,015 hp = 0,011 kW

7.7.7 Sand Filter

SF Fungsi : menyaring air yang berasal dari clarifier Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan : Carbom Steel SA-53 Grade B Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 2,0889 m 3 Diameter tangki : 1,070 m = 3,5108 ft Tinggi tangki : 2,4966 m = 8,1908 ft Tebal tangki : 0,03646 in

7.7.8 Menara Air MA

Fungsi : mendistribusikan air untuk berbagai keperluan Jenis : silinder tegak dengan tutup dan alas datar Bahan : Plate steel SA-167, Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 3,936 m 3 Diameter tangki : 1,187 m = 3,894 ft Tinggi tangki : 3,561 m = 11,683 ft Tebal tangki : 0,165 in = 0,0042 m Universitas Sumatera Utara

7.7.9 Menara Pendingin Air WCT

Fungsi : mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 40 o C menjadi 25 o C Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 Grade B Kondisi operasi : - suhu air masuk menara = 40 C - suhu air keluar menara = 25 C Jumlah : 1 unit Kapasitas : 12,5745 galmenit Luas menara : 11,678 ft 2 Tinggi : 3,159 m Daya : 0,5 hp

7.7.10 Cation Exchanger CE

Fungsi : mengurangi kesadahan air Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,511 m 3 Diameter tangki : 0,590 m = 1,936 ft Tinggi tangki : 2,966 m = 6,45 ft Tebal tangki : 0,1453 in = 0,0037 m

7.7.11 Anion Exchanger AE

Fungsi : mengurangi kesadahan air Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Universitas Sumatera Utara Volume tangki : 0,5112 m 3 Diameter tangki : 0,590 m = 1,936 ft Tinggi tangki : 1,966 m = 6,450 ft Tebal tangki : 0,145 in = 0,0037 m

7.7.12 Deaerator D

Fungsi : menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal Bahan konstruksi : Plate Steel SA-167 Tipe 304 Jumlah : 1 unit Temperatur : 30 o C Tekanan P design : 1 atm Volume tangki : 0,5124 m 3 Diameter tangki : 0,590 m = 1,936 ft Tinggi tangki : 1,966 m = 6,450 ft Tebal tangki : 0,145 in = 0,0037 m

7.7.13 Ketel Uap B

Fungsi : menyediakan uap untuk keperluan proses Jenis : pipa air Bahan konstruksi : Carbon Steel Jumlah : 1 unit Kebutuhan uap : 2114,5963 kgjam = 4661,839 lb m jam Daya ketel uap : 126,866 hp Luas permukaan perpindahan panas : 1268,66 ft 2 Panjang tube : 30 ft Diameter tube : 3 in Luas permukaan pipa : 0,917 ft 2 ft Jumlah tube : 46 buah Universitas Sumatera Utara

7.7.14 Pompa Sumur Bor P-101

Fungsi : memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 3273,2606 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.15 Pompa Bak Pengendapan P-102

Fungsi : memompa air dari bak pengendapan ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 3273,2606 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.16 Pompa Tangki Al

2 SO 4 3 P-103 Fungsi : memompa Al 2 SO 4 3 ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 0,1637 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.17 Pompa Tangki Na

2 CO 3 P-104 Fungsi : memompa Na 2 CO 3 ke clarifier Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 0,0884 kgjam Daya pompa : 0,5 hp Universitas Sumatera Utara

7.7.18 Pompa Sand Filter P-105

Fungsi : memompa air dari sand filter ke menara air Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 3273,2606 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.19 Pompa Water Cooling Tower P-106

Fungsi : mendistribusikan air pendingin Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 2850,34132 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.20 Pompa Tangki H

2 SO 4 P-107 Fungsi : memompa H 2 SO 4 ke Cation Exchanger Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 1,818 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.21 Pompa Tangki NaOH P-108

Fungsi : memompa NaOH ke Anion Exchanger Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 0,946 kgjam Daya pompa : 0,5 hp Universitas Sumatera Utara

7.7.22 Pompa Cation Exchanger P-109

Fungsi : memompa air dari Cation Exchanger ke Anion Exchanger Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 422,9193 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.23 Pompa Anion Exchanger P-110

Fungsi : memompa air dari Anion Exchanger ke Deaerator Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 1144,616 kgjam Daya pompa : 0,5 hp

7.7.24 Pompa Deaerator P-111

Fungsi : memompa air dari Deaerator ke Boiler Jenis : pompa sentrifugal Jumlah : 1 unit Bahan konstruksi : Carbon Steel Kapasitas : 425,683 kgjam Daya pompa : 0,5 hp Universitas Sumatera Utara

BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Tata letak peralatan dan lokasi dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya sebelum mendirikan pabrik yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan yang terperinci sebelum pendirian pabrik.

8.1 Lokasi Pabrik

Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri pada saat ini dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Dengan analisa yang mendalam dan pertimbangan berbagai faktor yang menyangkut kemajuan perusahaan ini, maka ditetapkan lokasi pembuatan minyak nilam di Lhok Sukon, Aceh Utara, Propinsi Nanggro Aceh Darussalam. Faktor – faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan lokasi pabrik pembuatan minyak nilam adalah sebagai berikut : 1. Faktor Primer 2. Faktor Sekunder

8.1.1 Faktor Primer

Faktor primer secara langsung mempengaruhi tujuan utama dalam usaha pembuatan pabrik minyak nilam. Tujuan utama meliputi produksi dan distribusi produk, yang diatur menurut macam dan kualitas, waktu dan tempat yang dibutuhkan. Untuk konsumen diberikan tingkat harga yang terjangkau, akan tetapi pabrik masih bisa mendapatkan keuntungan yang wajar. Faktor primer terdiri dari : Universitas Sumatera Utara