Rumus Empirik Umur Pahat

29 Tabel 2.2 Harga m dan n untuk berbagai jenis pahat m 0. 0.125 0.125 0.188 0.2 0.214 0.222 0.228 0.46 0.25 n 0.5 0.4 0.333 0.2 0.167 0.125 0.1 0.08 0.01 0. Jenis Pahat ....Keramik…. ………HSS……… ….Karbida………. ………Carbon Tool Steel……. …Arah perkembangan penemuan material pahat jenis baru Sumber : Rochim, 1993 Semakin kecil harga eksponen n, maka umur pahat yang bersangkutan sangat dipengaruhi oleh kecepatan potong. Sebagai contoh, kenaikan kecepatan potong sebesar 10 akan membawa akibat perubahan umur pahat sebesar : HSS : 53 . 1 . 1 67 . 6 15 . 1 1 2 1 2 = = = − − v v T T ; penurunan 47 Karbida : 73 . 1 . 1 33 . 3 3 . 1 1 2 1 2 = = = − − v v T T ; penurunan 27 Perbedaan yang begitu besar antara kedua jenis pahat tersebut membawa akibat akan perlunya perubahan akan konstruksi mesin perkakas sejak diketemukannya material pahat dari karbida.

2.5 Rumus Empirik Umur Pahat

Untuk menentukan harga eksponen n dan konstanta C T dari rumus Taylor rumus 2.44 diperlukan suatu percobaan permesinan. Dari hasil percobaan tersebut didapat persamaan fungsi linier yaitu : Universitas Sumatera Utara 30 T C T n v log log log = + …………………….2.45 Dapat diperkirakan dengan menggunakan analisa garis regresi metoda kuadrat terkecil, least squares method untuk menentukan harga terbaik dari eksponen n dan konstanta C T masing-masing beserta harga deviasi standartnya. Analisis pendekatan secara grafis dapat pula ditempuh dengan cara mengeplot data pengamatan pada skala dobel logaritma. Sebagaimana yang telah dibahas dalam analisis teoritik umur pahat, harga eksponen n merupakan harga spesifik bagi suatu kombinasi pahat dengan benda kerja. Demikian pula halnya dengan konstanta C T , dimana selain geometri pahat α, γ, λ, r dan terutama κ dan kondisi benda kerja nontreated, annealed, normalized maka kondisi pemotongan a dan f dan batasan keausan maksimum yang diperbolehkan, sangat mempengaruhi harga C T . Dari hasil penelitian dengan dengan menggunakan berbagai macam kombinasi pahat dan benda kerja serta dilakukan pada berbagai kondisi pemotongan, secara lebih umum konstanta Taylor dapat dituliskan seperti rumus empiric berikut : q p m TVB T b h VB C C = ……………………………2.46 Dimana : VB: Keausan tepi yang dianggap sebagai batas saat berakhirnya umur pahat; mm Tergantung pada keuletan toughness pahat, dan benda kerja serta berat ringannya kondisi pemotongan, harga batas keausan tersebut dapat dipilih dari 0.3 sd 1 mm, demi untuk menghindari kerusakan fatal. Universitas Sumatera Utara 31 m: Pangkat untuk batas keausan. Tergantung pada kualitas pahat serta jenis dan kondisi benda kerja. m = 0.4 sd 0.5 ; rata-rata = 0.45. h: Tebal geram sebelum terpotong. Ditentukan berdasarkan kondisi pemotongan optimum, yaitu sebesar mungkin bila merupakan proses pengasaran, atau sesuai dengan batas minimum bila merupakan proses penghalusan. p: Pangkat untuk tebal geram sebelum terpotong. Tergantung pada jenis dan kualitas pahat sesuai dengan pemakaian serta jenis dan kondisi benda kerja. Harga rata-rata pangkat kurang lebih sebagai berikut : Keramik Karbida HSS P01 sd p20 P30 sd P40 M10 sd K01 M 30 0.12 0.26 0.35 0.15 0.20 0.40 b: lebar pemotongan :mm. ditentukan berdasarkan dimensi mula dan akhir benda kerja. Menentukan jumlah langkah pemotongan untuk mencapai obyektif yaitu dimensi produk. q: Pangkat bagi lebar pemotongan. Harga relatif kecil, berkisar antara 0.05 sd 0.13. Kadangkala pengaruh lebar pemotongan diabaikan. Universitas Sumatera Utara 32 C TVB : kecepatan potong ekstrapolatif mmin, yang secara teoritik menghasilkan umur pahat sebesar 1 menit, untuk VB = 1 mm, h = 1 mm dan b = 1mm. Merupakan harga spesifik bagi kombinasi suatu jenis pahat dan benda kerja. Dipengaruhi oleh geometri pahat terutama sudut potong utama efektif κ re . kekakuan sistem pemotongan, gaya pemotongan dan kondisi benda nontreated, annealed, normalized, dan sebagainya sangat berpengaruh. Pemakaian cairan pendingin yang cocok dapat menaikan harga C TVB .

2.6 Pembahasan Atas Rumus Empirik Umur Pahat