BAB IV PENGUKURAN KESEIMBANGAN SUHU KABEL
4.1. Sampel
Sampel terbuat dari kawat tembaga telanjang yang luas penampangnya 1 mm
2
dan panjangnya 30 cm. Bahan isolasi sampel adalah polyolefin yang
berbentuk sarung seperti ditunjukkan pada Gambar 4-1.
Gambar 4-1. Isolasi sampel dari bahan polyolefin
Kawat dimasukkan ke dalam isolasi, kemudian bahan isolasi dipanaskan dengan kompor gas seperti ditunjukkan pada Gambar 4-2. Pemanasan bahan
isolasi dilakukan dengan menggerakkan secara perlahan-lahan dengan arah seperti ditunjukkan pada Gambar 4-2. Pemanasan bahan isolasi dilakukan sampai isolasi
merekat pada kawat tembaga.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4-2. Pemanasan bahan isolasi Contoh sampel yang sudah siap diuji ditunjukkan pada Gambar 4-3.
Gambar 4-3. Sampel yang siap diuji
Semua sampel dikelompokkan menjadi terdiri dari 2 kelompok yakni: Kelompok I = Kawat telanjang ukuran 1 mm
2
. Kelompok II = Kawat berukuran 1 mm
2
yang dibalut dengan bahan polyolefin.
Sampel kelompok I terdiri dari 3 unit sampel, masing-masing berukuran sama. Ketiga unit sampel ini diberi nama A
1
, A
2
, dan A
3
. Berdasarkan ukuran isolasi sampel kelompok II dibagi menjadi 4 unit sampel. Ukuran tebal isolasi masing-
masing 2,07 mm, 2,62 mm, 2,99 mm, 3,67 mm. Ke empat unit sampel diberi nama B, C, D, dan E. Setiap unit sampel terdiri dari 3 elemen sampel yang diberi
nama B
1
, B
2
, B
3
, C
1
, C
2
, C
3
, D
1
, D
2
, D
3
, E
1
, E
2
, dan E
3
. Untuk lebih jelasnya, pengelompokan sampel diberikan pada Gambar 4-4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4-4. Pengelompokan Sampel
4.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Universitas Sumatera utara. Peralatan yang digunakan adalah:
1. Tahanan variabel, merek Yamabishi Tipe RZ-220-8A, tegangan 220 V,
50 Hz, arus 0-36, 4 A. 2.
Tang amper, merek Hioki Tipe 3285, range arus 200-2000 A AC, range tegangan 30-600 V AC.
3. Termometer, merek Blue Gizmo, range suhu -10
o
C–200
o
C. 4.
Termos. 5.
Jam.
Rangkaian percobaan ditunjukkan pada Gambar 4-5.
Tahanan variabel
A
Terminal Input
Terminal Sampel
Gambar 4-5. Rangkaian Pengukuran
Mula-mula sampel dimasukkan ke dalam plastik. Selanjutnya sampel didinginkan dengan es di dalam termos sehari sebelum pengukuran. Tujuan
pendinginan adalah supaya suhu awal dari semua sampel sama. Suhu sampel dalam termos adalah 23
o
C. Sampel dipasang pada terminal sampel. Tahanan variabel diset pada nilai terbesar. Suhu sampel ditunggu sampai mencapai 25
o
C. Setelah suhu sampel mencapai 25
o
C, terminal input dihubungkan ke sumber tegangan tegangan 220 Volt AC. Dicatat waktu ketika terminal input dihubungkan
Universitas Sumatera Utara
ke sumber tegangan. Tahanan variabel dinaikkan dengan cepat sampai arus yang mengalir pada sampel 19 A. Setiap 5 menit suhu sampel dicatat sampai suhu
sampel mencapai kesetimbangan. Setelah sampel mencapai kesetimbangan suhu, nilai tahanan variabel dinaikan secara bertahap sampai arus nol. Sampel kembali
didinginkan selama 1 hari. Pengukuran kembali dilakukan keesokan harinya seperti langkah-langkah di atas. Pengujian untuk setiap sampel dilakukan 3 kali
untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Hasil pengukuran diberikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
4.3. Pengolahan Data