Standar Audit Interal Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal

f. Jasa-jasa lainnya, termasuk penyelidikan khusus dan membantu dengan pihak luar seperti, Kantor Akuntan Publik yang memeriksa laporan keuangan secara periodik, atau konsultan lainnya dan yang berkepentingan dengan data kegiatan-kegiatan perusahaan. Disamping tanggung jawab lainnya yang juga merupakan peran internal auditor yaitu menyediakan jasa analisis dan eveluasi, Internal auditor juga memberi keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen dan Dewan Komisaris serta pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya.

5. Standar Audit Interal

Institute of Internal Auditors IIA mendefinisikan pernyataan standar audit dalam Standards for the Professional Practice of Internal Auditing SPPIA. Standar yang diimplementasikan per 1 Januari 2002 berisi pokok-pokok sebagai berikut : 1. Independensi Internal auditor menempatkan independensi pada tingkat yang paling tinggi. Independensi memungkinkan internal auditor untuk membuat keputusan yang tidak bias dalam memberikan jasa kepada entitas. Tentu saja, karena internal auditor merupakan karyawan penuh waktu dari entitas yang diaudit, maka internal auditor tidak memiliki independensi setajam yang dimiliki auditor eksternal. Independensi internal auditor diperoleh melalui: o status organisasi Universitas Sumatera Utara status organisasi departemen audit internal harus memadai untuk memungkinkan terlaksananya tanggung jawab audit, o obyektivitas Para internal auditor harus obyektif dalam melaksanakan audit. Penugasan internal auditor harus mencegah terjadinya konflik kepentingan, baik potensial maupun aktual. 2. Kemampuan Profesional Agar dapat mempertanggung jawabkan dengan benar, seorang profesional harus memiliki tingkat kemampuan teknis yang tinggi. Sesuai dengan standar IIA, kemampuan teknis meliputi : pengetahuan, keterampilan, disiplin ilmu, supervisi, hubungan dan komunikasi antar karyawan, pendidikan yang berkelanjutan, serta keahlian profesional. 3. Ruang Lingkup Pekerjaan Standar ruang lingkup pekerjaan audit memberikan pedoman kepada internal auditor untuk melakukan audit keuangan, audit ketaatan, atau audit operasional. Standar tertentu berkaitan dengan reliabilitas dan integritas informasi; ketaatan terhadap kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan; perlindungan aktiva; penggunaan sumber daya yang efisien dan ekonomis; serta pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk operasi atau program. 4. Pelaksanaan Pekerjaan Audit Universitas Sumatera Utara Standar pekerjaan audit memberikan pedoman tentang struktur audit secara keseluruhan, yang meliputi bidang-bidang perencanaan audit, pemeriksaan dan evaluasi informasi, komunikasi hasil, dan tindak lanjut penugasan. 5. Manajemen Departemen Audit Internal Direktur audit internal harus mengelola dengan benar departemen audit internal. Direktur audit internal bertanggung jawab menentukan pelaksanaan pekerjaan audit telah mencapai tujuan umum dan tanggung jawab sebagaimana ditetapkan oleh manajemen dan dewan direksi, sumber daya di departemen audit internal telah dikelola secara efisien dan efektif, pekerjaan audit yang dilakukan sesuai dengan Standards for the Professional Practice of Internal Auditing. Direktur audit internal juga merencanakan tanggung jawab departemen yang dipimpinnya. Tanggung jawab ini meliputi penetapan sasaran dari departemen audit internal dan jadwal kerja, jadwal staf, anggaran keuangan, laporan kegiatan, membuat kebijakan tertulis dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi para staf audit, menetapkan program untuk memilih dan mengembangkan sumber daya manusia departemen audit internal, mengkoordinasikan upaya antara internal auditor dan ekternal auditor, menetapkan dan mengelola program jaminan mutu untuk mengevaluasi operasi departemen audit internal. Universitas Sumatera Utara

6. Laporan Audit Internal Laporan internal auditor merupakan sarana pertanggung jawaban internal