Tentang Putusan Analisisa Kasus

63 secara yuridis Wali Nikah dialihkan kepada Wali Hakim dalam hal ini Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bekasi Barat atau Pejabat yang ditunjuk oleh Departemen Agama sebagaimana maksud Pasal 2 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 1952 sesuai petitum kedua. Bahwa oleh karena perkara ini masih ruang lingkup perkawinan maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon. 10

4. Tentang Putusan

1. Mengabulkan permohonan Pemohon. 2. Menyatakan wali dari Pemohon Sutoyo bin Karto Kardi sebagai Wali Nasab yang ‘adhal. 3. Menetapkan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bekasi Barat sebagai Wali Hakim dan menunjuk untuk menikahkan Pemohon Fabri Anita Rachman binti Suyoto dengan seorang laki-laki bernama Rudi Budiarto bin Kusnadi Budiarto. 4. Mengizinkan Pemohon Fabri Anita Rachman binti Suyoto untuk melangsungkan pernikahan dengan Rudi Budiarto bin Kusnadi Budiarto dengan Wali Hakim. 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 344.000,- tiga ratus empat puluh empat ribu rupiah. 10 Putusan Hakim Pengadilan Agama Bekasi Nomor.042Pdt.P2008PA.BKS. 64 Putusan ini dijatuhkan pada hari Rabu tanggal 11 Nopember 2008 M bertepatan dengan tanggal 13 Zulqaidah 1429 H oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Bekasi, Dra. Sarbiati SH sebagai Ketua Majelis, Drs. Humaidi Yusuf, dan Dra. Hj. Nurwathon SH, sebagai Hakim Anggota. Pada hari itu juga putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu Enjang Zaenal Hasan SH, sebagai Panitera Pengganti dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon. 11

3. Analisisa Kasus

Setelah membaca duduk perkara tersebut di atas dan mempelajari berkas perkaranya, dengan mencermati argumentasi-argumentasi yang diajukan oleh Pemohon, serta pertimbangan hukum oleh Pengadilan Agama Bekasi, ada beberapa hal yang menarik perhatian penulis untuk disoroti lebih jauh seperti akan dibahas sebagai berikut. Dalam perkara ini, secara gamblang telah dapat dibuktikan bahwa Pemohon bermaksud akan melangsungkan pernikahan dengan seorang laki- laki pilihan bernama Rudi Budiarto bin Kusnadi Budiarto, umur 31 tahun beragama Islam dan memiliki pekerjaan sebagai Wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. Pemuda No. 5 RT 00204, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat Kota Bekasi. Antara Pemohon dengan calon suami sudah saling mencintai sehingga Pemohon berniat untuk melangsungkan pernikahan. Pemohon dan calon 11 Putusan Hakim Pengadilan Agama Bekasi Nomor.042Pdt.P2008PA.BKS. 65 suami telah menyampaikan maksud tersebut kepada ayah kandung Pemohon yang bernama Suyoto bin Karto Kardi, umur 54 tahun bergama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di Penggilingan Jl. Dr. Sumarno RT 01108, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, namun ayah kandung Pemohon tidak menyetujui dan tidak bersedia menjadi wali pernikahan antara Pemohon dengan calon suami dengan alasan masalah pribadi yaitu masalah bisnis antara ayah kandung Pemohon dengan calon suami Pemohon. Antara Pemohon dan calon suami merasa sudah kafaahsekufu dan tidak ada halangan untuk melangsungkan pernikahan serta semua syarat pernikahan telah terpenuhi. Pemohon dan calon suami sudah bertunangan, ini diperkuat dengan 2 orang saksi yang dihadirkan oleh Pemohon yaitu Siti Rochmani binti Sainan Darsowiryono sebagai ibu kandung Pemohon yang mengatakan bahwa benar Pemohon dengan calon suami Pemohon sudah bertunangan tetapi sampai sekarang belum dilaksanakan pernikahannya karena ayah kandung Pemohon enggan atau menolak ‘adhal untuk menikahkan dan ayah Pemohon sebagai walinya tidak memberikan jawaban kapan pernikahan itu dilaksanakan. Saksi selanjutnya yaitu Neneng Siti Khodijah binti Khoharudin yang mengenali Pemohon dan calon suami Pemohon mengatakan hal yang sama. 12 12 Putusan Hakim Pengadilan Agama Bekasi Nomor.042Pdt.P2008PA.BKS. 66 Bilamana terbukti telah terjadi hal seperti itu, tidak ada alasan ayah kandung tersebut untuk menolak menikahkan. Karena alasan tersebut tidak bisa diterima untuk dijadikan sebagai penolakan pernikahan dan pernikahan yang dilaksanakan tanpa adanya seorang wali itu tidak sah. Faktor-faktor yang dominan menjadi alasan seorang wali atau orang tua menolak menikahkan anaknya ‘adhal adalah faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor dendam. Faktor ekonomi disini melingkupi kekhawatiran seorang wali dimana apabila anaknya menikah dengan orang yang ekonominya kurang mampu atau miskin disebabkan pekerjaannya yang dirasa oleh wali belum sukses atau mapan sehingga apabila pernikahan itu tetap dilakukan maka akan membuat keturunannya sengsara. Padahal untuk mengukur kesuksesan seseorang atau kemapanan seseorang adalah bersifat relatif. Faktor sosial, biasanya dilatarbelakangi oleh status sosial misalnya saja seorang Perwira TNI tidak mau anaknya menikah selain dengan Perwira TNI juga, karena dirasa Perwira TNI lebih mempunyai kelas tersendiri, masalah pendidikan seorang menolak menikahkan karena calon menantunya didapati berpendidikan formal di bawah pendidikan anaknya misalnya saja calon menantunya berpendidikan sampai tingkat SMA, sedangkan anaknya berpendidikan sarjana. Faktor dendam biasanya dilatarbelakangi oleh permusuhan yang terjadi antara wali dengan keluarga calon mempelai laki- laki atau permusuhan yang terjadi antara wali dengan calon pengantin wanita anaknya dengan sebab-sebab tertentu. Faktor yang terakhir ini yang menurut 67 penulis sama dengan faktor kasus yang sedang penulis bahas, di dalam sebab kasus tersebut ada faktor dendam dalam hal bisnis yang terjadi antara ayah kandung Pemohon Suyoto bin Karto Kardi dengan calon suami Pemohon Rudi Budiarto bin Kusnadi Budiarto.

B. Analisis Terhadap Penetapan Hukum Yang Digunakan Pengadilan Agama