Analisis Sensitivitas LANDASAN TEORI

S = scrap value An = nilai aset yang disusut R = jumlah penyusutan per tahun Penyusutan yang dilakukan dengan metode penyisihan dana, merupakan deposito yang dilakukan oleh pemilik perusahaan pada setiap akhir tahun pada lembaga keuangan bank. Perhitungan penyusutan dengan metode ini adalah : . 9: 1 1; c. Metode Penurunan Penyusutan yang dilakukan dengan metode penurunan adalah jumlah penyusutan yang dilakukan setiap tahun pada aset yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun sesuai dengan keadaan aset yang makin lama semakin tua. Cara penyusutan dengan menggunakan metode ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode angka tahunan dan menggunakan angka persentase. Pada metode jumlah angka tahunan jumlah dana penyusutan yang harus dikeluarkan pada setiap tahun didasarkan pada jumlah angka tahunan dan umur ekonomis aset. Pada metode persentase, penyusutan dibedakan menjadi metode penyusutan persentase rata-rata dan metode pennyusutan persentase tetap. d. Metode Gabungan Apabila aset yang disusut lebih dari satu dan mempunyai umur ekonomis yang berbeda dan harga beli serta scrap value yang berbeda pula, biasanya dalam perhitungan penyusutan dilakukan dengan metode penyusutan gabungan.

2.6 Analisis Sensitivitas

Kadariah 1999 mendefinisikan analisis sensitivitas sebagai analisis yang bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau benefit. Dalam analisis sensitivitas setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti tiap kali harus diadakan analisis kembali. Hal ini perlu dilakukan karena analisis proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : -. Terdapatnya cost overrun, misalnya kenaikan dalam biaya konstruksi. -. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga hasil produksi. -. Mundurnya waktu implementasi. Khusus untuk proyek-proyek pertanian ada hal keempat yang perlu mendapat perhatian, yaitu kesalahan dalam perkiraan hasil per hektar yield. Analisis sensitivitas terhadap cost overrun perlu diadakan pada proyek- proyek yang memerlukan biaya konstruksi yang besar sekali, karena biasanya orang memperhitungkan biaya konstruksi terlalu rendah, dan kemudian, pada waktu melaksanakan konstruksi, ternyata biayanya lebih tinggi. Sensitivitas terhadap perubahan harga output yang dihasilkan suatu proyek perlu dilakukan terutama bagi proyek-proyek dengan umur ekonomis yang panjang dan dalam ukuran besar, karena kemungkinan besar bahwa dengan adanya proyek penawaran barang tersebut di pasar akan bertambah dan harga relatif dibanding dengan tingkat harga umum akan menjadi turun Kadariah, 1999. Gittinger dalam Nainggolan, 2009 menyebutkan bahwa analisis sensitivitas merupakan analisis kembali terhadap perhitungan dan hasil evaluasi kelayakan proyek NPV, BC ratio, dan IRR. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan terjadi perhitungan yang meleset disebabkan oleh fluktuasi harga pada saat proyek mulai dikerjakan maupun pada saat proyek mulai berproduksi. Gittinger dalam Made, 2005 juga menyebutkan bahwa pada bidang pertanian, proyek sensitif berubah akibat empat masalah utama yaitu : harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan biaya, dan perkiraan hasil yang akan diperoleh.

2.7 Analisis SWOT