Teori Harga LANDASAN TEORI

pada sektor yang sama. Indaryani 2011 menyatakan bahwa klaster pada hakekatnya adalah upaya untuk mengelompokkan industri inti yang saling berhubungan, baik industri pendukung supporting industries, industri terkait related industries, jasa penunjang, insfrastruktur ekonomi, penelitian, pelatihan, pendidikan, infrastruktur informasi, infrastruktur teknologi, sumber daya alam, serta lembaga-lembaga terkait.

2.3 Teori Harga

Purnama dalam Mahrani, 2009 mendefinisikan harga suatu produk sebagai ukuran besar kecilnya nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibeli. Harga suatu produk juga merupakan rangkuman dari sejumlah informasi yang menyangkut ketersediaan sumberdaya, kemungkinan produksi dan preferensi konsumen. Suherwin 2012 mendefinisikan harga sebagai satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontrapretasi dari produsen pemilik komoditi. Tinggi rendahnya harga suatu barang atau jasa dalam suatu pasar yang kompetitif ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Lipsey l dalam Mahrani, 2009 mendefinisikan bahwa permintaan suatu komoditi merupakan jumlah total dari suatu komoditi yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga. Penawaran suatu komoditi merupakan jumlah total dari suatu komoditi yang ingin dijual oleh suatu perusahaan. Menurut Pracoyo 2006 permintaan adalah berbagai jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu sedangkan penawaran adalah jumlah komoditas atau output baik berupa barang atau jasa yang akan dijual pengusaha kepada konsumen. Hukum permintaan menjelaskan apabila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, cateris paribus dan sebaliknya. Harga keseimbangan pasar akan terbentuk ketika terjadi perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva permintaan, yang artinya jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Jika jumlah barang yang diminta lebih besar daripada jumlah barang yang ditawarkan maka akan terjadi excess demand atau akan terjadi kekurangan kuantitas dan oleh karenanya mendorong harga yang sekarang naik. Jika jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada jumlah barang yang diminta maka akan terjadi excess supply sehingga akan memaksa harga turun karena terjadi surplus atau kelebihan kuantitas Mahrani, 2009. Harga yang terbentuk untuk suatu komoditas merupakan hasil interaksi antara pembeli dan penjual. Harga yang terjadi sangat dipengaruhi oleh kuantitas barang yang ditransaksikan. Dari sisi pembeli demand, semakin banyak barang yang akan dibeli akan meningkatkan harga, sementara dari sisi penjual supply semakin banyak barang yang akan dijual akan menurunkan harga. Pembentukan harga untuk komoditas pertanian disinyalir lebih dipengaruhi oleh sisi penawaran supply shock karena sisi permintaan cenderung stabil. Faktor-faktor yang mempengaruhi sisi penawaran komoditas pertanian cenderung sulit untuk dikontrol. Faktor utama yang mempengaruhi sisi penawaran komoditas pertanian adalah faktor produksi dan faktor perilaku penyimpanan Suherwin, 2012.

2.4 Mocaf dan Chip Mocaf