Kerangka Konsep, Definisi Operasional, dan Hipotesis

49

BAB III Kerangka Konsep, Definisi Operasional, dan Hipotesis

3.4.Kerangka Konsep Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta pada tahun 2011. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah sisa makanan. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari faktor internal, dan faktor eksternal. Faktor internal yang diteliti dalam penelitian ini adalah keadaan psikis,susunan makanan, jumlah makanan, frekuensi makan, gangguan pencernaan, dan status kehamilan. Faktor internal pada pasien seperti selera makan, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan faktor pengobatan tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor selera makan tidak diteliti karena pasien rumah sakit sebagian besar mengalami penurunan selera makan. Faktor usia dan jenis kelamin dalam penelitian ini tidak diteliti karena berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. Faktor aktivitas fisik tidak diteliti karena populasi dalam penelitian ini diasumsikan melakukan aktivitas fisik yang sama yaitu istirahat di tempat tidur. Faktor pengobatan dalam penelitian ini tidak diteliti karena semua pasien yang dirawat di rumah sakit diasumsikan diberikan obat-obatan. Faktor eksternal yang diteliti dalam penelitian ini antara lain penampilan makanan, rasa makanan, dan makanan dari luar rumah sakit. Faktor penampilan 50 makanan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi warna, bentuk, porsi dan penyajian makanan. faktor rasa makanan yang diteliti dalam penelitian ini meliti aroma, bumbu, konsistensi, dan temperatur. Faktor rasa makanan seperti kerenyahan dan kematangan tidak diteliti karena berdasarkan studi pendahuluan makanan yang disajikan kepada responden tidak ada yang memiliki sifat renyah. Selain itu, hasil uji terhadap variabel kematangan menyatakan bahwa variabel kematangan tidak valid. Faktor jadwal makan tidak diteliti karena pemberian makanan di rumah sakit diberikan pada pasien pada waktu yang bersamaan. Faktor suasana tempat perawatan dan sikap penyaji dalam menyajikan makanan tidak diteliti karena berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kedua faktor ini dengan terjadinya sisa makanan. Dengan demikian, kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan 3.1. 51 Bagan 3.1. Kerangka Konsep Rasa Maknan - Aroma - Bumbu - Konsistensi - Keempukan - Temperatur Gangguan Pencernaan Status Kehamilan Sisa Makanan Makanan dari luar RS Penampilan Makanan - Warna - Bentuk - Porsi - Penyajian Kebiasaan Makan Keadaan Psikis 52 3.2.Definisi Operasional Tabel 3.1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Cara Ukur Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Sisa makanan Jumlah makanan yang tidak dimakan pasien dari yang disajikan oleh rumah sakit. Asosiasi Dietiesen Indonesia, 2005 Melakukan pengukuran dengan menimbang sisa makanan Timbangan digital dan lembar penilaian sisa makanan Ratio Keadaan psikis Kondisi psikologis terutama depresi pada individu yang menderita sakit dan menjadi pasien di rumah sakit Caninsti, 2007 Wawancara Kuesioner 0. Abnormal total skor antara 11- 21 1. Borderline Abnormal tota skor antara 8-10 2. Normal total skor antara 0-7 Caninsti, 2007 Ordinal 53 Kebiasaan Makan Kesesuaian kebiasaan responden dalam memilih makanan dan mengkonsumsi makanan dilihat dari susunan makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makan yang dikonsumsi responden disehari-hari jika dibandingkan dengan di rumah sakit. Wawancara Kuesioner 0. Tidak sesuai jika skor 3 1. Sesuai jika skor =3 Ordinal a Susunan makanan Berbagai jenis bahan makanan yang dimakan responden, jika dibandingkan dengan susunan makanan rumah sakit, dengan kriteria lengkap jika telah mencakup makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-buahan, dan susu. Wawancara Kuesioner 0. Tidak Sesuai jika, susunan makanan Tidak lengkap atau kurang lengkap 1. Sesuai jika susunan makanan lengkap atau sangat lengkap Ordinal b Jumlah makanan Kesesuaian banyaknya jenis makanan yang dikonsumsi oleh responden sehari-hari, jika dibandingkan dengan makanan yang disajikan oleh rumah sakit dengan kriteria standar makanan yang mengikuti PUGS yang meliputi: Nasi 5 piring, lauk hewani 2-3 potong lauk nabati 3 potong wawancara kuesioner 0.tidak sesuai jika total skor 5 1.sesuai, jika skor = 5 Ordinal 54 sayur 1 ½ mangkok buah 2-3 potong c Frekuensi makan Kebiasaan responden yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi makanan utama dalam sehari-hari wawancara kuesioner 0.tidak sesuai jika frekuensi makan 3x atau lebih dari 3x sehari 1.Sesuai jika frekuensi makan = 3x sehari Ordinal Gangguan pencernaan Gangguan yang terdiri dari rasa tidak enak pada perut seperti nyeri ulu hati, heartburn, mual, muntah, kembung, sendawa, cepat kenyang, konstipasi, diare, nafsu makan berkurang dan dispesia yang dkeluhkan oleh pasien Desdiana, 2004 Sekunder Data Rekam Medis Kuesoiner 0.Ya, jika pasien mengalami salah satu bentuk gangguan pencernaan 1. Tidak, jika pasien tidak mengalami gangguan pencernaan Nominal Status kehamilan Keadaan pasien selama di rawat di rumah sakit yang berhubungan dengan kehamilan Wawancara Kuesioner 0.Hamil 1.Tidak hamil Nominal Warna makanan Penilaian responden mengenai kombinasi warna yang disajikan wawancara kuesioner 0.tidak menarik jika nilai mean median 1.menarik jika nilai ≥ mean median Ordinal 55 Bentuk makanan Penilaian responden mengenai bentuk potongan irisan makanan yang disajikan wawancara kuesioner 0.tidak menarik jika nilai mean median 1.menarik jika nilai ≥ mean median Ordinal Porsi makanan Penilaian responden mengenai banyaknya makanan yang disajikan wawancara kuesioner 0.tidak sesuai jika nilai mean median 1.sesuai jika nilai ≥ mean median Ordinal Penyajian makanan Penilaian responden mengenai cara menyajikan menggunakan alat saji, susunan makanan dalam tempat saji, dan penghias hidangan wawancara kuesioner 0.tidak menarik jika nilai mean median 1.menarik jika nilai ≥ mean median Ordinal Aroma makanan Penilaian responden mengenai bau makanan yang disajikan wawancara kuesioner 0.tidak sedap jika nilai mean median 1.sedap jika nilai ≥ mean median ordinal Bumbu masakan Penilaian responden mengenai rasa bumbu rasa makanan wawancara kuesioner 0.tidak terasa terlalu tajam jika nilai mean median 1.terasa jika nilai ≥ mean median ordinal 56 Konsistensi atau tekstrur makanan Penilaian responden mengenai keadaan yang berkaitan dengan tingkat kepadatan dan kekentalan makanan seperti nasi, bubur, dan lain-lain wawancara kuesioner 0.tidak sesuai jika nilai mean median 1.sesuai jika nilai ≥ mean median Ordinal Keempukan makanan Penilaian responden mengenai keempukan makanan yang disajikan, seperti tahu, tempe, ayam, dan daging wawancara kuesioner 0.tidak sesuai jika nilai mean median 1.sesuai jika nilai ≥ mean median ordinal Temperature makanan Penilaian responden mengenai suhu makanan yang disajikan wawancara kuesioner 0.tidak hangat jika nilai mean median 1.hangat jika nilai ≥ mean median ordinal Makanan dari Luar Rumah Sakit Pasien mengkonsumsi makanan yang bukan disajikan oleh rumah sakit Mutyana, 2011 Wawancara Kuesioner 0.sering jika skor 1 1.tidak sering jika skor ≥ 1 Mutyana, 2011 Ordinal 57 3.3.Hipotesis 1. Ada hubungan keadaan psikis terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. 2. Ada hubungan kebiasaan makan terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2011. 3. Ada hubungan gangguan pencernaan terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. 4. Ada hubungan penampilan makanan, yang meliputi warna, bentuk, porsi, dan penyajian terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. 5. Ada hubungan rasa makanan, yang meliputi aroma, bumbu, konsistensi, keempukan, dan temperatur terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. 6. Ada hubungan makanan dari luar rumah sakit terhadap terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2011. 58

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

20 222 99

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DJATIROTO LUMAJANG

7 30 154

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP RSUD SALATIGA Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

1 2 5

FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISA MAKANAN BIASA PASIEN BANGSAL RAWAT INAP Faktor-Faktor Eksternal Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Bangsal Rawat Inap RSUD Salatiga.

0 2 16

FAKTOR – FAKTOR INTERNAL PASIEN YANG Faktor – Faktor Internal Pasien Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Di Ruang Rawat Inap Kelas Iii Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan.

0 0 18

(ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 0 3

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG.

0 4 97

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADANYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP DI KELAS III RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN

0 1 25

Faktor-faktor yang berhubungan dengan adanya sisa makanan biasa pada pasien rawat inap di kelas III RSUD Pirngadi Medan

0 0 14