Latar Belakang Permasalahan Pengaruh Penambahan Ammonium Hidroksida (NH4OH) Saat Pengendapan Terhadap Perubahan Bilangan Asam Resiprene 35 PT. Industri Karet

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara. Karet merupakan bahan baku yang penting dalam indutri pada saat ini. Karet alam adalah suatu komoditi homogen dengan kualitas dan hasil produksi yang baik. Karet alam mempunyai daya lentur yang tinggi dan dapat dibentuk dengan panas yang rendah. Beberapa industri mengunakan karet alam sebagai bahan bakunya adalah industri sarung tangan, industri karet gelang, industri pakaian, industri resin dan lain sebagainya. Resiprene 35 merek dagang dari resin karet yang diproduksi adalah produk yang dihasilkan oleh PT. Industri Karet Nusantara yang memproduksi resin karet. Resiprene produk yang menggunakan bahan baku karet alam yaitu karet SIR 20 Standart Indonesian Rubber 20. Dengan memenuhi kualitas yang diinginkan oleh konsumen yang menggunakan produk tersebut. Proses pembuatan resin adalah proses siklisasi yaitu proses perubahan karet alam menjadi resin. Resipren 35 adalah bahan baku dari berbagai jenis produk industri diantaranya: a. Pernis Universitas Sumatera Utara b. Cat kapal c. Tinta cetak d. Pelapis cermin e. Cat dekorasi f. Sebagai isolator listrik g. Cat dasar kendaraan Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan resiprene 35 adalah pengaruh penambahan NH 4 OH saat dekantasi didalam separator. Berdasarkan masalah ini penulis mencoba menguji pengaruh penambahan konsentrasi NH 4 OH dalam skala laboraturium untuk mengetahui perubahan bilangan asam resin, sehingga akan diketahui konsentrasi NH 4 OH yang lebih tepat.

1.2. Permasalahan

Produk yang dikatakan baik apabila produk tersebut telah memenuhi standart dan konsumen merasa puas menggunakan produk tersebut. Untuk produk resiprene ini salah satu parameter yang harus dipenuhi adalah nilai bilangan asam yang tepat, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsentrasi NH 4 OH merupakan salah satu penyebabnya, dibutuhkan konsentrasi yang tepat saat penambahannya pada saat dekantasi di separator. Disini penulis mencoba melakukan percobaan penambahan variasi konsentrasi NH 4 OH yang dilakukan dengan skala laboratorium. Untuk menentukan bilangan asam yang tepat pada produk resiprene 35. Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan