Analisis Usaha Berdasarkan Data-Data Diatas

Tabel 27. Total hasil produksi tiap level perlakuan Rp Perlakuan 1 2 3 4 5 Total PO 539.812,50 440.612,50 528.962,50 493.312,50 507.26,50 2.509.963 P1 515.012,50 659.162,50 499.512,50 527.412,50 604.602,50 2.805.703 P2 577.012,50 481.222,50 535.162,50 566.162,50 535.162,50 2.694.723 P3 442.162,50 579.802,50 504.162,50 538.572,50 418.602,50 2.483.303 Total 2.074.000 2.160.800 2.067.800 2.125.460 2.065.630 10.493.690 Tabel 28. Data rataan konsumsi, pertambahan bobot badan, konversi dan harga pakan selama penelitian tiap perlakuan Perlakuan Konsumsi g PBB g Konversi g Harga pakan RpKg PO 11.103,93 2,25 14,12 976 P1 16.986,12 4,03 9,82 996,5 P1 11.246,25 3,44 11,04 647 P3 8.290,99 1,71 19,72 574 Total 47.627,29 11,43 54,7 3.193,50

5. Analisis Usaha Berdasarkan Data-Data Diatas

5.1. Analisis Laba-Rugi Keuntungan-Kerugian Analisis laba-rugi keuntungan-kerugian suatu usaha diketahui setelah total biaya produksi dikurangi dengan total biaya produksi pengeluaran . Dengan pengertian ini maka dilakukan perhitungan total biaya produksi dan total hasil produksi terlebih dahulu. Keuntungan = total hasil produksi – total biaya produksi Tabel 29. Analisis laba-rugi keuntungan-kerugian tiap level perlakuan Rp Perlakuan 1 2 3 4 5 Total Rataan PO 6.772,10 -6.692,10 14.076,95 5.592,97 8.576,81 28.326,74 5.665,34 P1 33.116,71 94.476,99 17.003,09 62.978,74 71.860,60 279.436,10 55.887,22 P2 46.309,73 75.64,60 76.127,23 48.041,01 37.182,84 215.225,40 43.045,08 P3 -6.575,84 38.927,27 -20.457,10 -20.134,80 -24,69 -32.939,40 -6.587,88 Total 79.622,70 134.276,80 86.750,17 96.477,94 92.921,25 490.048,80 98.009,76 Universitas Sumatera Utara 5.2.Analisis BC Ratio Analisis BC Ratio digunakan dalam suatu usaha untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut untuk dilanjutkan ke periode berikutnya atau sebaiknya usaha tersebut dihentikan saja karena kurang layak. Analisis BC Ratio = Total hasil produksi pendapatan Total biaya produksi pengeluaran Tabel 30. Benefit Cost Ratio tiap level perlakuan pakan Perlakuan 1 2 3 4 5 Total Rataan PO 1,01 0,98 1,02 1,01 1,01 5,03 1,006 P1 1,06 1,16 1,03 1,13 1,13 5,51 1,102 P2 1,08 1,01 1,16 1,09 1,07 5,41 1,082 P3 0,98 1,07 0,96 0,96 0,94 4,91 0,982 Total 4,13 4,22 4,17 4,19 4,15 20,86 4,172 5.3. IOFC Income Over feed Cost IOFC Income Over feed Cost digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dari suatu usaha peternakan dimana total penjualan domba perkilogram bobot badan dikurangi total seluruh biaya pakan domba setiap perlakuan. IOFC = Bobot akhir-bobot awal × Penjualan ternakkg – Total konsumsi × Harga pakan perlakuankg Tabel 31. Income Over feed Cost IOFC tiap level perlakuan Rp Perlakuan 1 2 3 4 5 Total Rataan PO 531.103,55 432.139,34 519.883,39 484.324,42 487.308,26 2.454.758,96 490.951,79 P1 504.723,15 631.063,43 484.334,54 511.785,18 591.917,04 2.723.823,34 544.764,66 P2 566.366,17 470.621,05 524.933,67 555.272,45 524.464,29 2.641.657,63 528.331,52 P3 435.105,61 571.808,71 496.749,35 531.271,67 411.282,44 2.446.217,78 489.243,55 Total 2.037.298,48 2.105.632,53 2.025.900,95 2.082.653,72 2.014.972,03 10.266.457,71 2.053.291,54 Universitas Sumatera Utara 5.4. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi Sederhana : Y= f X1 + {X2 + X3 + X4 + X5 + X6} Dimana : Y = Total hasil produksi X1 = Biaya pakan tiap level perlakuan X2 = Biaya bibit domba tiap level perlakuan X3 = Biaya obat-obatan tiap level perlakuan X4 = Biaya perlengkapan tiap level perlakuan X5 = Biaya upah tenaga kerja tiap level perlakuan X6 = Biaya sewa kandang tiap level perlakuan f = koefisien Dengan asumsi bahwa : • X1 berubah-ubah jumlahnya tetapi X2, X3, X4, X5 dan X6 ceteris paribus atau tetap jumlahnya • Apabila level pemberian kulit daging buah kopi diamoniasi bertambah akan menyebabkan biaya pakan berkurang dan total pengeluaran berkurang sehingga menyebabkan total penerimaan bertambah dengan catatan faktor lain diabaikan atau tetap dan tidak mengalami perubahan. Atau dengan kata lain berdampak positif atau negatif hasilnya pada pendapatan. Tabel 32. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0,285 a 0,081 -0,378 28.012,03647 3,105 a. Predictors: Constant, Pendapatan b. Dependent Variable: Pengeluaran Universitas Sumatera Utara Tabel 33. ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,38708 1 1,38708 0,177 0,715 a Residual 1,56909 2 7,84708 Total 1,70809 3 a. Predictors: Constant, Pendapatan b. Dependent Variable: Pengeluaran Keterangan : tabel anova memaparkan uji kelinearan Hipotesis : Ho : terjadi hubungan linear antara variabel total hasil produksi dan variabel total biaya produksi. H 1 : tidak terjadi hubungan linear antara variabel pendapatan dan variabel pengeluaran. F hitung 0,177 F tabel 0,05: 1 ; 2 2,00 sehingga H 1 ditolak. Jadi ada hubungan linear antara variabel total hasil produksi dengan variabel total biaya produksi atau Sig 0,715 α 0,05 sehingga H 1 ditolak. Maka dapat disimpulkan ada hubungan linear antara variabel total hasill produksi dengan variabel total biaya produksi . Tabel 34. Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.384.818,834 276.505,416 8,625 0,013 Pendapatan 0,044 0,105 0,285 0,420 0,715 a. Dependent Variable: Pengeluaran Universitas Sumatera Utara Dari tabel Coefficients dapat diambil persamaan prediksi yaitu Ŷ = a+bx dimana Ŷ = 2.384.818,83 + 0,044X. b = 0,044 berarti jika biaya konsumsi dinaikkan dengan harga Rp 1.000 maka rata-rata pendapatan akan naik sebesar Rp 44. a = 2.384.818,83 berarti jika tidak ada pengeluaran biaya konsumsi pakan, maka rata-rata pendapatan sama dengan Rp 2.384.818,83. Gambar 1. Grafik Analisis Regresi Linier menandakan adanya hubungan antara pengeluaran terhadap perlakuan tiap level perlakuan P0 P1 P2 P3 R² = 0,025 2300000 2400000 2500000 2600000 2700000 2800000 2900000 2481635,76 2526266,38 2479497,09 2516241,94 P e n d a p a ta n R p Pengeluaran Rp Universitas Sumatera Utara Dari gambar diatas dapat diambil garis linier yang artinya bahwa peningkatan pemberian kulit daging buah kopi cenderung menurunkan pendapatan. Dapat dilihat pada grafik pada perlakuan P0 dengan pemberian kulit daging buah kopi tanpa amoniasi dengan pengeluaran Rp 2.481.635,76 pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 2.650.000 Sedangkan pada perlakuan P3 dengan pemberian kulit daging buah kopi diamoniasi dengan pengeluaran Rp 2.516.241,94 pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 2.590.000. Hubungan yang dibentuk adalah pengeluaran yang variabelnya adalah biaya konsumsi pakan yang berbeda-beda tiap level perlakuan mempengaruhi pendapatan. Universitas Sumatera Utara Pembahasan 1. Analisis Laba-Rugi Keuntungan-Kerugian Analisis laba-rugi keuntungan-kerugian dari pemberian kulit daging buah kopi diamoniasi memberikan pengaruh yang berbeda pada setiap perlakuan. Perlakuan P1 pada level 15 memberikan keuntungan sebesar Rp 55.887,22, perlakuan P2 pada level 30 memberikan keuntungan sebesar Rp 43.045,08 dan pada perlakuan P3 pada level 45 tidak memberikan keuntungan tetapi rugi sebesar Rp -6.587,88 Sementara pada perlakuan P0 pada level 15 tanpa kulit daging buah kopi amoniasi memberikan keuntungan sebesar Rp 5.665,34. Keuntungan tertinggi terdapat pada perlakuan P1 pada level 15, hal ini dikarenakan pertambahan bobot badan domba lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Sehingga total hasil produksi yaitu total penjualan ternak ditambah penjualan kotoran ternak memiliki nilai yang lebih tinggi dari pada total biaya produksi yaitu biaya pakan, biaya bibit domba, biaya obat-obatan, biaya peralatan, biaya tenaga kerja dan biaya sewa kandang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Murtidjo 1995 yaitu keuntungan adalah setiap tujuan usaha, keuntungan dapat dicapai jika pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut lebih besar dari pada jumlah pengeluaran nya. Bila keuntungan dari suatu usaha semakin meningkat, maka secara ekonomis usaha tersebut layak dipertahankan atau ditingkatkan. Perlakuan P3 pada level 45 dengan pemberian kulit daging buah kopi diamoniasi mengalami kerugian karena pertambahan bobot badan domba yang rendah, sehingga total biaya produksi lebih besar daripada total hasil produksi. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Analisis Laba-Rugi Keuntungan-Kerugian

2. Benefit Cost Ratio BC Ratio