Konsep Laba Akuntansi Teori Kebijakan Dividen

4 Hipotesis kandungan informasi atau pengisaratan Hipotesis kandungan informasi atau pengisyaratan information content orsignaling hipothesis adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai isyarat dari prakiraan manajemen atas laba. 5 Pengaruh Klienclientele effect Pengaruh Klien clientele effect adalah kecenderungan suatu perusahaan untuk menarik kelompok investor yang menyukai kebijkan dividennya.

3. Konsep Laba Akuntansi

Menurut Sofyan 2008: 304,”Laba akuntansi adalah perbedaan revenue antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada priode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada priode tersebut”. Menurut Sofyan 2008: 304, “dalam konsep perhitungan laba juga dikenal perbedaan pandangan dalam menghitung laba Income. Disini diperkenalkan empat pendapat yaitu: a. Pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of measure dan prinsip Historical Cost yang sering disebut Historical Cost Accounting atau Conventional Accounting sebagaimana yang kita anut pada saat ini, yang dinamakan Accounting Income, b. Permikiran neo klasik yang mengubah postulat unit of measure dengan menerapkan perubahan tingkat harga umum General Price Level dan tetap mempertahankan prinsip historical cost yang ini dikenal dengan istilah Universitas Sumatera Utara General Price level Adjusted Historical Cost Acounting GPLA Historical Accounting dan perhitungan labanya disebut GPLA Accounting Income, c. Pemikiran radikal, yang memilih harga sekarang current value sebagai dasar penilaian bukan Historical Cost lagi dimana konsep ini dikenal dengan Current Value Accounting sedangkan perhitungan labanya disebut Current Income, d. Pemikiran neo radikal yng menggunakan Current Value tetapi disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum yang disebut GPLA Current Value Accounting sedangkan perhitungan labanya disebut Adjusted Current Income.” Menurut Belkaouli 2000: 332, “defenisi tentang laba itu mengandung lima sifat sebagai berikut. a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi ,yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut. b. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba itu,artinya merupakan prestasi perusahan itu pada perode tersebut. c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil. d. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu. e. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinga hasil dikurangi dengan biaya yang diterima dikeluarkan pada periode yang sama. Universitas Sumatera Utara Most menambahkan ciri-ciri laba akuntansi sebagai berikut Sofyan, 2008:305. a. Laba akuntansi menggunakan konsep periodik. b. Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh nilai fenomena dan periodik yang dapat diukur. c. Laba akuntansi mengizinkan agregasi ke dalam kategori berupa input dan output. d. Oleh karena itu, perbandingan input dengan output akan menghasilkan sisa. e. Dengan demikian, mayoritas mereka yang berkepentingan terhadap angka itu dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan. Beberapa kebaikan dari konsep laba akuntansi ini adalah sebagai berikut Sofyan, 2008: 305. a. Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji. b. Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi fakta dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa verifiability c. Memenuhi konsep conservatisme, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai. d. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Para pendukung ini antara lain Ijiri,Kohler,Littleton dan Mautz. Namun, disamping adanya keistimewaannya ini,kelemahan yang terkandung didalamnya adalah sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara a. Tidak dapat menunjukkan laba yang belum direalisasi yang timbul dari kenaikan nilai. Kenaikan ini ada namun belum direalisai. b. Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan Hal ini timbul karena perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dengan biaya. c. Penerapan prinsip realisasi, Historical Cost dan Conservatisme dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan. Hendriksen 1992 dan Most 1982 memberikan kelemahan laba akuntansi sebagai berikut Sofyan, 2008: 306. a. Konsep laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas dalam teori akuntansi.Akuntansi dinilai: 1 Belum mampu memberikan ukuran yang terbaik untuk menentukan nilai arus jasa dan perubahan nilainya, 2 Belum sepakat mana yang masuk dan tidak masuk dalam perhitungan laba, 3 Ketidaksepakatan antara berbagai pihak siapa yang menjadi pemakai informasi net income ini. b. Standar akuntansi yang diterima umum masih mengandung berbagai cara yang berbeda-beda dan mengandung ketidakkonsistenan baik antar perusahaan maupun dalam suatu periode tertentu. c. Perubahan tingkat hargatelah mengubah arti laba yang diukur berdasarkan nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi belum diperhitungkan dalam laporan keuangan . d. Kurang bermanfaat untuk keputusan jangka pendek. Universitas Sumatera Utara e. Informasi lainnya di luar data historis dinilai lebih bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan. f. Kurang informasi fisik dan perilaku yang membuat informasi laba semakin bermanfaat. g. Beberapa konsep laba, perhitungan laba serta mereka yang membutuhkannya disusun Hendriksen 1992:155 dalam tabel sebagai berikut. Tabel.2.1 Konsep laba, perhitungan dan penerimaan Konsep laba Perhitungan laba Penerimaan informasi Value Added Tambahan nilai Harga jual produksi dan jasa perusahaan dikurangi harga pokok barang dan jasa yang dijual Pegawai, pemilik,kreditor dan pemerintah. Laba bersih perusahaan enterprise net income Kelebihan hasil revenue dari biaya, seluruh pendapatan gain dan rugi.biaya tidak termasuk bunga, pajak dan bagi hasil Pemegang saham,pemegang obligasi dan pemerintah Laba bersih bagi investor Sama seperti enterprise income tetapi setelah dikurangi pajak penghasilan Pemegang saham, pemegang obligasi dan kreditor jangka panjang. Laba bersih bagi pemegang saham residual residual equity holders Laba bersi bagi pemegang saham dikurangi deviden bagi pemegang saham preferen Pemegang saham biasa sekarang dan yang potensial terkecuali proritas pembayaran tidak terpenuhi Sumber : hendriksen, Elson S 1992 Accounting Theory ,Georgetown :Richard D Irwin,inc.hlm.155

4. Konsep Penyusutan Dalam Laba Tunai.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

6 108 83

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 93

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perioda 2009-2012.

1 1 31

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15